PELESTARIAN BUDAYA LOKAL MELALUI PELATIHAN TARI LEGO-LEGO BAGI SISWA SD ISLAM COKROAMINOTO 01 KALABAHI

Mahmud Abdullah Noho, Jamra Lapung, Mi’raj Kamahi, Mahmud Lekidela, Muhammad Arif Djae

Abstract


ABSTRAK                                                                                     

Pelestarian budaya lokal merupakan tanggung jawab kolektif yang harus dilakukan secara berkelanjutan, termasuk melalui lembaga pendidikan. Di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, Tari Lego-Lego merupakan warisan budaya tradisional yang kaya makna filosofis dan sosial, terutama nilai kebersamaan, solidaritas, dan gotong royong sebagai identitas kolektif masyarakat. Namun, pengaruh teknologi, globalisasi, dan budaya populer modern membuat generasi muda kurang mengenal dan menghargai budaya daerahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pelatihan Tari Lego-Lego bagi siswa SD Islam Cokroaminoto 01 Kalabahi serta menganalisis pengaruh kegiatan tersebut terhadap pemahaman, kepedulian, dan kecintaan siswa terhadap budaya lokal. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi kegiatan. Peserta penelitian berjumlah 15 siswa. Pelatihan meliputi pengenalan gerak dasar, praktik bersama, dan evaluasi pertunjukan kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan Tari Lego-Lego efektif meningkatkan pemahaman siswa terhadap budaya lokal dan menjadi media pendidikan karakter yang menyenangkan. Siswa mampu bekerja sama, menunjukkan solidaritas, dan mengekspresikan identitas budaya melalui pertunjukan. Dengan demikian, pelatihan ini menjadi strategi tepat untuk melestarikan budaya lokal melalui pendidikan formal sejak usia dini.

Kata kunci: Budaya Lokal; Tari Lego-Lego; Pendidikan Karakter; Sekolah Dasar; Pelestarian Budaya.

 

ABSTRACT

Preserving local culture is a collective responsibility that must be carried out sustainably, including through educational institutions. In Alor Regency, East Nusa Tenggara, the Lego-Lego Dance is a traditional cultural heritage rich in philosophical and social meaning, particularly the values of togetherness, solidarity, and mutual cooperation, which serve as a collective identity for the community. However, the influence of technology, globalization, and modern popular culture has resulted in younger generations becoming less familiar with and appreciative of their local culture. This study aims to describe the implementation of Lego-Lego Dance training for students at Cokroaminoto 01 Kalabahi Islamic Elementary School and to analyze the impact of this activity on their understanding, awareness, and love of local culture. The method used was descriptive qualitative, with data collected through observation, interviews, and documentation of activities. Fifteen students participated in the study. The training included an introduction to basic movements, group practice, and evaluation of group performances. The results showed that the Lego-Lego Dance training effectively increased students' understanding of local culture and served as a fun character education medium. Students were able to work together, demonstrate solidarity, and express their cultural identity through the performance. Thus, this training is an appropriate strategy for preserving local culture through formal education from an early age.

Keywords: Local Culture; Lego-Lego Dance; Character Education; Elementary School; Cultural Preservation.


Keywords


Local Culture; Lego-Lego Dance; Character Education; Elementary School; Cultural Preservation.

Full Text:

PDF

References


Abrori, M., Saffana, N. K., & Fadli, F. (2024). Transformasi Kualitas Pendidikan Islam Melalui Penanaman Budaya Islami yang Mendalam dan Berkelanjutan. Didaktik: Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang, 10(2), 300–317.

Anggreini, L. L. (2025). Implementation of Angklung Games to Improve Children’s Cooperation & Preservation of Local Culture at TK ABA 54 Semarang: Implementasi Permainan Angklung Untuk Meningkatkan Kerjasama Anak dan Pelestarian Budaya Lokal di TK ABA 54 Semarang. PAUDIA: Jurnal Penelitian Dalam Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, 55–68.

Ardi, R., Saputra, E. E., Parisu, C. Z. L., & Permatasari, S. J. (2024). Studi Literature: Integrasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalam Pembelajaran Untuk Menanamkan Pendidikan Karakter Di Sekolah Dasar. Catha: Journal of Creative and Innovative Research, 1(1), 57–72.

Korang, A., Kamba, A. A., La, A. B., Lau, M. C., Bria, A., Bekata, H. M., & Dony, P. M. T. (2025). Makna Simbolis Dalam Gerakan Tari Adat Tradisional Suku Kabola Kecamatan Kabola Kabupaten Alor: Perspektif Antropologi Budaya. Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Kearifan Lokal, 5(1), 272–284.

Lalel, D. K. (2020). Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Tari Lego-Lego Suku Alurung Di Sanggar Tari Golu Gapung Kabupaten Alor. Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Maro, D., Lenggo, M. D., & Jado, G. (2023). Meningkatkan Kekuatan Otot Perut, Otot Lengan dan Kecepatan Melalui Tarian Lego-Lego Pada Siswa Kelas Xi Sma Kristen 2 Kalabahi Kabupaten Alor. Jurnal Sport & Science 45, 5(2), 59–66.

Mauweni, D. R., Dollu, C. S., Malailo, B. M., Alomau, B., Maukallang, D. B., Bekata, H. M., & Dony, P. M. T. (2025). Tarian Lego-Lego Pada Masyarakat Kampung Takpala Kecamatan Alor Tengah Utara Kabupaten Alor. Capitalis: Journal Of Social Sciences, 3(1), 16–23.

Nabilatunnisa, S. A., & Salsabilah, A. (2022). Kesenian Sebagai Cermin Identitas Budaya. TANDA: Jurnal Kajian Budaya, Bahasa Dan Sastra (e-ISSN: 2797-0477), 2(04), 21–26.

Nurhasanah, L., Siburian, B. P., & Fitriana, J. A. (2021). Pengaruh globalisasi terhadap minat generasi muda dalam melestarikan kesenian tradisional indonesia. Jurnal Global Citizen: Jurnal Ilmiah Kajian Pendidikan Kewarganegaraan, 10(2), 31–39.

Nursilah, M. S., Yusnizar Heniwaty, S. S. T., & Tuti Rahayu, D. (2024). Seni dan identitas budaya di Indonesia. Takaza Innovatix Labs.

Rosana, E. (2017). Dinamisasi kebudayaan dalam realitas sosial. Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama, 12(1), 16–30.

SARY, C. F. (2024). Analisis Unsur Budaya Pada Cerita Rakyat Kabupaten Landak (Antropologi Sastra). Ikip Pgri Pontianak.

Ulfa, R., & Slamet, M. D. (2025). Satai Dance As A Representation Of Barimou Perulai In The Koto Tuo Community Of Jambi Province: Tari Satai Sebagai Representasi Barimou Perulai Pada Masyarakat Koto Tuo Provinsi Jambi. Indonesian Journal of Innovation Studies, 26(3), 10–21070.

Wulandari, O. (2021). Keberadaan Tari Tradisi Gong Suku Asli Anak Rawa Desa Penyengat Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak Provinsi Riau. Universitas Islam Riau.

Yeni, S., Faizah, H., Elmustian, E., & Syafrial, S. (2024). Rumah Lontiok Sebagai Identitas Kebudayaan Masyarakat Ocu Kampar. Innovative: Journal Of Social Science Research, 4(1), 2348–2357.




DOI: https://doi.org/10.31764/jce.v4i2.34386

Refbacks

  • There are currently no refbacks.