REVIEW ARTIKEL: VALUASI EKONOMI PADI SEBAGAI INSRUMEN IDENTIFIKASI TANTANGAN STUNTING DI KALIMANTAN BARAT
Abstract
Abstrak: Stunting di Kalimantan Barat berada di angka 20,6 % pada 2024 menjadi prioritas karena melebihi ambang WHO (≤ 20 %). Pemicu utamanya adalah ketergantungan tinggi pada beras (93,79 kg/kapita/tahun) yang disandingkan dengan ketersediaan & harga yang tidak stabil, konversi sawah 3,63 % per tahun ditambah produktivitas yang stagnan (3 ton/ha) dan harga gabah yang melambung 33 % dalam kurun waktu 2020-2024 makin menekan daya beli protein hewani & sayur. Dengan menggunakan metode studi literatur dari tahun 2015–2025 dan pendekatan benefit transfer, kajian ini mengestimasikan bahwa lahan sawah Kalimantan Barat dapat menghasilkan jasa lingkungan senilai Rp 129 juta/ha/tahun, 3,3 kali nilai budidayanya (Rp 38,75 juta/ha/tahun) sehingga Total Economic Value (TEV) 247.208 hektare sawah dapat mencapai sekitar Rp 41,5 triliun/ tahun. Angka ini menjadi sinyal peringatan bahwa alih fungsi lahan sama dengan menghapus triliunan rupiah dari manfaat ekosistem dan dapat meningkatkan kasus stunting. Oleh karena itu, valuasi ekonomi padi diusulkan sebagai instrumen kebijakan baru dengan menghentikan konversi lahan sawah, bayar insentif jasa lingkungan, dan jadikan perbaikan gizi sebagai bonus dalam program ketahanan pangan lokal agar prevalensi stunting turun.
Abstract: Stunting in West Kalimantan is at 20.6% in 2024 and is a priority because it exceeds the WHO threshold (≤ 20%). The main triggers are high dependence on rice (93.79 kg/capita/year) combined with unstable availability & prices, rice field conversion of 3.63% per year plus stagnant productivity (3 tons/ha) and soaring rice prices of 33% in the 2020- 2024 period, further suppressing the purchasing power of animal protein & vegetables. Using the literature study method from 2015–2025 and the benefit transfer approach, this study estimates that West Kalimantan's rice fields can produce environmental services worth IDR 129 million/ha/year, 3.3 times the value of its cultivation (IDR 38.75 million/ha/year) so that the Total Economic Value (TEV) of 247,208 hectares of rice fields can reach around IDR 41.5 trillion/year. This figure serves as a warning that land conversion is equivalent to eliminating trillions of rupiah in ecosystem benefits and could increase stunting cases. Therefore, the economic valuation of rice is proposed as a new policy instrument by halting rice field conversion, paying incentives for environmental services, and making nutritional improvements a bonus in local food security programs to reduce stunting prevalence.
Keywords
References
Artikanur, S. D., Widiatmaka, Setiawan, Y., & Marimin. (2023). Evaluasi Kemungkinan Perluasan Areal Perkebunan Tebu di Lamongan, Jawa Timur, Indonesia. Keberlanjutan , 15 (6), 5390.
Aryaa, R., Suryani, T., & Maulida, N. (2025). Socioeconomic Determinants of Stunting in Rural Indonesia: A Multilevel Analysis. Journal of Public Health and Development, 21(1), 45–58.
Awaliyah, D. N. 2025. Metodologi Penelitian Arsitektur dan Lingkungan Binaan. Hafsa.
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat. (2024). Luas padi dan produksi padi menurut kabupaten/kota di Kalimantan Barat, 2020–2024.
Cabral, D., Moura, A. P., Fonseca, S. C., Oliveira, J. C., & Cunha, L. M. (2024). Exploring rice consumption habits and determinants of choice, aiming for the development and promotion of rice products with a low glycaemic index. Foods, 13(301).
Carcea, M. (2021). Value of wholegrain rice in a healthy human nutrition. Agriculture, 11(720). MDPI.
Fatahullah, & Hilmi, M. A. (2024). Food estate: Ancaman ataukah peluang bagi ketahanan pangan Indonesia? Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (JEPA), 8(4), 1313–1326.
Fitriyah, D., Ubaidillah, M., & Oktaviani, F. (2020). Analisis Kandungan Gizi Beras dari Beberapa Galur Padi Transgenik Pac Nagdong/Ir36. ARTERI: Jurnal Ilmu Kesehatan, 1(2), 154–160.
Hendrizan, M., Kuhnt, W., Holbourn, A. (2023). Variabilitas Hidroklimat Kalimantan sejak Periode Glasial Terakhir. Int J earth Sci (Geol Rundsch) 112, 615-629.
Jee, L. O. T., Keke, A., Syukur, L. O., Puspi, R., & Sari, I. S. (2024). Potensi Ekonomi Petani Padi Sawah dalam Membangun Ketahanan Pangan Masyarakat Lokal Desa Lambandia. PAMARENDA: Public Administration and Government Journal, 4(2), 216–226.
Juliano, B. O. (1992). Structure, chemistry and function of the rice grain and its fractions. Cereal Foods World, 37(10), 772–779.
Manurung, M., Sabarella, S., Komalasari, W. B., Sehusman, S., Supriyati, Y., Arief, M., Saida, M. D. N., Seran, K., Rinawati, R., & Amara, V. D. (2024). Statistik harga komoditas pertanian tahun 2024. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian.
Martina, A. A., Dulbari, J. K., & Subarjo. (2024). Kualitas beras dan kandungan gizi tiga genotipe padi yang dibudidayakan secara organik dan non organik. Jurnal Planta Simbiosa, 6(1), 38–52.
Martony, O. 2023. Stunting di Indonesia: Tantangan dan Solusi di Era Modern. Journal Of Telenursing (JOTING). Vol.5, No. 2, Hal. 1734 - 1745.
Nelvi, A., & Nata, RA (2024). Durasi Sinar Matahari dan Kisaran Suhu Diurnal serta Kaitannya dengan Perubahan Iklim di Pontianak. Jurnal Meteorologi Dan Geofisika, 24 (2), 65–76.
Palupi, T., Rahmidiyani, Asnawati, & Aprizkiyandari, S. (2023). Karakterisasi padi beras hitam Beliah asal Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat pada lahan sawah pasang surut. Jurnal Agrotek Tropika, 11(2), 243–248.
Patiung, M. (2022). Nilai ekonomi lahan sawah sebagai manfaat produk jasa lingkungan di era pertanian milenial. Prosiding Seminar Nasional Magister Agribisnis, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
Patiung, M., & Wisnujati, N. S. (2024). Analysis of the multifunctional economic value of rice field as producers of cultivation media and products/environmental services in Sidoarjo District, East Java Province, Indonesia year 2024. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 10(12), 10956–10963.
Rahmawati. (2006). Status perkembangan dan perbaikan genetik padi menggunakan teknik transformasi agrobakterium. Jurnal Agrobiogen, 2(1), 36–44.
Randani, A., Prasetyo, D., & Wulandari, S. (2022). Dietary Patterns and Stunting Risk: The Role of Rice-Dominant Consumption in Indonesian Households. Indonesian Journal of Nutrition and Food, 17(3), 112–124.
Reza, M. (2024). Model sistem dinamik ketersediaan beras di Kalimantan Barat untuk mendukung ketahanan pangan. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Seri 02, 1(2), 1275–1290. Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Terbuka.
Rolfe, J., Johnston, R. J., Rosenberger, R. S., & Brouwer, R. (2015). Introduction: Benefit transfer of environmental and resource values. In R. J. Johnston, J. Rolfe, R. S. Rosenberger, & R. Brouwer (Eds.), Benefit transfer of environmental and resource values (pp. 1–17).
Sabarella, Wieta, B. K., Manurung, M., Saida, M. D. N., Seran, K., & Supriyati, Y. (2024). Buletin Konsumsi Pangan, Volume 15, Nomor 1. Jakarta: Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian.
Samsudrajat, A., & Setyawan, R. (2023). Faktor Determinan Kejadian Stunting pada Balita di Provinsi Kalimantan Barat (Studi data Riskesdas tahun 2018). SEHATRAKYAT (Jurnal Kesehatan Masyarakat), 2(2), 300–310.
Sari, A. R., Martono, Y., & Rondonuwu, F. S. (2020). Identifikasi Kualitas Beras Putih (oryza sativa l.) Berdasarkan Kandungan Amilosa dan Amilopektin di Pasar Tradisional dan “Selepan” Kota Salatiga. Titian Ilmu: Jurnal Ilmiah Multi Sciences, 12(1), 24–30. https://doi.org/10.30599/jti.v12i1.599
Sitaresmi, T., Hairmansis, A., Widyastuti, Y., Rachmawati, Rumanti, I. A., Susanto, U., Wibowo, B. P., Widiastuti, M. L., Suwarno, W. B., & Nugraha, Y. (2023). Advances in the development of rice varieties with better nutritional quality in Indonesia. Journal of Agriculture and Food Research, 12, 100602. https://doi.org/10.1016/j.jafr.2023.100602
Sugiharto, U. (2024). Factors affecting rice prices in Indonesia (Production, consumption, imports, international prices, crop damage). International Journal of Economics and Management Sciences, 1(3), 329–337.
Syahri, & Somantri, R. U. (2016). Penggunaan varietas unggul tahan hama dan penyakit mendukung peningkatan produksi padi nasional. Jurnal Litbang Pertanian, 35(1), 25–36.
Trisulo, L. M. G., & Wisetsri, W. (2025). Dynamics of rice prices in Indonesia in 2023: The impact of agricultural regulations on rice quality. Buletin Ilmiah IMPAS, 26(1), 1–20.
Utama, M. Z. H. (2015). Budidaya Padi Lahan Marjinal: Kiat Meningkatkan Produksi. Jakarta: Penebar Swadaya.
Wati, L., & Musnadi, J. (2022). Hubungan Asupan Gizi dengan Kejadian Stunting pada Anak di Desa Padang Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya. Jurnal Biology Education, 10(1), 44–52.
Wijaya, B. R., Azizah A.N., & Nabilah, S. (2024). Pemantauan Dampak Kekeringan Lahan Pertanian di Lamongan Menggunakan NDVI Berbasis SIG. Jurnal Inti, 3 (2), 57–67.
Yani, A., & Restiatun. (2022). Analisis Ketersediaan Beras Guna Mewujudkan Kemandirian Pangan Berkelanjutan Di Provinsi Kalimantan Barat: Pendekatan Dinamika Sistem. Prosiding Seminar Nasional Akademik Tahunan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, 5, 154–169. ISSN 2986-9205.
Yusiana, E., & Nur’azkiya, L. (2021). Dampak kebijakan harga dan impor beras terhadap pengentasan kemiskinan di Indonesia. Jurnal Agrimanex, 2(1), 59–75.
Zakiyya, A., Widyaningsih, T., Sulistyawati, R., & Pangestu, J. F. (2021). Analisis Kejadian Stunting Terhadap Perkembangan Anak Usia 6-24 Bulan. Jurnal Sains Kebidanan, 3(1), 6–16. https://doi.org/10.31983/jsk.v3i1.689
Zulfikar, A., Darusman, S., Hutapea, A., R., P., Anita, R., Ahmad, M., M., Judan, Maherawati, Mussadiq, S., Mayasasi, F., D., Putra, R., H., P., Sirait, I., M., Kaltari, Y., I., Firman, M., B. (2024). Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (Food Security and Vulnerability Atlas – FSVA) Provinsi Kalimantan Barat.
DOI: https://doi.org/10.31764/jeptec.v2i2.35715
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Journal of Environmental Policy and Technology

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.