VALUASI TOTAL EKONOMI HUTAN MANGROVE DI KABUPATEN SAMBAS KALIMANTAN BARAT BERBASIS EKONOMI HIJAU
Abstract
Abstrak: Ekosistem mangrove berfungsi sebagai habitat berbagai spesies dan pelindung lingkungan laut, serta memberikan manfaat besar bagi manusia, sehingga perlu dikelola secara berkelanjutan melalui pendekatan Economi Hijau untuk menjaga keanekaragaman hayati. Lokasi penelitian ini terletak di Sungai Mas, Desa Sebatuan, Kecamatan Pemangkat, Sambas, Kalimantan Barat, dengan menganalisis nilai ekonomi mangrove yang mencakup nilai guna langsung (kayubakar, buah bakau, kerang, kepiting, udang, ikan) sebesar Rp21.123.386.000/tahun, nilai guna tidak langsung sebagai penahan abrasi sebesar Rp122.287.087.200/5 tahun, dan nilai pilihan berdasarkan biodiversitas sebesar Rp51.953.859,75/tahun, dengan total nilai ekonomi mencapai Rp45.632.757.299,75/tahun untuk 3.696 jiwa penduduk desa.
Abstract: The mangrove ecosystem serves as a habitat for various species and acts as a protector of the marine environment, while also providing significant benefits to humans. Therefore, it must be managed sustainably through a Green Economy approach to preserve biodiversity. This study was conducted in Sungai Mas, Sebatuan Village, Pemangkat District, Sambas Regency, West Kalimantan, and analyzes the economic value of mangroves, including direct use values (firewood, mangrove fruit, clams, crabs, shrimp, fish) amounting to Rp21,123,386,000 per year; indirect use value as a barrier against abrasion estimated at Rp122,287,087,200 over five years; and option value based on biodiversity totaling Rp51,953,859.75 per year. The total economic value of mangrove utilization is Rp45,632,757,299.75 per year for a village population of 3,696 people.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Apriani, A., Akbar, A.A., dan Jumiati. (2022). Valuasi Ekosistem Mangrove di Pesisir Kayong Utara, Kalimantan Barat. Jurnal Ilmu Lingkungan, 20 (30), 553-562.
Ari, H., Emi, R. dan Augustine, L. (2016). Valuasi Ekonomi Hutan Mangrove di Sungai Mas Desa Pemangkat Kota Kabupaten Sambas. Jurnal Hutan Lestari, 4 (4), 615-628.
Ariftia, R.I., Qurniati, R. dan Herwanti, S. (2019). Nilai Ekonomi Total Hutan Mangrove Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Slyva Lestari, 2 (3), 19-28.
Badan Pusat Statistik, (2013). Luas Kawasan Hutan Menurut Kecamatan di Kabupaten Sambas
Berek, Y.A.L., Yahyah., dan Sine, K.G. (2022). Pengaruh Aktifitas Ekonomi Penduduk Terhadap Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove di Kelurahan Oesapa Barat. Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang. Jurnal Bahari Papadak, 3 (1), 148-155.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sambas. 2021. Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (Food Security and Vulnerability Atlas /FSVA) Kabupaten Sambas.
Dwiparabowo, H. (2010). Kajian Kebijakan Kayu Bakar Sebagai Sumber Energi Di Pedesaan Pulau Jawa. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 7 (1), 1-11
Fitriadi, F., Gunawan, T., dan Rijanta, R. (2005). Peran Pemerintah Dan Partisipasi Masyarakat Dalam Rehabilitasi Hutan Mangrove: Kasus Di Kecamatan Pemangkat Kabupaten Sambas Kalimantan Barat (Government Roles and Community Participation In The Rehabilitation Of Mangrove Forset: A Case Of Pemangkat Sub). Jurnal Manusia dan Lingkungan, 12(3), 122-129.
Firmansyah, M. (2022). Konsep Turunan Green Economy dan Penerapannya: Sebuah Analisis Literatur. Ecoplan, 5(2), 141-149.
Furoida, K., Saifuddin, A., Fakhri, M. (2021). Analisis Kerusakan Hutan Mangrove Berdasarkan Klasifikasi NDVI Pada Citra Sentinel. Seminar Nasional Geomatika 2020: Informasi Geospasial untuk Inovasi Percepatan Pembangunan Berkelanjutan.
Hairunnisa, S.K., Gai, A.M., dan Soewarni. (2018). Valuasi Ekonomi Hutan Mangrove di Wilayah Pesisir Desa Boroko Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Planoearth, 3 (1), 17-22.
Hasibuan, B. (2014). Valuasi Ekonomi Lingkungan Nilai Gunaan Langsung dan Tidak Langsung Komoditas Ekonomi, 3 (2), 113-126.
Karminasi, E. (2007). Pemanfaatan Mangrove Bagi Minimasi Dampak Bencana di Wilayah Pesisir. JHMTL, 13 (3), 182-187.
Lestari, A.R., Syahrul, dan Yunus, M. (2024). Valuasi Ekonomi Ekosistem Mangrove Di Banua Pangka Desa Bawalipu Kecamatan Wotu Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmiah Wahana Laut Lestari, 1 (2), 168-179.
Nandu, I., Roslinda, E., dan Hardiasnyah., G. (2019). Valuasi Ekonomi Nilai Guna Tidak Langsung Kawasan Mangrove Di Kelurahan Setapuk Besar Kota Singkawang. Jurnal Hutan Lestari, 7 (1), 415-423
Niapele, S. dan Hasan, H.M. (2017). Analisis Nilai Ekonomi Hutan Mangrove di Desa Mare Kofo Kota Tidore Kepulauan. Jurnal Ilmiah Agribisnis dan Perikanan (Agrikan UMMU-Ternate), 10 (2).
Prasetiyo, D.E., Zulfikar, F., Shinta., dan Zulkarnain, I. (2016). Valuasi Ekonomi Hutan Mangrove di Pulau Untung Jawa Kepulauan Seribu: Studi Konservasi Berbasis Green Economy. Omniakuatika, 12 (1,) 48-54.
Rafdinal, Rynaldo. A., dan Subrata, E. (2021). Pemetaan Kawasan Mangrove Di Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat Menggunakan Citra Landsat 8. Jurnal Tengkawang, 11 (2), 98-105.
Sribianti, I., Muthmainnah., Hikmah., dan Kiswandi. (2021). Economic Valuation Of Mangrove Ecosystem Enviromental Services Based On Green Economy. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 886 (2021) 012116
Widiastuti, M.M.D., Ruata, N.N, dan Arifin, T. (2016). Valuasi Ekonomi Ekosistem Mangrove di Wilayah Pesisir Kabupaten Merauke. J. Sosek Kp, 11 (2), 147-159
Zainuri, A.M., Takwanto, A., dan Syaifuddin. A. (2017). Konservasi Ekologi Hutan Mangrove Di Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo. Jurnal Dedikasi, Vol 14.
DOI: https://doi.org/10.31764/jeptec.v1i3.36203
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Journal of Environmental Policy and Technology

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.