Pelatihan Pembuatan Minyak Angin Aromaterapi Pada Ibu-Ibu PKK Desa Sindon Kabupaten Boyolali
Abstract
Aromatherapy oil is an oil that has properties that improve mental and physical health. Aromatherapy oil is derived from essential oils extracted from plants. Products containing aromatherapy can improve health, such as body relaxation, refreshing the mind, improving mood, and helping cure diseases physiologically. Women's Empowerment and Family Welfare Association in Sindon, Boyolali. The training on making aromatherapy oil aims to improve knowledge and skills about making aromatherapy oil. This activity is also expected to be a new business opportunity that has the potential to be developed and contribute to improving public health. The target partners in the Community Service activities are the women of Sindon, Boyolali. The outputs are in the form of aromatherapy wind oil products, knowledge about the use of products and their marketing opportunities, and in the form of service journals. This service activity is carried out in several stages: preparation and implementation. The preparation stage includes the procurement of tools and materials and trials of making aromatherapy for training. Implementation includes counseling activities, training, and mentoring in making aromatherapy oil. Finally, ongoing mentoring for making aromatherapy oil.
Key word: aromatherapy oil; Training; Women's empowerment; family welfare association
Abstrak
Minyak angin aromaterapi adalah minyak yang mempunyai khasiat meningkatkan kesehatan psikis dan fisik. Minyak angin aromaterapi menggunakan bahan baku utama yang berasal dari minyak essential yang diekstrak dari tumbuhan. Produk yang mengandung aromaterapi dapat berfungsi untuk meningkatkan kesehatan seperti untuk relaksasi tubuh, menyegarkan pikiran, meperbaiki mood¸ dan mampu membantu penyembuhan penyakit secara fisiologis. Tujuan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu PKK (pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga) desa Sindon, Boyolali. Pelatihan pembuatan minyak angin aromaterapi diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam rangka pemberdayaan anggota PKK dalam membuat minyak angin aromaterapi. Kegiatan ini juga diharapakan mampu menjadi peluang usaha baru yang cukup potensial untuk dikembangkan, serta memberikan sumbangsih dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Mitra target pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat adalah ibu-ibu PKK desa Sindon, Boyolali. Luaran berupa produk minyak angin aromaterapi, pengetahuan tentang guna produk dan peluang pemasarannya, serta berupa jurnal pengabdian. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilakukan dalam beberapa tahapan yakni tahap persiapan dan pelaksanaan. Tahap persiapan yang meliputi pengadaan alat dan bahan, serta trial percobaan pembuatan aromaterapi yang akan digunakan dalam pelatihan. Pelaksanaan meliputi kegiatan penyuluhan, pelatihan dan pendampingan pembuatan minyak angin aromaterapi. Terakhir pendampingan secara berkelanjutan terhadap pembuatan minyak angin aromaterapi.
Kata kunci: minyak angin; aromaterapi; pelatihan; ibu PKK
1. Pendahuluan
Mencapai masyarakat yang sejahtera di berbagai sektor adalah tujuan utama dalam pembangunan sosial. Tujuan tersebut harus diwujudkan melalui berbagai upaya dan dengan mendorong partisipasi aktif dari semua elemen masyarakat. Namun, pencapaian ini bukanlah hal yang mudah, terutama di masyarakat yang masih menghadapi tantangan, seperti ketimpangan peran antar warganya. Salah satu faktor yang diduga menyebabkan hal ini adalah masih terbatasnya peran wanita, terutama ibu rumah tangga, yang merupakan bagian penting dalam suatu kelompok masyarakat (Parmadi & Widodo, 2021).
Pemberdayaan perempuan dalam sektor ekonomi merupakan salah satu indikator peningkatan kesejahteraan. Ketika perempuan mendapatkan pendidikan, memiliki hak atas kepemilikan, serta bebas untuk bekerja di luar rumah dan memiliki pendapatan sendiri, hal ini menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan dalam rumah tangga. Selain itu, perempuan juga berperan penting dalam upaya mengatasi kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat dan kelompok. Contohnya, perempuan mampu meningkatkan kesejahteraan keluarganya dengan menjalankan usaha produktif di rumah (Makrufi & Aliza, 2018).
Pemberdayaan ibu-ibu PKK sebagai bagian dari masyarakat dan kelompok tenaga kerja produktif sangatlah penting. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kemandirian dalam berusaha, sekaligus memperluas kesempatan kerja guna menambah pendapatan keluarga, sehingga dapat mewujudkan keluarga yang sejahtera dan bahagia. Dalam upaya untuk membina dan mengembangkan potensi keluarga serta daerah, hal tersebut dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan alternatif (VH & Susilowati, 2016).
PKK adalah salah satu organisasi perempuan yang ada di Desa Sindon, Kecamatan Ngamplak, Kabupaten Boyolali. Latar belakang pendidikan para ibu PKK ini bervariasi, mulai dari lulusan SLTA hingga perguruan tinggi, dan sebagian besar berperan sebagai ibu rumah tangga (Devianti, 2011). Meskipun mereka menghadapi kesulitan dalam mencari pekerjaan, kebutuhan sehari-hari terus meningkat, memaksa adanya pengeluaran yang lebih besar. Namun, diyakini bahwa para ibu ini memiliki banyak potensi dan kemampuan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan pelatihan keterampilan dan motivasi kepada kelompok ini, terutama ibu-ibu rumah tangga, untuk menciptakan produk rumahan seperti minyak angin aromaterapi (Kamil et al., 2023). Produk-produk ini tidak hanya dapat dijual dengan harga yang lebih terjangkau, tetapi juga dapat menjadi peluang usaha yang potensial, membantu meningkatkan pendapatan keluarga serta mendorong kemandirian ekonomi di kalangan masyarakat menengah ke bawah.
Pembinaan ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu PKK dalam berbagai aspek kehidupan keluarga. Pengetahuan dan keterampilan tersebut dapat digunakan untuk menunjukkan peran mereka, membantu memenuhi kebutuhan keluarga, Selain itu, keterampilan ini bisa menjadi modal untuk membuka usaha yang pada akhirnya akan membantu meningkatkan pendapatan keluarga.
2. Metode
2. 1 Mitra PKM (Kelompok Ibu Rumah Tangga)
Mitra PKM adalah kelompok Ibu Ibu Rumah Tangga yang tergabung dalam kelompok PKK di Desa Sindon, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, berperan sebagai peserta penyuluhan dan pelatihan, yang nantinya diharapkan akan menjadi kelompok pengusaha berskala rumah tangga. Mitra tersebut adalah berjumlah 30 orang. Pada pelaksanaan PKM ini diharapkan menjadi kelompok produsen minyak angin aromaterapi. Pelatihan dan penyuluhan dilaksanakan di Balai Desa Sindon, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali pada pukul 16.00 WIB
2. 2 Permasalahan Mitra
Permasalahan yang dihadapi Mitra adalah jenis kegiatan dan aktivitas warga yang cukup tinggi serta banyak bekerja di tempat umum, sehingga membutuhkan minyak angin aromaterapi yang digunakan di sela-sela aktivitas maupun di saat beristirahat.
2. 3 Pemecahan Permasalahan Mitra
Pemecahan permasalahan mitra menggunakan metode pendekatan dengan melakukan penyuluhan dan pelatihan. Target Mitra adalah kelompok Ibu Ibu Rumah Tangga yang tergabung dalam kelompok PKK di Dusun Sindon, Ngemplak berperan sebagai peserta penyuluhan dan pelatihan, yang nantinya diharapkan menjadi kelompok produsen minyak angin aromaterapi. Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:
- Peserta PPM diberikan pengetahuan tentang manfaat minyak angin aromaterapi untuk kesehatan.
- Peserta akan diberikan informasi mengenai alat dan bahan untuk pembuatan minyak angin aromaterapi.
- Peserta diberikan pelatihan tentang bagaimana cara membuat sediaan minyak angin aromaterapi.
- Peserta diberikan informasi mengenai jenis kemasan yang sesuai untuk minyak angin aromaterapi beserta contoh desain stiker kemasannya agar lebih menarik
3. Hasil dan Pembahasan
Kegiatan pengabdian diawali dengan komunikasi dengan pihak kecamatan Ngemplak dan Kepala Desa Sindon sebagai mitra pengabdian. Sebelum kegiatan pengabdian dilaksanakan di masyarakat Desa Sindon terlebih dahulu dilakukan orientasi untuk mendapatkan formula yang optimal dalam pembuatan sediaan minyak angin aromaterapi sebagai salah satu cara untuk menjaga kesehatan baik fisik maupun psikologi. Sediaan yang akan dibuat berupa minyak angin aroma terapi dalam bentuk roll on dengan berbagai jenis aroma yang berasal dari minyak esensial yang berbeda-beda. Aroma minyak esensial yang digunakan meliputi aroma citrus, lavender dan peppermint.
Tahapan dalam demo pembuatan minyak angin aromaterapi. Disiapkan bahan baku dan bahan tambahan serta alat-alat yang diperlukan untuk pembuatan Alat yang digunakan adalah beaker glass, batang pengaduk, waterbath, pot salep, cawan penguap.
Bahan yang digunakan adalah metil salisilat (2,5 gram), camphor (12,5 gram), menthol (15 gram), VCO, oleum menthae (2 ml), Oleum citrus (2 ml) dan VCO. Tahapan pembuatan minyak angin aromaterapi dengan cara Menthol dan camphor digerus dalam mortar, kemudian menambahkan VCO, oleum menthae, dan oleum citrus kemudian aduk hingga homogen. Selanjutnya menambahkan metilsalisilat dan diaduk hingga homogen dan masukkan dalam wadah (Terlihat pada Gambar 1).
Gambar 1. (a) Penjelasan pembuatan dan manfaat minyak angin aromaterapi dan (b) Proses pembuatan minyak angin aromaterapi.
Kegiatan pelatihan pembuatan minyak aroma terapi untuk ibu – ibu rumah tangga di desa Sindon Kecamatan Ngemplak dilakukan dengan metode ceramah dan demo langsung terkait cara pembuatan, pemberian informasi terkait fungsi masing-masing komponen bahan dan cara pembuatanya. Pemberian materi menjelaskan tentang pengetahuan tentang minyak aroma terapi, praktek proses pembuatan miyak aroma terapi serta inovasi sebagai peluang wirausaha. Peralatan yang digunakan adalah brosur yang berisi tentang minyak aroma terapi. Dari kegiatan, ibu – ibu dangat antusias mendengarkan dan dilihat dari pertanyaan yang diajukan. Pada kegiatan demonstrasi, tim melakukan peragaan kepada peserta kegiatan pengabdian pada masyarakat tentang proses pembuatan minyak angin aromaterapi. Dalam demonstrasi ini peserta juga berperan aktif melakukan kegiatan. Hasil pembutana aroma terapi terlihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Hasil pembuatan minyak angin aromaterapi yang telah dilakukan oleh ibu-ibu PKK Desa Sindon Kabupaten Boyolali.
Penyimpanan obat yang tidak sesuai dapat menimbulkan kerugian seperti tidak dapat mempertahankan mutu dari sediaan obat (Khairani et al., 2021). Penyimpanan merupakan proses penting dalam penggunaan obat oleh masyarakat. Pengelolaan dan penyimpanan obat tidak hanya dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan namun juga setelah dikonsumsi oleh pasien atau masyarakat. Penyimpanan obat perlu dilakukan di tempat yang aman dan terhindar dari gangguan fisik yang dapat merusak mutu obat dengan memperhatikan tanggal kadaluarsa obat (Afqary et al., 2018).
Aromaterapi adalah bentuk pengobatan alternatif yang menggunakan minyak esensial hasil ekstraksi dari tanaman (Hakim et al., 2019). Minyak esensial ini memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan, seperti membantu meredakan stres, memberikan relaksasi, mengatur emosi, mengatasi insomnia, dan kecemasan, serta meningkatkan kekebalan tubuh, sistem pernapasan, dan sirkulasi darah. Aromaterapi dapat memberikan rasa tenang dan nyaman bagi penggunanya (Irmawati, 2024).
Menghirup minyak esensial lebih efektif jika menggunakan uap dari minyak yang dicampur dengan air panas atau melalui kain yang sudah direndam minyak esensial (Ahmad et al., 2024). Uap minyak ini dihirup langsung melalui hidung dan mulut. Keunggulan penggunaan aromaterapi melalui inhalasi adalah metode ini tidak memengaruhi saluran pencernaan, terutama jika sasaran utamanya adalah saluran pernapasan atau paru-paru. Selain itu, Saat melakukan pijat aromaterapi, penting untuk memilih minyak esensial yang tepat (Puspita, 2023). Teknik pijatan dan jenis aromaterapi yang dipilih akan sangat memengaruhi hasil terapi yang diperoleh (Tuti & Widyawati, 2018).
Metil salisilat merupakan senyawa alami yang dihasilkan dari tumbuhan dan diisolasi dari Ilex chinensis Sims. Zat ini berperan sebagai komponen aktif untuk meredakan nyeri. Selain umum digunakan sebagai analgesik, beberapa penelitian juga mengindikasikan bahwa metil salisilat dapat membantu meningkatkan penyerapan transdermal bahan aktif lainnya (Wang et al., 2021). Penelitian yang dilakukan (Wang et al., 2021) sebelumnya telah mengungkapkan bahwa zat-zat seperti borneol, kamper, mentol, dan beberapa minyak esensial, secara signifikan dapat meningkatkan penyerapan obat melalui kulit, serupa dengan agen peningkat penetrasi yang digunakan dalam sistem pengiriman transdermal modern.
4. Simpulan dan Saran
Dari hasil kegiatan pengabdian nyuluhan pembuatan minyak angin aromaterapi dapat disimpulkan bahwa kegiatan berjalan dengan lancar dan peserta berperan aktif dalam pelatihan tersebut. Melalui pelatihan pembuatan minyak angin aromaterapi pada ibu-ibu PKK diharapkan mampu meningkatkan pendapatan keluarga.
5. Ucapan Terima Kasih
Kami ucapkan terimakasih kepada Prodi S1 Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi di Kota Surakarta dan Fakultas Farmasi, Akademi Farmasi Mitra Sehat Mandiri di Sidoarjo, Jawa Timur yang telah berperan dalam terselenggaranya kegiatan pengabdian ini.
Full Text:
PDFReferences
Afqary, M., Ishfahani, F., & Mahieu, M. T. R. (2018). Evaluasi Penyimpanan Obat Dan Alat Kesehatan Di Apotek Restu Farma. Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal), 3(1), 10-20.
Ahmad, A. R., Amaliah, A., Abidin, Z., Razak, R., & Malik, A. (2024). Pengembangan Obat Bahan Alam (Essential Oil). Nas Media Pustaka.
Devianti, A. (2011). Kinerja dinas kesehatan kabupaten boyolali dalam pemberantasan dan penanggulangan penyakit demam berdarah dengue (dbd) di Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali.
Hakim, R. J., Mulyani, Y., Hendrawati, T. Y., & Ismiyati, I. (2019). Pemilihan bagian tanaman jeruk purut (Citrus Hystrix Dc) potensial sebagai minyak essensial aromaterapi hasil proses maserasi dengan metode analytical hierarkhi process (AHP). Prosiding Semnastek.
Irmawati, A. (2024). Giving aromatherapy to reduce mental workload of human resources department employees of company X. Psycho Holistic, 6(2), 47-53.
Kamil, A. I., Akmal, R., & Pohan, H. C. (2023). Muloh Teupeh Kuliner dan Perempuan Pidie. CV. Gita Lentera.
Khairani, R. N., Latifah, E., & Nila Septianingrum, N. (2021). Evaluasi Obat Kadaluwarsa, Obat Rusak dan Stok Mati di Puskesmas Wilayah Magelang. Jurnal Farmasi Dan Ilmu Kefarmasian Indonesia, 8(1), 91-97.
Makrufi, A. D., & Aliza, N. F. (2018). Pemberdayaan ibu-ibu PKK melalui pelatihan produksi keranjang salak. Berdikari: Jurnal Inovasi dan Penerapan Ipteks, 6(1), 88-99.
Parmadi, E. H., & Widodo, Y. H. (2021). Pemberdayaan Ibu PKK Desa Bleberan Melalui Pelatihan Kewirausahaan dalam Upaya Mendukung Desa Wisata Bleberan. Wikrama Parahita: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(2), 114-118.
Puspita, D. (2023). Perbedaan Pengaruh Aromaterapi Lavender Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri pada Pasien Pria dan Wanita Post Operasi Laparatomi di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Tahun 2023 Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang].
Tuti, T., & Widyawati, M. N. (2018). Literatur review: Pijat oksitosin dan aroma terapi lavender meningkatkan produksi ASI. Jurnal kebidanan, 8(1), 44-53.
VH, E. S., & Susilowati, E. (2016). Pemberdayaan ibu-ibu PKK melalui pelatihan dan pendampingan produksi sabun dan deterjen. SEMAR (Jurnal Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni bagi Masyarakat), 4(2).
Wang, J., Zhao, X., Chen, J., Li, X., Hao, D., Li, T., Mei, K., Lan, Y., & Wu, Q. (2021). Efficacy and mechanism of methyl salicylate in the enhancement of skin delivery of herbal medicines. Journal of Traditional Chinese Medical Sciences, 8(4), 336-342.
DOI: https://doi.org/10.31764/lpk.v2i3.31960
Refbacks
- There are currently no refbacks.