Kajian Polusi Udara Dari Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Pada Simpang Mesjid Raya Kota Langsa

Iqbal Iqbal, Rajib Muammar

Abstract


Abstract: Mesjid Raya intersection is a three-armed signalized intersection in the city of Langsa. At the signalized intersection, more air pollution is produced due to the confluence of vehicle flows from several roads and there is also a delay where the pollution generated is more than motor vehicles that are running. This study aims to determine the amount of motor vehicle exhaust emissions based on IPCC emission factors and to compare them with national ambient air quality standards based on government regulations. The data used are geometric, instantaneous speed data, and traffic volume data obtained from the results of field surveys. The highest CO value is on Jalan Ahmad Yani Timur 57.74 mg/m3. As for the NOx value on all existing crossing arms, namely for Jalan Ahmad Yani Barat, Jalan Ahmad Yani Timur, and Jalan T.M Zein, it is still below the national ambient air quality standard which is 400 mg/m3 with a field yield value of 85.29 mg/m3. m3, 103.66 mg/m3, and 79.78.mg/m3.. From these results, it can be seen that the CO value obtained in all arms at the intersection is above 30 mg/m3, which means it has passed the national ambient air quality threshold, while for the NOx value, all arms at the Mesjid Raya intersection have not yet passed. national ambient air quality threshold.  

Abstrak: Simpang Mesjid Raya merupakan simpang bersinyal berlengan tiga di kota Langsa. Pada simpang bersinyal polusi udara yang dihasilkan lebih banyak dikarenakan terjadi pertemuan arus kendaraan dari beberapa ruas jalan serta terjadi juga tundaan dimana polusi yang dihasilkan lebih banyak daripada kendaraan bermotor yang sedang berjalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya emisi gas buang kendaraan bermotor berdasarkan faktor emisi IPCC serta membandingkannya dengan baku mutu udara ambien nasional berdasarkan peraturan Pemerintah. Data yang digunakan yaitu geometrik, data kecepatan sesaat, dan data volume lalu lintas yang diperoleh dari hasil survei lapangan. Nilai CO tertinggi yaitu pada jalan Ahmad Yani Timur 57,74 mg/m3. Sedangkan untuk nilai NOx pada semua lengan persimpangan yang ada.yaitu untuk jalan Ahmad Yani Barat, jalan Ahmad Yani Timur, dan Jalan T.M Zein masih dibawah baku mutu udara ambien nasional yang bernilai 400 mg/m3 dengan nilai hasil lapangan yaitu 85,29 mg/m3, 103,66 mg/m3, dan 79,78.mg/m3. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa nilai CO yang didapat pada semua lengan yang ada pada persimpangan berada diatas 30 mg/m3 yang berarti sudah melewati batas ambang mutu udara ambien nasional, sedangkan untuk nilai NOx didapat semua lengan yang ada pada simpang Mesjid Raya masih belum melewati batas ambang mutu udara ambien nasional.


Keywords


Simpang Bersinyal, Emisi Gas Buang, Kendaraan Bermotor, Baku Mutu Udara

Full Text:

PDF

References


Aboe, A. F., Ishak, I. T., & Rauf, S. (2014). Analisis Gas Buang Kendaraan Bermotor Roda Empat di Kota Makassar. The 17th FSTPT International Symposium, Jember University, 1119–1132.

Direktorat Jenderal Bina Marga. (1997). Mkji 1997. In departemen pekerjaan umum, “Manual Kapasitas Jalan Indonesia” (pp. 1–573).

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. (2001). Panduan Pengumpulan Data Angkutan Umum Perkotaan. Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas Dan Angkutan Kota.

Fitri, G. (2017). Jurnal Reaksi (Journal of Science and Technology) Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe. Jurnal Reaksi, 15(01), 46–53.

Iqbal, Sugiarto, & Isya, M. (2017). Kinerja Dan Tingkat Pelayanan Simpang Bersinyal Pada Simpang Remi Kota Langsa. Jurnal Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala, 1 No. 1(September), 8. http://e-repository.unsyiah.ac.id/JTS/article/view/9854

Laufried. (2015). Analisis Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Pada Simpang Empat Jalan Pangeran Antasari. Proyeksi Teknik Sipil, 1(1), 9–14.

Muziansyah, D., Sulistyorini, R., & Sebayang, S. (2015). Model of Vehicle Gases Emissions in Transportation Activity. Journal of Civil and Design Engineering, 3(1), 57–70.

Peraturan Pemerintah RI. (2020). Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia No 14 Tahun 2020 tentang Indeks Standar Pencemaran Udara. 1–16.

Presiden Republik Indonesia. (1999). Pp Ri No 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara. Peraturan Pemerintah No. 41 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara, 18.

Raditya, K., Rudissalam, M., Ismiyati, & Basuki, K. H. (2016). Analisis Dampak Optimasi Simpang Bersinyal Emisi Gas Buangan. Jurnal Karya Teknik Sipil, 3(1), 66–78. https://medium.com/@arifwicaksanaa/pengertian-use-case-a7e576e1b6bf

Sengkey, S. L., Jansen, F., & Wallah, S. (2011). Tingkat Pencemaran Udara Co Akibat Lalu Lintas Dengan Model Prediksi Polusi Udara Skala Mikro. Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING, 1(2), 2087–9334.




DOI: https://doi.org/10.31764/justek.v5i2.11475

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


JUSTEK Official: