Description of Infection Symptoms in Armyworm Larvae (Spodoptera litura F.) by The Insect Pathogen Beauveria bassiana (Bals.)

Ahmad S, Nur Ilmi, abdul azis ambar, Nuraliyah Nuraliyah

Abstract


Abstract: Armyworm (Spodoptera litura F.) is an important leaf pest of cabbage, shallots, mustard greens, and cabbage (Uge et al., 2021). It’s attack causes a decrease in production to reach 100%, if no control is carried out (Moekasan et al., 2020). One of the insect pathogenic fungi that potential as a biological control agent is Beauveria bassiana Bals. (Marni et al., 2018). This study aims to determine the symptoms of infection with morphological changes in armyworm larvae caused by B. bassiana, carried out at the Agrotechnology Laboratory of the Muhammadiyah University of Parepare. The method used is descriptive analytic, which describes the results of research based on observations from the documentation made on a camera microscope. The results showed that the first and second day observations did not show any signs of infection, but on the third to seventh day there were signs of infection in the form of morphological changes such as changes in the body color of the larvae from green to yellowish, then brown to black. The structure and body shape of the larvae experienced shrinkage, softened then hardened and finally mummified, the larval body was also seen to be overgrown with white hyphae.

Abstrak: Hama Ulat grayak (Spodoptera litura F.) merupakan hama daun penting pada kubis, bawang merah, sawi, dan kol (Uge et al., 2021). Serangan hama ulat ini menyebabkan penurunan produksi mencapai 100%, jika tidak dilakukan pengendalian (Moekasan et al., 2020). Salah satu jamur pathogen serangga yang berpotensi sebagai agens pengendali hayati adalah Beauveria bassiana Bals. Jamur tersebut menyebabkan penyakit white muscardine pada hama dengan membentuk miselium dan konidium yang berwarna putih (Marni et al., 2018). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gejala infeksi berupa perubahan morfologi pada larva ulat grayak akibat infeksi B.bassiana, dilaksanakan di laboratorium Agroteknologi Universitas Muhammadiyah Parepare. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitik, yaitu menggambarkan hasil penelitian berdasarkan pengamatan dari dokumentasi yang dibuat pada mikroskop berkamera. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengamatan hari pertama dan kedua belum memperlihatkan adanya gejala infeksi, tetapi pada hari ketiga sampai hari ketujuh tampak adanya gejala infeksi berupa perubahan morfologi seperti perubahan warna tubuh larva dari hijau menjadi kekuningan, kemudian kecoklatan lalu menghitam. Struktur dan bentuk tubuh larva mengalami penyusutan, melunak kemudian mengeras dan akhirnya mengalami mumifikasi, tubuh larva juga terlihat ditumbuhi hifa berwarna putih.


Keywords


Infection symptoms, Morphological changes, Beauveria bassiana, Spodoptera litura, Armyworm larvae

Full Text:

PDF

References


AlGhanimi, A. A. J., AlEbadi, S. M. A., & Al-Ethari, A. Y. H. (2020). Partial Purification and Characterization of Protease from Local Isolate of Beuveria bassiana. Scientific Journal of Medical Research. doi: 10.37623/sjmr.2020.41304

Anggraini, W., Fitriana, Y., Hariri, A. M., & Purnomo, P. (2018). Patogenisitas Empat Isolat Jamur Beauveria bassiana (Bals.) Vuill. Terhadap Ulat Api (Setothosea spp.) di Laboratorium. Jurnal Agrotek Tropika, 6(2), 105–109. doi: 10.23960/jat.v6i2.2602

Humairoh, D., Hidayat, M. T., & Prayogo, Y. (2013). Pengaruh Kombinasi Jenis Cendawan Entomopatogen dengan Kerapatan Konidia terhadap Intensitas Serangan Larva Ulat Grayak. LenteraBio, 2(1), 19–23.

Marni, Meidiwarman, & Thei, R. S. P. (2018). Pengaruh Beberapa Bioinsektisida Terhadap Populasi Hama Spodoptera exigua Hbn. dan Produksi Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) THE. Agroekoteknologi.

Masyitah, I., Sitepu, S. F., & Safni, I. (2017). Potensi Jamur Entomopatogen untuk Mengendalikan Ulat Grayak Spodoptera litura F. pada Tanaman Tembakau In Vivo. Jurnal Online Agroekoteknologi.

Moekasan, T. K., Prabaningrum, L., & Samudra, I. M. (2020). Determination of control threshold of Spodoptera litura on hot pepper. AAB Bioflux.

Nurani, A. R., Sudiarta, I. P., & Darmiati, N. N. (2018). Uji Efektifitas Jamur Beauveria bassiana Bals . terhadap Ulat Grayak ( Spodoptera litura F .) pada Tanaman Tembakau. Jurnal Agroekoteknologi Tropika, 7(1), 11–23.

Pratiwi, W. (2019). Refugia Dan Beuveria Bassiana untuk Menekan Intensitas serangan Hama utama dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium cepa). In Skripsi.

Sianturi, N., Pangestiningsih, Y., & Lubis, L. (2014). Uji Efektifitas Jamur Entomopatogen Beauveria Bassiana (Bals.) Dan Metarrhizium Anisopliae (Metch) Terhadap Chilo Sacchariphagus Boj. (Lepidoptera : Pyralidae) Di Laboratorium. Jurnal Agroekoteknologi Universitas Sumatera Utara, 2(4), 102143.

Simon, S. (2017). Efficacy of Beuveria bassiana on Different Larval Instars of Tobacco Caterpillar (Spodoptera litura Fab.). International Journal of Current Microbiology and Applied Sciences. doi: 10.20546/ijcmas.2017.608.237

Uge, E., Yusnawan, E., & Baliadi, Y. (2021). Pengendalian Ramah Lingkungan Hama Ulat Grayak (Spodoptera litura Fabricius) pada Tanaman Kedelai. Buletin Palawija, 19(1), 64. doi: 10.21082/bulpa.v19n1.2021.p64-80

Valbuena Puentes, A. H., Galindo Soracá, A. M., & Boyacá Quintana, Y. M. (2021). Effect of entomopathogenic fungus Beauveria bassiana (balsamo) Vuillemin on the control of sheep ked (Melophagus ovinus). Revista de Investigaciones Veterinarias Del Peru. doi: 10.15381/rivep.v32i2.18362

Wowiling, B. P. (2015). Pemanfaatan Jamur Beauveria bassiana Terhadap Serangga Aphis sp pada Tanaman Cabe. Cocos, 6(6), 1–13.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.