Gambaran Kunjungan Antenatal Care pada Wanita Usia Subur di Provinsi NTB
Abstract
Abstract: Care during pregnancy is very important to pay attention to prevent complications during pregnancy and childbirth and maintain the health of the fetus. The purpose of this study was to determine the description of antenatal care (ANC) visits to women of childbearing age in West Nusa Tenggara Province. The research design used is cross-sectional, using 5-year data from the results of the Indonesian Demographic Health Survey in 2017. The population in this study were all women of childbearing age. The sample size was determined based on the strata, and the sample size was 498. The sampling technique uses stratified multistage sampling. The independent variables in this study were age, parity, education, family income, and place of residence, and the dependent variable was ANC visits. Data analysis used univariate and bivariate analysis. Most women of childbearing age are 20-35 years old(65.9%), most have between 2-5 children(71.5%), education is at the secondary education level(54.4%), reside in the city(51%), the income level is in the inferior category(31.1%), 90.2% of women of childbearing age visit ANC. The results of bivariate data analysis stated that parity had a significant relationship with ANC visits to women of childbearing age in NTB Province.
Abstrak: Perawatan selama kehamilan sangat penting untuk diperhatikan guna mencegah terjadinya komplikasi pada masa kehamilan maupun persalinan dan untuk menjaga kesehatan janin. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran kunjungan antenatal care (ANC) pada WUS di Provinsi NTB. Desain penelitian yang digunakan yaitu cross-sectional, menggunakan data 5 tahunan dari hasil SDKI, yaitu pada tahun 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh WUS yang terdapat di Provinsi NTB. Besar sampel ditetapkan berdasarkan strata dan besar sampel provinsi NTB sebanyak 498. Teknik pengambil sampel dilakukan dengan stratified multistage sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah umur, paritas, pendidikan, pendapatan keluarga, tempat tinggal, dan variabel terikat adalah kunjungan ANC. Analisis data menggunakan analisis univariat, dan bivariat. Sebagian besar WUS berusia 20-35 tahun (65,9%). Paritas pada WUS sebagian besar memiliki antara 2-5 anak (71,5%). Sebagian besar pendidikan WUS berada pada tingkat pendidikan menengah (54,4%). Sebagian besar WUS bertempat tinggal di kota (51%), dan sebagian besar tingkat pendapatan WUS termasuk ke dalam kategori sangat miskin (31,1%), 90,2% WUS melakukan kunjungan pemeriksaan ANC dan sisanya tidak melakukan kunjungan. Hasil analisis data bivariat menyatakan bahwa paritas memiliki hubungan yang signifikan dengan kunjungan ANC pada WUS di Provinsi NTB.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Daryanti, M. S. (2019). Paritas Berhubungan Dengan Pemeriksaan Antenatal Care Pada Ibu Hamil Di Bidan Praktek Mandiri Yogyakarta. Jurnal Kebidanan, 8(1), 56–60. https://doi.org/10.26714/JK.8.1.2019.56-60
Direktorat Kesehatan Anak Khusus. (2010). Panduan Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir Berbasis Perlindungan Anak. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 1–68.
Kemenkes RI. (2018). Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian Kesehatan RI, 53(9), 1689–1699.
Kementrian Kesehatan RI. (2018). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2017.
Lumempouw, V., Kundre, R., & Bataha, Y. (2016). Hubungan Faktor Sosial Ekonomi Ibu Hamil Dengan Keteraturan Pemeriksaan Antental Care (Anc) Di Puskesmas Ranotana Weru Kecamatan Wanea Kota Manado. Jurnal Keperawatan UNSRAT, 4(2), 107657.
Mantao, E., & Suja, M. D. D. (2018). Tingkat pendidikan ibu dengan kepatuhan antenatal care pada perdesaan dan perkotaan di Indonesia. Berita Kedokteran Masyarakat, 7. https://doi.org/10.22146/bkm.37405
Mass, L. T. (2004). Kesehatan Ibu Dan Anak Persepsi Budaya Dan Dampak Kesehatannya. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, 1–6.
Purbaningrum, S. A., Qadrijati, I., Adriana, R. B., & Prasetya, H. (2019). Multilevel Analysis on the Determinants of Antenatal Care Visit at Community Health Center in Madiun, East Java. Journal of Maternal and Child Health, 4(3), 180–189. https://doi.org/10.26911/thejmch.2019.04.03.05
Rachmawati, A. I., Puspitasari, R. D., & Cania, E. (2017). Faktor-faktor yang Memengaruhi Kunjungan Antenatal Care ( ANC ) Ibu Hamil. Majority, 7(November), 72–76.
Saad-Haddad, G., DeJong, J., Terreri, N., Restrepo-Méndez, M. C., Perin, J., Vaz, L., Newby, H., Amouzou, A., Barros, A. J. D., & Bryce, J. (2016). Patterns and determinants of antenatal care utilization: Analysis of national survey data in seven countdown countries. Journal of Global Health, 6(1). https://doi.org/10.7189/jogh.06.010404
Tufa, G., Tsegaye, R., & Seyoum, D. (2020). Factors associated with timely antenatal care booking among pregnant women in remote area of bule hora district, Southern Ethiopia. International Journal of Women’s Health, 12, 657–666. https://doi.org/10.2147/IJWH.S255009
Yenita, A., & Shigeko, H. (2012). Factors influencing the use of antenatal care in rural West Sumatra, Indonesia. BMC Pregnancy and Childbirth, 12(9), 1–8. https://bmcpregnancychildbirth.biomedcentral.com/articles/10.1186/1471-2393-12-9
Refbacks
- There are currently no refbacks.