IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BAHASA DAN BUDAYA DALAM UPAYA MENJAGA KEARIFAN LOKAL
Abstract
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bentuk implementasi pembelajaran bahasa dan budaya sebagai wujud dalam menjaga kearifan lokal di Pulau Lombok. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode yang digunakan adalah deskriptif. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis isi (content analisys), yaitu suatu analisis terhadap isi yang diperoleh dari kuesioner. Hasil penelitian menyebutkan bahwa implementasi pembelajaran bahasa dan budaya sangat penting untuk diterapkan dengan tujuan untuk menjaga bahasa dan budaya yang mulai bergeser oleh pengaruh zaman. Implementasi pembelajaran bahasa dan budaya di sekolah-sekolah dapat diintegrasikan dengan adat istiadat kebudayaan daerah setempat dengan menggunakan model-model pembelajaran yang inovatif seperti cooperative learning, problem-based learning, project-based learning dan lain-lain untuk membuat suasana pembelajaran lebih menarik dan kondusif. Langkah yang dapat dilakukan guru untuk menerapkan pembelajaran berbasis kearifan lokal adalah sebagai berikut: 1) Inventarisasi aspek potensi keunggulan lokal, 2) Menganalisis kondisi internal sekolah, 3) Menganalisis kondisi eksternal sekolah, 4) Penentuan jenis keunggulan lokal adalah dengan melakukan strategi penyelenggaraan pembelajaran berbasis keariafan lokal.
Abstract: This study aims to describe the implementation of language and culture learning as a form of maintaining local wisdom on Lombok Island. This research uses a qualitative approach and the method used is descriptive. The sample selection was done by cluster random sampling technique. This study used questionnaire and documentation data collection techniques. The analysis technique used is content analysis, which is an analysis of the content obtained from the questionnaire. The results of the study stated that the implementation of language and culture learning is very important to be implemented with the aim of maintaining language and culture which began to shift by the influence of the times. The implementation of language and culture learning in schools can be integrated with local cultural customs by using innovative learning models such as cooperative learning, problem-based learning, project-based learning and others to make the learning atmosphere more interesting and conducive. Steps that teachers can take to implement local wisdom-based learning are as follows: 1) Inventory the potential aspects of local excellence, 2) Analyzing the internal condition of the school, 3) Analyzing the external condition of the school, 4) Determining the type of local excellence is to carry out a strategy for organizing local wisdom-based learning.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdullah, W. 2013. Etnolinguistik: Teori, Metode dan Aplikasinya. Solo: Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Barker, Chris. 2005. Cultural Studies Teori dan Praktek. (Diterjemahkan dari Cultural Studies: Theory and Practise SAGE Publication, London, 2000). Yogyakarta: BENTANG (PT Bentang Pustaka).
Chaipar W, et al. 2013. Local Wisdom in the Environmental Management of a Community: Analysis of Local Knowledge in Tha Pong Village, Thailand. Journal of Sustainable Development. Vol. 6 No. 2, hal 17-22
Dahliani. 2012. Konsep Pengolahan Tapak Permukiman di Lahan Rawa, Banjarmasin. LANTING Journal of Architecture, Volume 1, Nomer 2, Agustus 2012, Halaman 96 -105 ISSN 2089-8916.
Doll. Ronald C. 1964. Curriculum Improvement, Decision Making and Process. Boston: Alyyn and Bacon.
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Model Mata Pelajaran Muatan Lokal: SD/MI/SDLB-SMP/MTS/SMPLB–SMA/MA/SMALB/SMK. Jakarta.
Diklat/Bimtek KTSP dan Evaluasi Keterlaksanaan KTSP. 2010. Direktorat Pembinaan SMA.
Endang , Susilowati. 2010. Peranan Jaringan Sungai sebagai Jalur Perdagangan di Kalimantan Selatan pada Pertengahan Kedua Abad XIX. Citra Leka dan Sabda. http://eprints.undip.ac.id/3257/. Diakses tanggal 5 Juli 2014.
Fraenkel, Jack R, dan Norman E. Wallen. 2006. How to Design and Evaluate Research in Education. Cet. Ke-6. New York: McGraw-Hill. Nawir,
Ani Adiwinata, dkk (Ed). 2008. Rehabilitasi Hutan: Akan Kemanakah Arahnya setelah lebih dari tiga dasawarsa?. Bogor: Center for International Forestry (CIFOR).
Musanna, Al. 2012. Artikulasi pada Guru Berbasis Kearifan Lokal untuk Mempersiapkan Guru Yang Memiliki Kompetensi Budaya. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. XVIII No. III, hal 328-341
Pemerintah Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi Stefanus Alfons, dkk (Walhi Kalteng dan Kemitraan). 2010. Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam di Kawasan Eks PLG.
Sumbangan Baja. 2012. Perencanaan Tata Guna Lahan dalam Pengembangan Wilayah: Pendekatan Spasial dan Aplikasinya. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Wibowo, S. 2006. Rehabilitasi Hutan Pasca Operasi Illegal Logging. Jakarta: Penerbit Wana Aksara.
Yamin, Moh. 2011. Meretas Pendidikan Toleransi. Malang: Madani.
Yamin, Moh dan Tim. 2013. Kajian tentang Kurikulum Bermuatan Lokal di Kabupaten Banjar. Kabupaten Banjar: Bappeda-Unlam.
DOI: https://doi.org/10.31764/telaah.v10i1.29088
Refbacks
- There are currently no refbacks.
_________________________________________________________
Jurnal Ilmiah Telaah
ISSN (Online) 2620-6226 | ISSN (Print) 2477-2429
Email: [email protected]
Tel / fax : (0370)-633723 / (0370)-641906
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.