Campur Kode Dalam Pertuturan Mahasiswa Asal Manggarai Di Universitas Muhammadiyah Mataram (kajian sosiolingusitik)

Muhamad Sahril

Abstract


Abstrak: Bahasa Indonesia dalam perkembangannya, mendapat pengaruh dari bahasa lain misalnya bahasa daerah. Bahasa Indonesia yang mendapat pengaruh dari bahasa daerah yang memang sengaja atau tidak kadang diselipkan dalam penggunaan bahasa tersebut. Biasanya suatu masyarakat yang menguasai dan menggunakan dua bahasa atau lebih dikenal dengan istilah masyarakat kedwibahasaan atau bilingual. Dalam bilingualisme tak pernah lepas dari campur kode dan alih kode. Campur kode merupakan percampuran dua bahasa atau lebih yang didalamnya terdapat kode dasar yang digunakan memiliki keotonomiannya, sedangkan kode-kode lain yang terlihat  dalam peristiwa tutur itu hanyalah serupa serpihan-serpihan (Chaer,2010:114). Perbedaan yang mendasar seseorang menggunakan satu kata atau frasa dari satu bahasa   karena telah melakukan campur kode. Penggunaan campur kode ini juga terjadi pada mahasiswa Manggarai yang berkuliah di Universitas Muhammadiyah Mataram yang sering menggunakan dua bahasa dalam berkomunikasi yaitu bahasa Indonesia dan bahasa daerah Manggarai dalam hal ini bahasa manggarai bagian barat. Hal ini disebabkan kebergantungan penutur dalam menggunakan bahasa  seperti  tidak  mampu  meninggalkan bahasa pertama  namun  tetap  menggunakan bahasa kedua sebagai alat komunikasi. Dilihat dari keberadaan bahasa Manggarai merupakan salah satu bahasa yang terus berkembang dan tumbuh di propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) karena meski adanya perubahan zaman, bahasa daerah Manggarai masih dianggap sebagai bahasa pemersatu masyarakat disekitarnya. Pemilihan terhadap subjek juga telah dipertimbangkan sebelumnya karena beberapa hal yang masuk dalam kriteria penelitian ini.

 

Abstract: In its development, Indonesian language gets influence from other languages such as regional languages. Indonesian language that gets the influence of the local language that was intentionally or not inserted in the use of the language. Usually a society that controls and uses two languages or better known as the term or bilingual society. In bilingualism never get out of mixed code and code transfer. Mixed code is a mixture of two or more languages in which there is a basic code used to have its economy, while the other codes seen in the speech event are just similar pieces (Chaer, 2010: 114). The Sbasic difference of a person using a single word or phrase from one language because it has to mix code. The use of this code mix also occurs in Manggarai students who study at Muhammadiyyah Mataram University who often use two languages in communicating that is Indonesian and Manggarai regional languages. This is due to the dependence of speakers in using language such as not being able to leave the first language but still using the second language as a means of communication. Judging from the existence of Manggarai language is one of the languages that continue to  grow and  grow in the area of  Nusa Tenggara Timur (NTT)  because despite the  changing times, Manggarai regional language is still considered a unifying language of society. Selection of subjects has also been considered in advance because of some of the things included in the criteria of this study.


Keywords


Bahasa Daerah, Manggarai, Campur Kode, Bilingualisme

Full Text:

PDF

References


Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Aslinda, Syafyahya. 2014. Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: Refika ADITAMA.

Chaer, Leonie. 1995. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Leonie. 2010. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.

Halliday, M.A.K. 1973. Explorations In The Functions of Language. Edward Arnold

Kridalaksana, Harimurti. 1984. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia

Kesuma, Jati.2007. Pengantar (Metode) Penelitian Bahasa.Yogyakarta: PenerbitCarasvatibooks.

Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: REMAJA ROSDAKARYA.

Muhammad. 2011. Metode Penelitian Bahasa. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Mahsun. 2014. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: Rajawali Pers.

Mushonif, Ahmad. 2014. Campur Kode Dalam Komunikasi Berbahasa Indonesia Lisan Informal Masyarakat Eks-TKI Di Desa Sumurber Panceng Gresik. Surabaya: JBSI UNESA.

Ohoiwotun, Paul. 1996. Sosiolinguistik. Jakarta: Kesaint Blanc.

Pateda, Mansoer. 1987. Sosiolinguistik. Bandung: Penerbit ANGKASA Bandung.

Prastyaningrum. 2016. “Campur kode dalam Film WHERE ARE YOU FROM”.Surabaya: JBSI UNESA.

Rusyana, Yus. 1989. Perihal Kedwibahasaan (Bilingualisme). Penerbit Jakarta: Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan

Rini, Setya Mira. 2016. “Alih kode dan Campur Kode dalam Ceramah Agama K.H Anwar Zahid”. Surabaya: JBSI UNESA.

Sukidin, Basrowi. 2002. Metode Penelitian Kualitatif: Perspektif Mikro. Surabaya: Insan Cendekia.

Setiyadi, Bambang. 2006. Metode Penelitian untuk Pengajaran Bahasa Asing Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu

Tarigan, Guntur Hendry. 1988. Pengajar Kedwibahasaan. Bandung: Penerbit ANGKASA bandung.

Suwito. 1983. Pengantar Awal Sosiolinguiatik Teori dan Praktik . Surakarta : Henary Offset.

Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguis. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Trilipita. 2016. “Alih Kode dan Campur Kode pada Media Sosial Facebook Grup Wuhan”. Surabaya: JBSI UNESA.

.




DOI: https://doi.org/10.31764/telaah.v7i1.6586

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


_________________________________________________________

Jurnal Ilmiah Telaah
ISSN (Online) 2620-6226 | ISSN (Print) 2477-2429
Email: [email protected]
Tel / fax : (0370)-633723 / (0370)-641906

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.