Tingkat Kecerdasan Intelektual dan Tingkat Kecerdasan Moral pada pembelajaran kewarganegaraan

Kamaluddin Ahmad, Adhar Adhar

Abstract


Proses pendidikan di sekolah adalah proses yang merupakan sifatnya tidak personal melainkah sifatnya yang menyeluruh. Banyak para ahli menyatakan untuk mencapai kesuksesan seseorang harus mempunyai Intellegence Quotient (IQ) yang tinggi, karena intelektual merupakan bekal kemampuan yang bisa memudahkan dalam proses pendidikan dan pada saatnya akan menghasilkan prestasi pendidikan yang maksimal. Tujuan dalam artikel ini adalah untuk mengetahui tingkat kecerdasan intelektual dan tingkat kecerdasan moral pada pembelajaran kewarganegaraan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan quasi eksperimen, jumlah sampel penelitian 30 orang. Pengumpulan data menggunakan angket, tes dan dokumentasi kemudian analisis data korelasi produck moument. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara tingkat kecerdasan moral dengan tingkat kecerdasan intelektual dalam pembelajaran kewarganegraan. Hal ini terbukti dari data hasil perhitungan uji signifikansi diperoleh nilai  0,705. Nilai ini kemudian dikonsultasikan dengan rtable pada derajat kebebasan (db) 28 dan taraf signifikansi 5% sehingga ditemukan rtable 0,361. Kriteria pengujian adalah jika rhitung < rtable maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sebaliknya, jika rhitung > rtable maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dari hasil perhitungan diperoleh rhitung > rtable , ini berarti hipotesis alternative (Ha) yang berbunyi “ada hubungan antara tingkat kecerdasan intelektual dengan tingkat kecerdasan moral dalam pembelajaran kewarganegraan” diterima.

The educational process in schools is a process that is not personal in nature but comprehensive in nature. Many experts state that in order to achieve success, one must have a high Intelligence Quotient (IQ), because intelligence is a provision of abilities that can facilitate the educational process and in time will produce maximum educational achievement. The purpose of this article is to determine the level of intellectual intelligence and the level of moral intelligence in civics learning. This research is a quantitative research with a quasi-experimental approach, the number of research samples is 30 people. Collecting data using questionnaires, tests and documentation and then analyzing product moument correlation data. The results showed that there was a positive relationship between the level of moral intelligence and the level of intellectual intelligence in civics learning. This is evident from the data from the calculation of the significance test obtained a value of 0.705. This value was then consulted with rtable at a degree of freedom (db) 28 and a significance level of 5% so that an rtable of 0.361 was found. The test criteria are if rcount < rtable then Ho is accepted and Ha is rejected. On the other hand, if rcount > rtable then Ho is rejected and Ha is accepted. From the calculation results obtained rcount > rtable , this means that the alternative hypothesis (Ha) which reads "there is a relationship between the level of intellectual intelligence with the level of moral intelligence in citizenship learning" is accepted.


Keywords


Kecerdasan inteletual; Kecerdasan moral; Pembelajaran kewarganegaraan

Full Text:

PDF

References


D. Y. Sutrisno, “Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Spiritual, Penalaran Moral, Dan Gender Terhadap Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Etika Profesi Akuntan.” Universitas Katholik Soegijapranata Semarang, 2021.

G. S. Yuliana and M. Y. Latrini, “Pengaruh kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, kecerdasan intelektual dan independensi pada kinerja auditor,” E-Jurnal Akunt., vol. 16, no. 2, pp. 1034–1062, 2016.

E. Widaningsih, “Pembelajaran Seni Budaya Dan Keterampilan Menumbuhkan Kecerdasan Moral Secara Kompetitif,” EduHumaniora| J. Pendidik. Dasar Kampus Cibiru, vol. 4, no. 2, 2012.

M. Rifa, “Pembentukan Karakter Anak Berkebutuhan Khusus Tunanetra Melalui Seni Musik Di SLB Kuncup Mas Banyumas.” IAIN Purwokerto, 2016.

I. Damayanti, “Hubungan antara Kontrol Diri dengan Kecerdasan Moral pada Siswa SMA Perguruan Buddhis Bodhicitta Medan,” 2018.

D. Frasetya, “Hubungan Antara Tingkat Kecerdasan Intelektual Dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dengan Prestasi Belajar Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Siswa Kelasvii Di Smp Negeri 4 Gamping Tahun Pelajaran 2014/2015,” Skripsi Univ. Negeri Yogyakarta, 2015.

A. Binet and T. Simon, A method of measuring the development of the intelligence of young children. Courier, 1912.

D. I. Pratiwi, “Pengaruh Kemampuan Pemakai Tegnologi Informasi, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Karyawan,” 2011.

A. Bleske-Rechek, M. W. Remiker, and J. P. Baker, “Narcissistic men and women think they are so hot–But they are not,” Pers. Individ. Dif., vol. 45, no. 5, pp. 420–424, 2008.

R. Dwijayanti, “Penerapan pembelajaran kooperatif model‘ teams games tournament’ untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar pelajaran ekonomi (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Kauman Tulungagung).” Universitas Negeri Malang, 2009.

R. L. Solso, M. K. Maclin, O. H. Maclin, and A. Ayçiçeği-Dinn, Bilişsel psikoloji. Kitabevi, 2007.

D. Zhang and S. Yani, “Sulphur transformation during pyrolysis of an Australian lignite,” Proc. Combust. Inst., vol. 33, no. 2, pp. 1747–1753, 2011.

R. J. Sternberg, E. L. Grigorenko, and L. Zhang, “Styles of learning and thinking matter in instruction and assessment,” Perspect. Psychol. Sci., vol. 3, no. 6, pp. 486–506, 2008.

D. P. Yani, “Pengaruhmotivasi Belajar Dan Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Uji Tahap II Asuhan Persalinan Normal (Studi di Prodi D-III Kebidanan FIK UNIPDU Jombang),” 2011.

A. Anastasi and S. Urbina, Psychological testing. Prentice Hall/Pearson Education, 1997.

M. Borba, Membangun kecerdasan moral. Gramedia Pustaka Utama, 2008.

Y. K. S. Pranoto, “Kecerdasan Moral Anak Usia Prasekolah,” Edukasi, vol. 14, no. 1, 2020.

D. P. Nasional, “Undang-undang nomor 14 tahun 2005, tentang guru dan dosen,” Jakarta: Depdiknas, 2005.

D. Budimansyah, “Inovasi Pembelajaran ‘Project Citizen,’” abmas, vol. 82, 2009.

A. Suharsimi, “Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik,” Jakarta: Rineka Cipta, 2006.

D. Sugiyono, “Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R dan D,” Alf. Bandung, 2010.

A. Suharsimi, “Prosedur Penelitian, Jakarta: PT,” Rineka Cipta, p. 201:274, 2013.

Sugiyono, “Metode penelitian kombinasi (mixed methods),” Bandung Alf., 2015.

L. Rahmasari, “Pengaruh kecerdasan intelektual, kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja karyawan,” Maj. Ilm. Inform., vol. 3, no. 1, 2012.




DOI: https://doi.org/10.31764/civicus.v9i2.8414

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


_________________________________________________________

CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan  
ISSN 2614-509X (Online) | ISSN 2338-9680 (Cetak)
Email: [email protected] | Contact: 085238445360
Tel / fax : (0370)-633723 / (0370)-641906

_______________________________________________

 

Creative Commons License

CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 
is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

______________________________________________

CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sudah terindeks oleh:


 
     


CIVICUS Editorial Office: