Tingkat Kualitas Hidup Pasien Hipertensi di Puskesmas Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat

Baiq Leny Nopitasari, Cyntiya Rahmawati, Baiq Mitasari

Abstract


ABSTRAK

Hipertensi merupakan kondisi peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Status kesehatan yang buruk menunjukan kualitas hidup yang buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas hidup penderita hipertensi di Puskesmas Gunungsari Kabupaten Lombok Barat. Desain penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan cross-sectional. Responden dalam penelitian ini adalah penduduk usia 40-75 tahun. Pengambilan sampel dilakukan di Puskesmas Gunungsari Kabupaten Lombok Barat. Teknik sampling yang digunakanadalahpurposive samplingpada 69 responden yang menderita hipertensi di Puskesmas Gunungsari. Teknik pengumpulandata menggunakan kuesioner SF-36. Data hasil penelitian dianalisa secara deskriptif dengan menentukan persentase sempurna, tinggi, sedang, dan rendah. Domain fungsi fisik berada pada kategori sempurna yaitu 26 orang (37.68%), keterbatasan fisik berada pada kategori sempurna yaitu 64 orang (92.75%), nyeri tubuh berada pada kategori sedang yaitu 38 orang (55.07%), kesehatan secara umum berada pada kategori sedang yaitu 46 orang (66.66%), vitalitas/energi berada pada kategori tinggi yaitu 39 orang (56.52%), fungsi sosial berada pada kategori tinggi yaitu 51 orang (73.91%), keterbatasan emosional berada  pada kategori rendah yaitu 53 orang (76.81%), kesehatan mental berada pada kategori sempurna yaitu 28 orang (40.57%). Rata-rata nilai kualitas hidup dari 69 responden adalah 73.73 dengan kategori kualitas hidup sedang.

Kata kunci : Kualitas hidup; Hipertensi; SF-36; Puskesmas.


ABSTRACT

Hypertension is a condition of increased systolic blood pressure of more than 140 mmHg and diastolic blood pressure of more than 90 mmHg. Poor health status indicates poor quality of life. This study aims to determine the quality of life of hypertensi on sufferers in Gunungsari Public Health Center, West Lombok Regency. The design of this study was an observational study with a cross-sectional approach. Respondents in this study were residents aged 40-75 years. Sampling was conducted at the Gunungsari Public Health Center in West Lombok Regency. The sampling technique used was purposive sampling of 69 respondents suffering from hypertension at the Gunungsari Community Health Center. Data collection technique susing the SF-36 questionnaire. The research data were analyzed descriptively by determining the percentage of perfect, high, medium, and low. Domains of physical function are in the perfect category that is 26 people (37.68%), physical limitations are in the perfect category that is 64 people (92.75%), body pain is in the moderate category thatis 38 people (55.07%), general health is in the moderate category namely 46 people (66.66%), vitality / energy are in the high category that is 39 people (56.52%), social functions are in the high category thatis 51 people (73.91%), emotional limitations are in the low category that is 53 people (76.81%) , mental health is in the perfect categoryof 28 people (40.57%). The average quality of live value of 69 respondents was 73.73 with the category of medium quality of life.


Keywords : Quality of life; Hypertension; SF-36; Public health center.


Keywords


Quality of life; Hypertension; SF-36; Public health center.

Full Text:

PDF

References


Angriyani, D. (2008). Kualitas Hidup pada Orang dengan Penyakit Lupus Erythematotus (Odapus). Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga. Tidak Dipublikasikan.

Brunner,&Suddarth. (2002). Buku ajar keperawatan medical bedah (Ed. 8, Vol.1). Jakarta: EGC.

Cahyono, S. (2008). Gaya hidup dan penyakit modern. Kanisius. Jakarta

Cohen, L.D., Townsend, R.R., (2008). In the Clinic Hypertension. availablefrom: www.annals.org/ Intheclinic/.[Accesed 5 Maret 2010].

Cortas K, et all. Hypertension. Last update May 11 (2008). [cited 2015Jan10].Availablefrom:http//:www.emedicine.com.

Corwin, E. (2005). Buku saku patofisiologi. Jakarta. EGC

Depkes RI. (2006). Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia. Jakarta: Depkes RI

Dewi, M. (2014). Evaluasi pengaruh konseling farmasis terhadap kepatuhan dan hasil terapi pasien hipertensi anggota program pengelolaan penyakit kronis (PROLANIS) pada dokter keluarga di kabupaten Kendal. Tesis. Program Pascasarjana fakultas Farmasi Univesitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Fitrhia. (2011). Kualitas hidup penderita hipertensi di Desa Lamceu Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar. Bagian Keilmuan Keperawatan Jiwadan Komutias PSIK-FIK Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

JNC VII, (2003). The seventh report of the joint National Committee on Prevention, detection, evaluation, and treatment of high blood pressure. Hypertension,42:1206-52.

Laporan Nasional Riskesdas. (2018). Kementerian Kesehatan RI. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Melani F. . (2016). Skripsi Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi menggunakan instrumen SF-36 :Kajian factor usia dan tingkat penghasilan di kecamatan kalasan, sleman, DIY. Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.

Rachmawati, J.D.W. (2013). Jurnal. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap Kualitas Audit.

Rachmawati, Y., Dyah, A.P., (2014). Validasi Kuesioner SF-36 Versi Indonesia terhadap pasien hipertensi di Puskesmas Yogyakarta, Jurnal pharmacy, Yogyakarta, Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta,pp. 14-25.

Rahajeng E, Tuminah S. (2009). Prevalensi dan Determinannya di Indonesia. Jakarta:Pusat Penelitian Biomedis dan Farmasi Badan Penelitian Kesehatan Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Theodorou, Mamas et al. (2011). Quality of life measurement in patients with hypertension in Cyprus.Hellenic journal of cardiology : HJC = Hellenike kardiologike epitheorese, 2011; 52 (5).

WHO. (2015). World Health Statistics, World Health Organization




DOI: https://doi.org/10.31764/lf.v2i1.3825

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


EDITORIAL OFFICE: