Faktor Rasionalitas Swamedikasi Suplemen Yang Mengandung Vitamin C Di Kota Denpasar
Abstract
ABSTRAK
Provinsi Bali pada bulan September 2020, memecahkan rekor tertinggi penambahan kasus harian Coronavirus Disease (COVID-19). Peningkatan pandemik menyebabkan penggunaan suplemen yang mengandung VItamin C meningkat secara signifikan. Penggunaan VItamin C masih sangat tinggi dan penelitian ini masih sangat terbatas. Penggunaan VItamin C yang meningkat dan tidak sesuai kebutuhan tubuh menyebabkan penggunaan vitamin tersebut tidak rasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi responden dalam swamedikasi suplemen yang mengandung VItamin C. Penelitian ini merupakan deskriptif kuantitatif dengan Rancangan penelitian cross-sectional pada masyarakat kota Denpasar periode Januari- Juni 2021. Hasil penelitian di dapat responden terbanyak dalam swamedikasi di Usia Remaja Akhir sebanyak 49,5% terlihat paling banyak di Denpasar Barat terbanyak sebesar 31,4 %, dengan Jenis kelamin perempuan sebanyak 68,6 %. Tingkat pendidikan tinggi paling banyak sebesar 51,4 % dengan Jenis suplemen Enervon C sebanyak 41% dan sumber Informasi terbanyak dari Tenaga Kesehatan sebanyak 41,9%. Faktor yang mempengaruhi rasionalitas swamedikasi adalah tingkat pendidikan dan sumber informasi dengan p = 0,001 dan p=0,009
Kata kunci : Rasionalitas; Swamedikasi; Suplemen; Vitamin C.
ABSTRACT
Province Bali in September 2020, the highest daily addition of cases of Coronavirus Disease (COVID-19).The increase in pandemic caused the use of supplements containing VItamin C significantly. The use of VItamin C is still very high and this research is very limited. The Increase use of VItamin C and does not match the body’s needs causes the use of this vitamin to be irational. This research aims to factors influence of respondents in swamedication supplements containing VItamin C. This study is a quantitative descriptive with a cross-sectional approaches in Denpasar for the January-June 2021 period. In this study, the late teen as much as 49,5% was seen the most, the West Denpasar area was the most at 31,4%, with female as 68.6%. The highest level of higher education as 51,4% with Enervon C supplements as much as 41%, and the largest sources of information is from Health Workers as much as 41,9%. Factors that influences the rationality in swamedication are the evel of education and sources of information with p=0,001 and p=0,009.
Keywords : Rationality; Swamedication; Suplement; Vitamin C
Keywords
Full Text:
PDFReferences
BPOM RI. (2020a). Buku saku Suplement Kesehatan Untuk Memelihara Daya Tahan Tubuh Dalam Menghadapi COVID-19. Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia.
BPOM RI. (2020b). Informatorium Obat COVID-19 Di Indonesia. Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia.
Cahya, P. L. & P. (2015). Literasi Informasi tentang Kemasan Produk Obat Bebas. 2, 357–375. https://doi.org/10.36525/sanitas.2019.10
Carr, A. C. and Maggini, S. (2017). VItamin C and immune function. Nutrients, 9(11), 1–25. https://doi.org/10.3390/nu9111211
CDC. (2020). Vaccines Testing and the Approval Procrss. Prevention, Centers for Disease Control And. https://www.cdc.gov/vaccines/basics/test-approve.html
Chen N, Zhou M, Dong X, et al. (2020). Epidemiological and clinical characteristics of 99 cases of 2019 novel coronavirus pneumonia in Wuhan, China. A Descriptive Study, 507–513. https://doi.org/10.1016/ S0140- 6736(20)30211-7
Cheng RZ, Kogan M, D. D. (2020). Ascorbate as Prophylaxis and Therapy for COVID-19—Update From Shanghai and U.S. Medical Institutions. Glob Adv Heal Med, 9. https://doi.org/216495612093476
Chotimah, C. (2003). Perilaku konsumsi suplemen pada wanita dewasa di Kota Bogor. Institut Pertanian Bogor.
Depkes RI. (2006). Kriteria Penggunaan Obat Rasional. Departemen Kesehatan RI.
Depkes Republik Indonesia. (n.d.). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Corona Disease (COVID-19). Germas, 0–115.
E. S. Wintergerst, S. M. and D. H. H. (2006). Immune-Enhancing Role of VItamin C and Zinc and Effect on Clinical Conditions. Annals of Nutrition and Metabolism, 50(2), 85–94. http://dx.doi.org/10.1159/000090495
Erlina B, Fathiyah I, A. D. S. (2020). Pneumonia COVID19. Diagnosis dan Tatalaksana di Indonesia. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia.
Haenen, G R R M., & A. B. (2002). The use of vitamin supplements in self-medication. PMC Article, 57(2), 119–122.
Harahap, N. A., Khairunnisa, K., & Tanuwijaya, J. (2017). Patient knowledge and 39 rationality of self-medication in three pharmacies of Panyabungan City, Indonesia. Jurnal Sains Farmasi & Klinis, 3(2), 186. https://doi.org/10.29208/jsfk.2017.3.2.124
Health, V. (2004). Seluk Beluk Food Suplemen. PT Gramedia Pustaka Utama.
Jacob, R, A,. & Soutoudeh, F. G. (2002). VItamin C Function and status in Chronic Disease. 5(2), 66–72.
Kristina, S. A., Prabandari, Y. S., & Sudjaswadi, R. (2007). Perilaku Pengobatan Sendiri Yang Rasional Pada Masyarakat. Berita Kedokteran Masyarakat, 23(4), 176.
Massey LK, et al. (2005). Ascorbate Increases Human Oxaluria and Kidney Stone Risk. F Nutr, 135:1673.
NADA, Q. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Obat Rasional (Rational Use Of Drug) Dalam Swamedikasi Pada Ibu Dalam Rangka Program Gema Cermat Di Wilayah Rt 02/007 Kelurahan Srengseng Sawah Jakarta Selatan. Qotrun Nada. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta.
Ni Putu Aryati Suryaningsih , Gde Palguna Reganata , Ida Ayu Manik Partha Sutema, D. W. B. P. (2021). Rasionalitas Dalam Swamedikasi VItamin C Pada Masa Pandemi Covid - 19 Di Kota Denpasar. Bali Medika Jurnal, 8, 180–190. https://doi.org/https://doi.org/10.36376/bmj.v8i2
Ni Putu Lydya, Ni Putu Aryati Suryaningsih, N. made U. K. D. (2021). Rasionalitas Penggunaan Analgesik Dalam Swamedikasi Nyeri Di Kota Denpasar. Riset Kesehatan Nasional, 5(1). http://dx.doi.org/10.37294/jrkn.v5i1
Ni Putu Udayana Antari, Ni Putu Leona Yorita Dewi , I Wayan Mahardika Saputra, Nyoman Ayu Prascitasari , Ni Putu Ayu Dhea Arkhania, Ni Nyoman Zelina Aswindari , Ni Putu Hera Juliari1 , Ni Kadek Novi Andarista , Anak Agung Ngurah Dwi Kosalawa , Ni Ketut Ap, I. G. B. S. (n.d.). Korelasi antara Pemahaman Covid-19 dan Penggunaan Suplemen. Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar, 7(1), 1–6. https://doi.org/http://doi.org/10.36733/medicamento.v7i1.1029 e-ISSN: 2356-4814
NIH. (2020). VItamin C Fact Sheet For Health Professionals Introduction. NIH (National Institue of Health) Office of Dietary Supplements.
Nur Aini Harahap, Khairunnisa, J. T. (2017). Tingkat Pengetahuan Pasien dan Rasionalitas Swamedikasi di Tiga Apotek Kota Penyambungan,. In Jurnal Sains dan Klinis. Ikatan Apoteker Indonesia.
Rina, Winda Martha, Abidillah Mursyid, dan W. K. (2009). Perbedaan Tingkat Pengetahuan Terhadap Konsumsi Suplement Pada Anggota Klub Olahraga YUSO (Yuwana Sarana Olahraga Sleman”. Jurnal Nutrisis.
Susi Ari Kristina , Yayi Suryo Prabandari, R. S. (2007). Perilaku Pengobatan Sendiri Yang Rasional Pada Masyarakat. Berita Kedokteran Masyarakat, 23(4).
Wardiyah, N. P. &. (2019). The Development of Motion Graphic as Education Material For Promoting Adequate Home Drug Storage. 10, 92–101.
WHO. (2000). Guidelines for the Regulatory Assessment of Medicial Products for Use in Self-Medication. In World Health Organization. World Health Organization. https://doi.org/10.1038/clpt.2008.254
Wulandari, A. (2014). Karakteristik Pertumbuhan Perkembangan Remaja Dan Implikasinya Terhadap Masalah Kesehatan Dan Keperawatannya. Keperawatan Anak, 2, 39–43.
DOI: https://doi.org/10.31764/lf.v3i1.6440
Refbacks
- There are currently no refbacks.
EDITORIAL OFFICE: