PELATIHAN PENGUKURAN KEBISINGAN LINGKUNGAN BAGI SISWA SMA WALISONGO SEMARANG

Andarina Aji Pamurti, Wahjoerini Wahjoerini, Dwi Prabowo

Abstract


ABSTRAK

Sekolah adalah tempat berlangsungnya proses belajar mengajar. Salah satu faktor untuk mencapai kondisi lingkungan belajar yang baik adalah terhindar dari masalah kebisingan. SMA Walisongo Semarang merupakan sekolah yang terletak di jalan raya primer yang berada pada kawasan stadion dan komersil. Aktivitas jalan raya, stadion dan komersil menimbulkan kebisingan. Kegiatan pembelajaran di SMA Walisongo Semarang mendapat pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, namun belum diberikan pengetahuan akan pengukuran kebisingan yaitu penggunaan alat ukur kebisingan. Oleh karena itu diperlukan pelatihan pengukuran kebisingan untuk siswa SMA Walisongo Semarang. Pelatihan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan siswa yang berkaitan dengan Ilmu Pengetahuan Alam. Manfaat dari pelatihan ini dapat digunakan untuk jenjang berikutnya yaitu perguruan tinggi dan dunia kerja. Metode pelaksanaan terdiri dari metode pengenalan, Pre Test, pelatihan pengukuran kebisingan yaitu siswa mengukur kebisingan di halaman sekolah yaitu membaca dan mencatat angka kebisingan dalam satuan desibel, kemudian evaluasi dilakukan Post Test. Hasil Pre Test yaitu menunjukkan 66,3 % siswa paham akan pengetahuan tentang kebisingan. Sedangkan hasil Post Test menunjukkan siswa 95,3 % paham akan pengetahuan kebisingan jadi dapat disimpulkan bahwa pemahaman siswa mengalami peningkatan setelah mengikuti pelatihan. Pelatihan ini siswa dapat mengetahui kebisingan di lingkungan sekolah yang berkaitan dengan besaran desibel, sumber kebisingan dan solusi penurunan kebisingan.

 

Kata Kunci: kebisingan; lingkungan; sekolah

 

ABSTRACT

School is the place where the teaching and learning process takes place. One of the factors for achieving a good learning environment is avoiding noise problems. SMA Walisongo Semarang is a school located on a primary highway which is in the stadium and commercial area. Road, stadium and commercial activities generate noise. Learning activities at SMA Walisongo Semarang receive lessons in Natural Sciences, but they have not been given knowledge of noise measurement, namely the use of noise measuring instruments. Therefore, noise measurement training is needed for SMA Walisongo Semarang students. This training aims to increase students' knowledge related to Natural Sciences. The benefits of this training can be used for the next level, namely higher education and the world of work. The implementation method consists of an introduction method, Pre Test, noise measurement training in which students measure noise in the school yard, namely reading and recording noise numbers in decibel units, then the evaluation is carried out in the Post Test. The results of the Pre Test showed that 66.3% of students understood knowledge about noise. While the results of the Post Test showed that 95.3% of students understood noise knowledge, so it can be concluded that students' understanding has increased after participating in the training. In this training students can find out about noise in the school environment related to the decibel level, noise sources and noise reduction solutions.

 

Keywords: noise; environment; school


Keywords


noise; environment; school

Full Text:

PDF

References


Halil, A., Yanis, A., & Noer, M. (2015). Pengaruh Kebisingan Lalulintas terhadap Konsentrasi Belajar Siswa SMP N 1 Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 4(1), 53–57. https://doi.org/10.25077/jka.v4i1.188

Herawati, P. (2016). Dampak Kebisingan Dari Aktifitas Bandara Sultan Thaha Jambi Terhadap Pemukiman Sekitar Bandara. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 16(1), 104–108. http://ji.unbari.ac.id/index.php/ilmiah/article/view/89

Heriyatna, E., Umum, P., & Kabupaten, R. (2017). Analisis Tingkat Kebisingan Lalu Lintas Di Jalan Pierre Tendean Banjarmasin. Jurnal Teknologi Berkelanjutan, 6(2), 126–136.

Hutagalung, R. (2017). Pengaruh Kebisingan Terhadap Aktivitas Masyarakat Di Terminal Mardika Ambon. Arika, 11(1), 83–88. https://doi.org/10.30598/arika.2017.11.1.83

Imran, M. (2017). Studi Tingkat Kebisingan Lalu Lintas Jalan Pada Area Sempadan Bangunan. Jurnal Peradaban Sains, Rekayasa Dan Teknologi, 1(2), 160–185.

Ola, F. B., Prasetya, M. C., Risky, M., Renwarin, P., Kitti, C., Purwanto, F., Malau, N. D., Manao, G. R. S., Kewa, A., Kurnia, M., Isya, M., Zaki, M., & Oktorita, Sarita Sri, Aprilia Bella Anjarsari, I. (2011). Identifikasi Tingkat Kebisingan Serta Indikasi Dampak Desain Barrier Hunian di Tepi Jalan Raya. Jurnal Arsip Rekayasa Sipil Dan Perencanaan, 2(1), 62–67.

Rimantho, D., & Cahyadi, B. (2015). Analisis Kebisingan Terhadap Karyawan Di Lingkungan Kerja Pada Beberapa Jenis Perusahaan. Jurnal Teknologi, 7(1), 21–27.

Severina Lumbantobing, S., & Assisi, F. B. (2019). Tingkat Kebisingan Suara di Lingkungan MTS Negeri 34 Jakarta terhadap Kualitas Proses Belajar Mengajar. Jurnal EduMatSains, 4(1), 51–64.

Supriyanto, A., Utomo, Kiki, Jati, D. (2015). Pemetaan Kebisingan Pada Kawasan Pendidikan Akibat Transportasi Di Area ZOSS DI Kota Pontianak. 1–10.

Zikri, M. R. (2015). Analisis Dampak Kebisingan Terhadap Komunikasi Dan Konsentrasi Belajar Siswa Sekolah Pada Jalan Padat Lalu Lintas. Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, 3(1), 1–10. https://doi.org/10.26418/jtllb.v3i1.11913




DOI: https://doi.org/10.31764/jpmb.v7i1.13029

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

______________________________________________________

Jurnal Selaparang

p-ISSN 2614-5251 || e-ISSN 2614-526X

 

EDITORIAL OFFICE: