PENINGKATAN KEMAMPUAN REMAJA DALAM PENCEGAHAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI KABUPATEN BEKASI

Ida Widaningsih

Abstract


ABSTRAK

Anemia adalah kondisi dimana kadar hemoglobin (Hb) di dalam darah lebih rendah dari normal.Biasanya wajah terlihat pucat, mudah lelah, pusing dan sakit kepala. Anemia di kalangan remaja perempuan lebih tinggi dibanding remaja laki-laki. Anemia pada remaja berdampak buruk terhadap penurunan imunitas, konsentrasi, prestasi belajar, kebugaran remaja dan produktifitas.Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini untuk meningkatkan kemampuan remaja dalam mencegah anemia pada remaja di desa Karangraharja, kecamatan Cikarang utara sehingga  Remaja sehat bebas anemia. Pengabdian masyarakat ini dilakukan menggunakan Pre dan Post Tes yang dilakukan ke Remaja untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan dan sekaligus memeriksa Haemoglobin (Hb) pada remaja untuk mendeteksi adanya anemia. Sampelnya adalah 46  responden. Hasil sebelum dilakukan penyuluhan pengetahuan pada remaja kurang sebanyak 18  responden (39,13%), dan setelah dilakukan penyuluhan pengetahuan menjadi Baik sebanyak 28  responden (60,87 %). Hasil laboratoriun haemoglobin remaja putri 46  responden (100%) di dapatkan hasil anemia 15 responden ( 32,60 %) tidak anemia 31  responden (67,40%). Saran yang harus dilakukan agar Pemerintah/dinas kesehatan untuk mendistribusikan tablet tambah darah (TTD) melalui posyandu remaja. Kemudian, sekolah, guru, dan teman sebaya dapat membantu menyebarkan informasi serta edukasi terkait pemaksimalan kepatuhan remaja putri dalam konsumsi TTD.

 

Kata kunci: Remaja; anemia; haemoglobin; tablet tambah darah

 

ABSTRACT

Anemia is the level of hemoglobin in the blood that is lower than normal. Symptoms include pale face, fatigue, dizziness and headaches. Anemia among teenage girls is higher than boys. Anemia in adolescents has a negative impact on decreasing immunity, concentration, academic achievement, youth fitness and productivity. The purpose of this community service is to increase the ability of adolescents to prevent anemia in adolescents in Karangraharja village, North Cikarang so that healthy adolescents are free of anemia. This community service was carried out using Pre and Post Tests conducted on adolescents to determine the level of knowledge before and after counseling and hemoglobin examination in adolescents to detect anemia. The sample is 46 respondents. The results before the knowledge extension was lacking were 18 respondents (39.13%), and after the knowledge counseling was good there were 28 respondents (60.87%). Hemoglobin results for young women 46 respondents (100%) were anemic 15 respondents (32.60%) were not anemic 31 respondents (67.40%). Suggestions that must be done so that the government/health service distribute blood-boosting tablets (TTD) through youth posyandu. Then, schools, teachers, and peers can help disseminate information and education related to maximizing the compliance of young women in taking iron tablets.

 

Keywords: Teenagers;anemia; haemoglobin;blood supplement tablets


Keywords


Teenagers;anemia; haemoglobin;blood supplement tablets

Full Text:

PDF

References


Arisman. 2007. Gizi Dalam Kehidupan. Jakarta: EGC.

Fakhidah. 2016. Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Hemoglobin Pada Remaja Putri. Mathernal. Jakarta: Mathernal.

Fathony, Zaiyidah et al. 2022. “Edukasi Pencegahan Anemia Pada Remaja Disertai Cara Benar Konsumsi Tablet Tambah Darah (Ttd) Anemia Prevention Education in Adolescents and the Right Way To Consume Tablets for Adding Blood.” Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan 4(2): 49–53.

Julaecha, Julaecha. 2020. “Upaya Pencegahan Anemia Pada Remaja Putri.” Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) 2(2): 109.

Kaimudin, N.Lestari, H.Afa, J. 2017. “Skrining Dan Determinan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Sma Negeri 3 Kendari Tahun 2017.” Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Unsyiah 2(6): 185793.

Khobibah, Khobibah, Tri Nurhidayati, Mimi Ruspita, and Budi Astyandini. 2021. “Anemia Remaja Dan Kesehatan Reproduksi.” Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan 3(2): 11.

Riskesdas. 2013. “). Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI Tahun 2013 Smeltzer, Suzanne C. & Brenda G.”

Setyandari, Renny, and Ani Margawati. 2017. “Hubungan Asupan Zat Gizi Dan Aktivitas Fisik Dengan Status Gizi Dan Kadar Hemoglobin Pada Pekerja Perempuan.” Journal of Nutrition College 6(1): 61.

Sya’bani, I. R. N, and Sumarmi. “Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada Santriwati Di Pondok Pesantren Darul Ulum Peterongan Jombang. Jurnal Keperawatan.” 2016.

Triwinarni, C, T. N. S Hartini, and J. Susilo. 2017. “Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Anemia Gizi Besi (AGB) Pada Siswi SMA Di Kecamatan Pakem. Jurnal Nutrisia.”




DOI: https://doi.org/10.31764/jpmb.v7i1.13072

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

______________________________________________________

Jurnal Selaparang

p-ISSN 2614-5251 || e-ISSN 2614-526X

 

EDITORIAL OFFICE: