EDUKASI EFEK SAMPING OBAT MELALUI KAJIAN FARMAKOVIGILANS PADA MASYARAKAT DI KOTA MATARAM

Anna Pradiningsih, Baiq Leny Nopitasari, Nurul Qiyaam, Wirawan Adikusuma, Safwan Safwan, Cyntiya Rahmawati, Baiq Lenysia Puspita Anjani, Rihhadatul Aisy, Risma Widia Ningsih

Abstract


ABSTRAK

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini memiliki judul Edukasi Efek Samping Obat Melalui Kajian Farmakovigilans Pada Masyarakat. Kegiatan ini berlokasi di Taman Sangkareang pada hari Jumat, 30 Maret 2023. Mayarakat yang terdapat pada Taman Sangkareang sejumlah 30 orang. Masyarakat yang menjadi mitra meliputi usia produktif dari rentang 15-65 tahun. Pendidikan terakhir responden memiliki variasi yang beragam. Pendidikan terakhir SMA memiliki jumlah tertinggi yaitu 60%, S1 sebesar 16,67%, dan SMK sebesar 13,33 %. Sedangkan jumlah terendah yaitu D3, SMP dan SD dengan persentase masing-masing 3,33%. Masyarakat yang berkenan menjadi responden diberikan pretest, kemudian responden diberikan leaflet berupa penjelasan mengenai Efek Smaping obat melalui Kajian Farmakovigilans. Setelah itu, responden diberikan posttest. Pemberian pretest dan postetst ini bertujuan agar dapat mengetahui tingkap pemahaman responden terhadap materi yang diberikan. Hasil pretest didapatkan peresentase sebesar 69,67% jawaban yang sesuai. Sedangkan setelah pemberian edukasi, pengetahuan masyarakat dapat meningkat dilihat dari hasil posttest sebesar 83,08%. Hal ini menyatakan bahwa pemberian edukasi memberikan dampak yang baik bagi peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai efek samping obat.

 

Kata kunci: farmakovigilans; obat; edukasi

 

ABSTRACT

This community service activity has the title Education of Drug Side Effects through Pharmacovigilance Studies in the Community. This activity will be located at Taman Sangkareang on Friday, March 30, 2023. The community in Sangkareang Park is 30 people. The communities that become partners include the productive age from the range of 15-65 years. The respondents' recent education has a variety of variations. The last high school education has the highest number of 60%, S1 at 16.67%, and SMK at 13.33%. While the lowest number is D3, junior high school and elementary school with a percentage of 3.33% each. People who wish to be respondents are given a pretest, then respondents are given a leaflet in the form of an explanation of the Smaping Effects of drugs through Pharmacovigilance Studies. After that, respondents were given a posttest. The provision of pretest and postetst aims to be able to find out the window of respondents' understanding of the material provided. The pretest results obtained a percentage of 69.67% of the corresponding answers. Meanwhile, after providing education, public knowledge can increase as seen from the posttest results by 83.08%. This states that providing education has a good impact on increasing public knowledge about drug side effects.

 

Keywords: pharmacovigilance; medicine; education


Keywords


pharmacovigilance; medicine; education

Full Text:

PDF

References


BPOM. (2020). Modul Farmakovigilans: Dasar Project For Ensuring Drug And Food Safety. Japan International Cooperation Agency.

BPOM, & JICA. (2020). Modul Farmakovigilans Untuk Tenaga Profesional Kesehatan, Proyek “Ensuring Drug and Food Safety.” Badan Pengawas Obat Dan Makanan.

Fadhilah, H, Salman, H. IL. (2023). Article Review: Pharmacovigilance Studies on the Incidence of Adverse Drug Reactions (ADRs). Journal of Pharmaceutical and Sciences, Vol.6(1), 199–206. https://journal-jps.com/new/index.php/jps/article/view/13/37

Hamzah, D. F., & Rafsanjani, T. M. (2022). Pengaruh Pemberian Edukasi Dan Simulasi Dagusibu Terhadap Pengetahuan Masyarakat Tentang Pengelolaan Obat Rasional Di Tingkat Keluarga. JUMANTIK (Jurnal Ilmiah Penelitian Kesehatan), 7(3), 247. https://doi.org/10.30829/jumantik.v7i3.11640

Kumar, R., Singh, S., Arora, S., & Bhati, S. (2018). Adverse Drug Reactions: a Comprehensive Review. Journal of Drug Delivery and Therapeutics, 8(1), 103–107. https://doi.org/10.22270/jddt.v8i1.1658

Muthaharah, M., Perwitasari, D. A., & Kertia, N. (2017). Studi pharmacovigilance obat di puskesmas X Yogyakarta. Pharmaciana, 7(1), 17. https://doi.org/10.12928/pharmaciana.v7i1.4227

Nofiarny, D. (2016). Pengenalan farmakovigilans : Apa dan mengapa diperlukan. Medicinus, 29(1), 53–56.

Pratiwi, H., Nuryanti, N., Fera, V. V., Warsinah, W., & Sholihat, N. K. (2016). Pengaruh Edukasi Terhadap Pengetahuan, Sikap, Dan Kemampuan Berkomunikasi Atas Informasi Obat. Kartika Jurnal Ilmiah Farmasi, 4(1). https://doi.org/10.26874/kjif.v4i1.51

RI, B. P. O. dan M. (2022). E-MESO User Manual Book. 23.

Sholihah, I., & Joko Santoso. (2021). Upaya Peningkatan Pengetahuan tentang Efek Samping Obat pada Warga Dasa Wisma dalam Upaya Penerapan Farmakovigilans. PaKMas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2), 149–153. https://doi.org/10.54259/pakmas.v1i2.110




DOI: https://doi.org/10.31764/jpmb.v7i3.14586

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

______________________________________________________

Jurnal Selaparang

p-ISSN 2614-5251 || e-ISSN 2614-526X

 

EDITORIAL OFFICE: