EARLY DETECTION KANKER SERVIKS SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN DERAJAT HIDUP PEREMPUAN
Abstract
ABSTRAK
Kanker merupakan penyebab kematian terbesar di dunia. Pada tahun 2018 terdapat 18,1 juta kasus dengan angka kematian sebesar 9,6 juta. Di Indonesia kanker serviks menduduki peringkat kedua setelah kanker payudara yang diderita oleh perempuan dengan angka kejadian 23,4/100.000 penduduk dengan rata-rata kematian sebesar 13,9/100.000 penduduk. Menurut perkiraan Kementrian Kesehatan RI saat ini, jumlah perempuan penderita baru kanker serviks berkisar 90-100 kasus per 100.000 penduduk dan setiap tahun terjadi 40 ribu kasus kanker serviks. Jawa Tengah merupakan propinsi tertinggi kedua di Indonesia dengan angka kejadaian kanker serviks sebesar 19.734 kasus. Kabupaten Banyumas tiap tahun meningkat, tahun 2010 terdapat 196 kasus, tahun 2011 terdapat 243 kasus dan pada tahun 2012 terdapat 268 kasus. Pasien yang dirawat di Rumah Sakit rata-rata sudah memasuki stadium lanjut, hanya 18,5% yang masih tahap stadium 1. Tujuan dilakukan kegiatan ibm untuk meningkatkan pengetahuan early detection kanker serviks sebagai upaya peningkatan derajat hidup perempuan. Metode yang digunakan dengan ceramah, diskusi, tanya jawab, demonstrasi iva dan pap smear serta evaluasi kegiatan. Terdapat peningkatan pengetahuan tentang tanda gejala kanker serviks dan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan IVA dan papsmear sebagai upaya peningkatan derajat hidup perempuan.
Kata kunci : early detection; kanker serviks; derajat hidup perempuan.
ABSTRACT
Cancer is the biggest cause of death in the world. In 2018 there were 18.1 million cases with a mortality rate of 9.6 million. In Indonesia cervical cancer is ranked second after breast cancer suffered by women with an incidence of 23.4 / 100,000 population with an average death of 13.9 / 100,000 population. According to current estimates of the Indonesian Ministry of Health, the number of women with new cervical cancer ranges from 90-100 cases per 100,000 population and 40 thousand cases of cervical cancer occur annually. Central Java is the second highest province in Indonesia with a cervical cancer survival rate of 19,734 cases. Banyumas Regency has increased every year, in 2010 there were 196 cases, in 2011 there were 243 cases and in 2012 there were 268 cases. Patients treated at the hospital on average had entered an advanced stage, only 18.5% were still in stage 1. The aim was to carry out ibm activities to increase knowledge of early detection of cervical cancer as an effort to increase the degree of life of women. The method used by lectures, discussions, questions and answers, demonstrations iva and pap smears and evaluation of activities. There is an increase in knowledge about the symptoms of cervical cancer and an increase in public awareness of the importance of IVA and Pap smear testing in an effort to increase the degree of life of women.
Keywords : early detection; cervical cancer; degree of life of women.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas. (2018). Profil Kesehatan.
Hakimi, M. (2014). Keadaaan Darurat Ginekologi Umum. Yogyakarta: Yayasan Essentia Medika.
Khosidah A, Trisnawati, Y. (2015). Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Rumah Tangga Dalam Melakukan Tes IVA Sebagai Upaya Deteksi Dini Kanker Serviks.
Kementrian Kesehatan, RI. (2015). Situasi Penyakit Kanker.
Kementrian Kesehatan, RI. (2018). Panduan pelaksanaan hari kanker sedunia 2018.
Kementerian Kesehatan, RI. (2017). Panduan Penatalaksanaan Kanker Serviks.
Prawirohardjo, S. (2014). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Ratnasari D, Kartika SD. (2015). Hubungan Antara Pengetahuan Mengenai Kanker Serviks Terhadap Keikutsertaan Pada Program Deteksi Dini Kanker Serviks Di Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas.
Rasjidi I. (2009). Epidemiologi Kanker Serviks.
Varney H, Kriebs JM, Gegor CL. (2010). Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Volume 2. Jakarta: EGC
DOI: https://doi.org/10.31764/jpmb.v3i2.1883
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
______________________________________________________
Jurnal Selaparang
p-ISSN 2614-5251 || e-ISSN 2614-526X
EDITORIAL OFFICE: