PEMBIBITAN TANAMAN HERBAL DI DESA PACE KECAMATAN SILO KABUPATEN JEMBER GUNA MENUJU DESA SENTRA HERBAL

Iqbal Erdiansyah, Eliyatiningsih Eliyatiningsih, Dwi Nurahmanto, Vega Kartika Sari

Abstract


ABSTRAK

Kecamatan Silo merupakan penghasil jahe terbesar di Kabupaten Jember pada Tahun 2017. Anggota Gapoktan di Desa Pace pernah sukses memproduksi kunyit hingga 10 ton. Cabe jawa telah dibudidayakan seluas 10 ha. Temulawak dan kencur juga dibudidayakan pada luasan yang lebih rendah. Hal tersebut menunjukkan Desa Pace berpotensi untuk dikembangkan sebagai sentra herbal di Kabupaten Jember. Di Desa Pace terdapat Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Suka Maju yang beranggotan 9 kelompok tani dan satu kelompok wanita tani yang hingga kini aktif mendukung berkembangnya pertanian setempat melalui budidaya kopi dan berbagai komoditi herbal. Permasalahan dalam pengembangan dan produksi herbal di Desa Pace antara lain masih terbatasnya petani yang membudidayakan herbal sesuai GAP, sehingga tanaman herbal masih sebagai komoditi sampingan. Kegiatan diawali dari survei lahan dan pembangunan Rumah Pembibitan, dilanjutkan sosialisasi dan pendampingan budidaya aneka herbal sesuai GAP, yang bertujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi agar produk yang dihasilkan terstandar. Peserta berjumlah 25 orang perwakilan dari tiap kelompok tani dan mendapatkan buku saku berisi SOP budidaya herbal, 2 paket polibag, dan bibit aneka tanaman herbal. Hasil kegiatan ini ialah anggota gapoktan memahami cara membudidayakan aneka tanaman herbal sesuai GAP dan dari hasil evaluasi 80% anggota gapoktan telah mempraktekkan di pekarangan rumah masing-masing.

 

Kata kunci: pembibitan; tanaman herbal; desa pace; sentra herbal.

 

ABSTRACT

Silo District is the largest ginger producer in Jember Regency on 2017. The Gapoktan members in Pace had successfully produced up to 10 tons of turmeric. Chilies have been cultivated at 10 hectare. Temulawak and kencur are also cultivated at a lower area. This shows that Pace Village has the potential to be developed as an herbal center in Jember Regency. In Pace Village, there is the Association of Farmer Groups (Gapoktan) Suka Maju that has been actively supporting the development of local agriculture through the cultivation of coffee and various herbal commodities. Problems in the development and production of herbs in Pace Village include the limited number of farmers who cultivate herbs and comply with GAP, so that herbal plants are still a side commodity. The activity begins with a land survey and the construction of a nursery, continued with socialization and assistance for herbal cultivation according to GAP, which aims to increase the quantity and quality of production so that the products produced are standardized. Participants from each farmer group received a pocket book containing SOP for herbal cultivation, 2 polybag packages, and seeds of various herbal plants. The results of this activity is that Gapoktan members understand how to cultivate various herbal plants according to GAP and from the evaluation results of 80% Gapoktan members have practiced them in their respective yards.

 

Keywords: nurseries; herbal plants; pace village; herbal center.


Keywords


nurseries; herbal plants; pace village; herbal center.

Full Text:

PDF

References


Dewi, prita sari, & Widiyawati, I. (2019). Pengenalan Teknologi Budidaya Tanaman Obat sebagai Upaya Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Kelurahan Pabuwaran Purwokerto , Jawa Tengah. Jurnal Panrita Abdi.

Dhurhania, C. E., & Novianto, A. (2018). UPAYA PREVENTIF DAN KURATIF DEMAM BERDARAH MELALUI PEMANFAATAN HERBAL BERKHASIAT DI DESA GADINGAN KABUPATEN SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH. JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT. https://doi.org/10.24114/jpkm.v24i2.10116

Jember, B. K. (2012). Kabupaten Jember Dalam Angka Tahun 2012. BPS Kabupaten Jember.

Jember, B. K. (2017). Kabupaten Jember Dalam Angka Tahun 2017. BPS Kabupaten Jember.

Mahyati, Badai, M., Yusuf, M., Pasanda, O., Sofia, I. (2018). PKM Pelatihan Pembuatan Sabun Terapi dan Kesehatan dari Tanaman Sereh di Desa Sambueja Kecamatan Simbang Kabupaten Maros. Pros. Sem. Hasil Pengabdian, 306–308.

Muttaqin, F. Z., Aligita, W., Muhsinin, S., Juanda, D., & Asnawi, A. (2018). Desa Mitra dalam Budidaya Tanaman Obat Keluarga Menuju Desa Cibiru Wetan sebagai Sentra Herbal. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat. https://doi.org/10.30653/002.201832.59

Sari, I. D., Yuniar, Y., Siahaan, S., Riswati, R., & Syaripuddin, M. (2015). Tradisi Masyarakat dalam Penanaman dan Pemanfaatan Tumbuhan Obat Lekat di Pekarangan. Jurnal Kefarmasian Indonesia. https://doi.org/10.22435/jki.v5i2.4407.123-132

Setyaningrum, H. D., & Saparinto, C. (2013). Jahe. Penebar Swadaya Grup.

Sumiastri, Priadi, N.D., & Cahyani, Y. (2011). Variasi Jenis Tanaman Obat dalam Upaya Penggalakan TOGA di Pekarangan Desa Cangkring. Penelitian Hayati, 4, 39–43.

Widyastuti, E. (2015). Analisis ekonomi dan strategi pengembangan komoditas jahe gajah di Desa Pace Kecamatan Silo Kabupaten Jember. Universitas Jember.




DOI: https://doi.org/10.31764/jpmb.v4i1.2869

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

______________________________________________________

Jurnal Selaparang

p-ISSN 2614-5251 || e-ISSN 2614-526X

 

EDITORIAL OFFICE: