SOSIALISASI BUDIDAYA TOGA DI LAHAN TERBATAS DENGAN VERTICAL GARDEN UNTUK MENUNJANG PRIMARY HEALTH CARE DALAM UPAYA PENCEGAHAN COVID-19 DI LINGKUNGAN BENDEGA

I Gusti Agung Ayu Hari Triandini, Isviyanti Isviyanti, Ni Made Gita Gumangsari, Diana Hidayati

Abstract


ABSTRAK

Salah satu peran keluarga dalam Primary Health Care (PHC) yaitu penyediaan tanaman obat keluarga (toga) dalam apotek hidup sebagai bahan baku utama dalam manajemen pencegahan dan penanganan penyakit termasuk COVID-19. Lingkungan Bendega merupakan salah satu lingkungan yang ada di Kelurahan Tanjung Karang Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat. Lingkungan Bendega terbilang lingkungan yang padat penduduk. Luas pekarangan di masing-masing KK di Lingkungan Bendega, rata-rata kurang memadai untuk dijadikan lahan bercocok tanam. Kurangnya ruang terbuka hijau dan kawasan padat penduduk menyebabkan sanitasi di Lingkungan Bendega menjadi kurang diperhatikan. Terlebih di saat pandemi COVID-19 seperti sekarang ini. Pada umumnya remaja di lingkungan Bendega tersebut mempunyai banyak waktu karena aktivitas pembelajaran yang belum secara tatap muka dan Ibu-ibu rata-rata bekerja sebagai pedagang sehingga dari sore sampai malam hari dapat digunakan waktunya untuk mengikuti sosialisasi. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat kali ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam menanam dan mengolah jenis toga yang secara ilmiah berfungsi mencegah COVID-19, serta menyebarluaskan informasi tentang cara menanam toga di lahan terbatas guna mewujudkan apotek hidup mandiri dengan teknik vertical garden. Metode pelaksanaan: survei lokasi, pengurusan izin, pendataan lahan dan inventarisasi, pengumpulan bahan baku, pembuatan poster & penyuluhan, sosialisasi teknik budidaya & pengolahan tanaman toga, evaluasi kegiatan, dokumentasi dan pelaporan. Dari hasil kegiatan, didapatkan sebanyak 90 % mitra mengalami peningkatan pengetahuan tentang tanaman toga. Mitra memperoleh keterampilan baru dalam bercocok tanam dengan teknik vertical garden.

 

Kata kunci: Bendega; COVID-19; herbal; toga; vertical garden

 

ABSTRACT

One of the roles of families in Primary Health Care (PHC) is the provision of family medicinal plants (toga) in living pharmacies as the main raw material in the management of prevention and management of diseases including COVID-19. Bendega neighborhood is one of the neighborhoods in Tanjung Karang Village, Sekarbela District, Mataram City, West Nusa Tenggara Province. Bendega is a densely populated environment. The area of yards in each household in the Bendega neighborhood is inadequate to be used as land for cultivation. Lack of green open space and densely populated areas causes sanitation in the Bendega Neighborhood to be less attention. Especially during the COVID-19 pandemic like now. In general, adolescents in the Bendega neighborhood have a lot of time because the learning activities are doing not face-to-face and the average mothers work as traders so that from the afternoon until the evening they can use the time to attend the socialization. The aim of this community service activity is to increase the knowledge and skills of partners in planting and processing types of toga that scientifically function to prevent COVID-19, as well as disseminating information about how to grow toga in limited land in order to create independent living pharmacies with vertical garden techniques. Methods of implementation: survey, permition, land data collection and inventory, collection of raw materials, making posters & counseling, socialization of toga cultivation & processing techniques, evaluation of activities, documentation and reporting. From the results of the activity, an increase in knowledge about toga was obtained by 90% sample. The object groups acquire new skills in farming with vertical garden techniques.

 

Keywords: Bendega; COVID-19; herbs; toga; vertical garden


Keywords


Bendega; COVID-19; herbs; toga; vertical garden

Full Text:

PDF

References


Aligita, W., Muttaqin, F. Z., Muhsinin, S., Febrina, E., & Asnawi, A. (2019). Peningkatan Potensi Anggota KWT dalam Pemanfaatan Pekarangan untuk Tanaman Obat dan Kosmetika Menggunakan Metode Tanam Vertikal di Desa Cibiru Wetan, Kabupaten Bandung. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 4(4), 401–408. https://doi.org/10.30653/002.201944.187

Arum, H. M., Jamiati, J., Ineza, M., Kusumo, F. M. R., & Amelia, R. (2019). Pembuatan Vertical Garden Di Wilayah Lamtoro. Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ, 06(September), 1–5.

Baldan, S. K., Umiati, V. F., Yudhiana, T., Hafifah, D. N., & Indreswari, R. (2018). Pengembangan Desa Wisata Melalui Gerakan Vertical. Prosiding Seminar Nasional PERTETA, Agustus, 191–195.

Kholik, H. M., & Lukman, M. (2018). Penerapan Energi Surya Untuk Sirkulasi Vertical Garden - Proyek Percontohan. Seminar Nasional Teknologi Dan Rekayasa (SENTRA), III, 92–99.

Phonpho, S., & Saetiew, K. (2017). Selection of Appropriate Species of Plants for Indoor Vertical Garden. Journal of Agricultural Technology, 13(1), 119–129. https://www-cabdirect-org.ezaccess.library.uitm.edu.my/cabdirect/FullTextPDF/2017/20173120280.pdf

Prasetyo, A. A. (2016). Perencanaan Riset Pasar Pembuatan Vertical Garden Dengan Rangka Baja. Seminar Nasional IENACO, 702–710.

Rameshkumar, S. (2018). Studies on vertical garden system: A new landscape concept for urban living space. Journal of Floriculture and Landscaping, 4, 01–04. https://doi.org/10.25081/jfcls.2018.v4.3768

Triandini, I. G. A. A. H. (2019). Utilization of Family Medicinal Plant During Antenatal Care: a Review. Silva Samalas, 2(1), 66–70.

Wangiyana, I. G. A. S., & Malik, S. (2018). Application of Arbuscular Mycorrhiza from Senaru Forest Rhizosphere for Gyrinops versteegii Germination and Growth. Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education, 10(2), 433–439. https://doi.org/10.15294/biosaintifika.v10i2.14396

Wangiyana, I. G. A. S., & Putri, D. S. (2019). Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh dan Kegiatan Pruning Dalam Optimalisasi Budidaya Gaharu Di Desa Duman Kecamatan Lingsar Lombok Barat. Lumbung Inovasi, 4(1), 1–7.




DOI: https://doi.org/10.31764/jpmb.v4i1.3378

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

______________________________________________________

Jurnal Selaparang

p-ISSN 2614-5251 || e-ISSN 2614-526X

 

EDITORIAL OFFICE: