PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT: PENGETAHUAN MENGENAI BABS, PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA, DAN COVID-19

Abdul Wahid, Sofia Raudhatul Muslimah, Vina Mahyona, Lenie Marlinae

Abstract


ABSTRAK

Kesehatan lingkungan merupakan aspek kesehatan masyarakat yang memperhatikan bentuk kehidupan dan kondisi sekeliling manusia yang menekankan pada pengawasan kesehatan terhadap berbagai faktor lingkungan.  Untuk mewujudkan perilaku masyarakat yang higienis dan saniter secara mandiri dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya maka dibuatlah program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).  Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang 2 pilar STBM, yaitu BABS dan sampah agar masyarakat mengetahui bahaya perilaku membuang air besar dan membuang sampah secara sembarangan.  Metode kegiatan adalah penyampaian tidak langsung menggunakan perangkat dalam jaringan (daring) yaitu grup WhatsApp selama 9 hari.  Hasil kegiatan diperoleh peningkatan pengetahuan masyarakat yaitu pengetahuan babs meningkat dari rata-rata 77 menjadi 97, pengetahuan sampah meningkat dari rata-rata 71 menjadi 94, pengetahuan covid-19 meningkat dari rata-rata 51 menjadi 83.  Masyarakat desa disarankan sebaiknya lebih proaktif meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan lingkungan melalui aktif dan hadir dalam penyuluhan mengenai BABS, pentingnya jamban sehat, pengelolaan sampah rumah tangga dan Covid-19 serta masalah-masalah kesehatan yang terjadi.

 

Kata kunci: pengetahuan; BABS; sampah; covid-19

 

ABSTRACT

Environmental health is an aspect of public health that pays attention to the life form and conditions surrounding humans that emphasize health supervision of various environmental factors. To realize hygienic and sanitary community behavior independently to improve the highest level of public health, a Community-Based Total Sanitation (STBM) program was created. The purpose of this activity is to provide education to the community about the 2 pillars of STBM, namely open defecation and garbage so that the public knows the dangers of the behavior of throwing large water and littering indiscriminately. The method of activity is indirect delivery using online devices, namely WhatsApp groups for 9 days. The results of the activities obtained increased public knowledge, namely knowledge open defecation increased from an average of 77 to 97, garbage knowledge increased from an average of 71 to 94, knowledge covid-19 increased from an average of 51 to 83. Villagers are advised to be more proactive in improving knowledge about environmental health through being active and present in counseling on open defecation, the importance of healthy latrines, household waste management, and Covid-19 as well as health problems that occur.

 

Keywords: knowledge; defecate carelessly; waste; covid-19


Keywords


knowledge; defecate carelessly; waste; covid-19

Full Text:

PDF

References


Febriani, W., Samino, & Sari, N. (2016). Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Perilaku Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Jurnal Dunia Kesmas, 5(3), 121–130. https://doi.org/10.33024/jdk.v5i3.467

Kementerian Kesehatan RI. (2020). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Kementerian Kesehatan RI.

Liu, L., Liu, Y. P., Wang, J., An, L. W., & Jiao, J. M. (2016). Use of a knowledge-attitude-behaviour education programme for Chinese adults undergoing maintenance haemodialysis: Randomized controlled trial. Journal of International Medical Research, 44(3), 557–568. https://doi.org/10.1177/0300060515604980

Maghfiroh, S. A., Puji, H., & Ariefin, M. (2018). Pengaruh Penyuluhan Tentang Sampah Terhadap Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu Rumah Tangga (Anggota PKK) Dalam Mengelola Sampah Rumah Tangga Pada Permukiman Tradisional dan Permukiman Modern di Kelurahan Pudak Payung. Edu Geography, 6(2), 118–128.

Mukti, D., Raharjo, M., & Dewanti, N. (2016). Hubungan Antara Penerapan Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (Stbm) Dengan Kejadian Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Jatibogor Kabupaten Tegal. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, 4(3), 767–775.

Olum, R., Chekwech, G., Wekha, G., Nassozi, D. R., & Bongomin, F. (2020). Coronavirus Disease-2019: Knowledge, Attitude, and Practices of Health Care Workers at Makerere University Teaching Hospitals, Uganda. Frontiers in Public Health, 8(April), 1–9. https://doi.org/10.3389/fpubh.2020.00181

Pratomo, S. (n.d.). Pengaruh Strategi Penyuluhan Dan Tingkat. 1(2), 110–128.

Purnamasari I and Raharyani A, E. (2020). Tingkat Pengetahuan Dan Perilaku Masyarakat Kabupaten Wonosobo Tentang Covid-19’, Jurnal Ilmiah Kesehatan, I, pp. 33–43. Available at: https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/jik/article/view/1311/783. JurnalIlmiahKesehatan, Mei, 33–42. https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/jik/article/view/1311/783

Rahman, M. A. U. (2014). Pelestarian Rumah Lanting Berlandaskan Budaya Sungai Masyarakat Kota Banjarmasin. E-Journal Graduate Unpar, 1(2), 221–231. http://journal.unpar.ac.id/index.php/unpargraduate/article/view/1054

Ramadhanti, C. A., Adespin, D. A., & Julianti, H. P. (2019). Perbandingan Penggunaan Metode Penyuluhan Dengan Dan Tanpa Media Leaflet Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Tumbuh Kembang Balita. Diponegoro Medical Journal (Jurnal Kedokteran Diponegoro), 8(1), 99–120.




DOI: https://doi.org/10.31764/jpmb.v4i3.4842

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

______________________________________________________

Jurnal Selaparang

p-ISSN 2614-5251 || e-ISSN 2614-526X

 

EDITORIAL OFFICE: