PELATIHAN METODE REFLEKSI BAGI GURU SEKOLAH PENGGERAK DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Abstract
ABSTRAK
Perubahan dalam melakukan pembelajaran seringkali diawali dengan evaluasi dari kegiatan yang sudah dilakukan. Hasil evaluasi memberikan sumbangan dalam proses membuat strategi baru pada metode pembelajaran. Seorang guru dapat membuat sebuah konsep dan metode yang akan diterapkan berdasarkan hasil refleksi pada kelas tertentu. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan metode refleksi bagi guru-guru atau komite pembelajaran pada sekolah penggerak di Kabupaten Asahan. Adapun metode yang digunakan untuk mencapai tujuan pengabdian ini adalah dalam bentuk lokakarya. Pada tahapan pelaksanaannya penyampaian materi dilakukan secara andragogy atau pembelajaran bagi orang dewasa dengan melalui tiga tahapan. (1) Pada awal kegiatan peserta diajak untuk melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang sudah dilakukan, yaitu dengan cara mengisi lembar kerja pertama. (2) Pada lembar kerja kedua, peserta diminta untuk melakukan refleksi sesuai dengan materi tentang refleksi dengan menggunakan metode refleksi. (3) Kemudian, pada lembar kerja ketiga, peserta menyusun rencana moderasi untuk pelaksanaan refleksi yang ideal dalam proses pembelajaran atau fasilitasi. Berdasarkan tiga tahapan tersebut, peserta pelatihan mempunyai paradigma baru bahwa kegiatan refleksi dapat melahirkan sebuah konsep yang lebih efektif dalam kegiatan yang sama. Selain itu, peserta juga telah mampu melakukan refleksi terhadap kegiatan yang dilakukannya sebagai fasilitator pembelajaran dan lainnya.
Kata kunci: evaluasi; refleksi; sekolah penggerak; paradigma baru.
ABSTRACT
Changes in learning often begin with an evaluation of the activities that have been carried out. The results of the evaluation contribute to the process of making new strategies for learning methods. A teacher can create a concept and method that will be applied based on the results of reflection in a particular class. This service activity aims to provide training on reflection methods for teachers or learning committees at driving schools in Asahan Regency. The method used to achieve this service goal is in the form of a workshop. At the implementation stage, the delivery of material is carried out in andragogy or learning for adults through three stages. (1) At the beginning of the activity, participants are invited to reflect on the learning process that has been carried out, namely by filling out the first worksheet. (2) In the second worksheet, participants are asked to reflect according to the material on reflection using the reflection method. (3) Then, on the third worksheet, participants prepare a moderation plan for the ideal implementation of reflection in the learning or facilitation process. Based on these three stages, the training participants have a new paradigm that reflection activities can give birth to a more effective concept in the same activity. In addition, participants have also been able to reflect on their activities as learning facilitators and others.
Keywords: evaluation; reflection; driving school; new paradigm.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alwi, S. (2017). Problematika Guru dalam Pengembangan Media Pembelajaran. ITQAN: Jurnal Ilmu-Ilmu Kependidikan, 8(2), 145–167. http://ejurnal.iainlhokseumawe.ac.id/index.php/itqan/article/download/107/65/
Amanudin. (2019). Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematik (Issue 1). Unpam Press.
Bahan Materi Penguatan Komite Pembelajaran. (2022). Program Sekolah Penggerak.
Hadi, S. (2011). Pembelajaran Sosial Emosional Sebagai Dasar Pendidikan Karakter Anak Usia Dini. Jurnal Teknodik, 15(2), 227–240. https://jurnalteknodik.kemdikbud.go.id/index.php/jurnalteknodik/article/view/104
Haryanto. (2020). Evaluasi pembelajaran; Konsep dan Manajemen. In UNY Press.
L, I. (2019). Evaluasi Dalam Proses Pembelajaran. Adaara: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 9(2), 920–935.
Miasari, R. S., Indar, C., Pratiwi, P., Purwoto, P., Salsabila, U. H., Amalia, U., & Romli, S. (2022). Teknologi Pendidikan Sebagai Jembatan Reformasi Pembelajaran Di Indonesia Lebih Maju. Jurnal Manajemen Pendidikan Al Hadi, 2(1), 53–61. https://doi.org/10.31602/jmpd.v2i1.6390
Munirah. (2018). The Role of Teachers in Overcoming Students’ Learning Diffculties. Jurnal Tarbawi :Jurnal Pendidikan Agama Islam, 3(2), 124–125. https://media.neliti.com/media/publications/288620-peranan-guru-dalam-mengatasi-kesulitan-b-09383bee.pdf
Munthe, A. P. (2015). PENTINGYA EVALUASI PROGRAM DI INSTITUSI PENDIDIKAN: Sebuah Pengantar, Pengertian, Tujuan dan Manfaat. Scholaria : Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 5(2), 1–14. https://doi.org/10.24246/j.scholaria.2015.v5.i2.p1-14
Penggerak, P. S. (2021). Modul Pendampingan Kelompok Rencana Moderasi Penguatan Komite Pembelajaran. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Ritonga, R., Hamid, A., Harahap, A. M., & Harahap, R. (2022). PENGUATAN KOMPETENSI SOSIAL-EMOSIONAL BAGI KEPALA SEKOLAH. SELAPARANG. Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 6(1), 309–315.
Septiarti, S. W., Nahum, F., Wahyono, S. B., D., S. I. A., & Efianingrum, A. (2017). Sosiologi dan Antropologi Pendidikan. In UHY Press.
Warsita, B. (2013). Evaluasi Media Pembelajaran Sebagai Pengendalian Kualitas. Jurnal Teknodik, 17(4), 438–447. https://doi.org/10.32550/teknodik.v17i4.581
Wijaya, E. Y., Sudjimat, D. A., & Nyoto, A. (2016). Transformasi pendidikan abad 21 sebagai tuntutan pengembangan sumber daya manusia di era global [The transformation of 21st century education as a demand for human resource development in the global era]. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2016, 1, 263–278.
Yusuf, M. (2018). Pengantar Ilmu Pendidikan. Lembaga Penerbit Kampus IAIN Palopo.
DOI: https://doi.org/10.31764/jpmb.v6i2.8666
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
______________________________________________________
Jurnal Selaparang
p-ISSN 2614-5251 || e-ISSN 2614-526X
EDITORIAL OFFICE: