Eksistensi Tradisi Betangas Pra Pernikahan Masyarakat di Desa Lawang Agung Kecamatan Rupit Kabupaten Muratara
Abstract
Tradisi betangas merupakan ritual mandi uap tradisional yang dijalankan oleh masyarakat Desa Lawang Agung, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara, khususnya dalam rangkaian pra pernikahan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses pelaksanaan, makna simbolik, serta eksistensi sosial-spiritual tradisi betangas dalam konteks modernitas. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode etnografi partisipatif, data diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi terhadap tokoh adat, calon pengantin, serta masyarakat setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa betangas bukan hanya bentuk pembersihan fisik, tetapi juga ritual penyucian batin yang menandai kesiapan spiritual calon pengantin. Selain sebagai simbol transisi menuju kehidupan rumah tangga, tradisi ini memperkuat identitas budaya dan mempererat hubungan sosial dalam komunitas. Di tengah arus globalisasi, betangas tetap eksis sebagai bentuk resistensi budaya dan mekanisme transmisi nilai-nilai lokal. Penelitian ini menegaskan pentingnya pelestarian tradisi betangas sebagai warisan budaya yang hidup, dan merekomendasikan integrasinya dalam pendidikan budaya lokal melalui kebijakan pemerintah dan peran aktif tokoh adat.
Betangas is a traditional steam-bathing ritual practiced by the community of Lawang Agung Village, Rupit District, North Musi Rawas Regency, particularly as part of pre-wedding ceremonies. This study aims to describe the implementation process, symbolic meaning, and the socio-spiritual existence of the betangas tradition within the context of modern society. Employing a descriptive qualitative approach with participatory ethnographic methods, data were collected through observation, in-depth interviews, and documentation with cultural elders, prospective brides/grooms, and local residents. The findings reveal that betangas is not merely a physical cleansing practice, but a sacred ritual representing inner purification and spiritual readiness for marriage. Beyond marking a transition into married life, the ritual reinforces cultural identity and strengthens community cohesion. Amidst globalization, betangas endures as a symbol of cultural resistance and a vehicle for transmitting indigenous values. This study highlights the significance of preserving betangas as a living cultural heritage and recommends its integration into local cultural education through governmental policy and the active role of traditional leaders..
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Apriadi, B., & Chairunisa, E. D. (2018). Senjang: Sejarah Tradisi Lisan Masyarakat Musi Banyuasin. Kalpataru: Jurnal Sejarah Dan Pembelajaran Sejarah, 4(2), 124–128. https://doi.org/10.31851/kalpataru.v4i2.2492
Danugroho, A. (2020). Eksistensi tradisi masyarakat Samin Kabupaten Bojonegoro di era modern. SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah Dan Kajian Sejarah, 2(1), 1–7. https://doi.org/10.31540/sindang.v2i1.289
Geertz, C. (1973). Thick description: Toward an interpretive theory of culture. In The interpretation of cultures: Selected essays (pp. 3–30). Basic Books New York, NY. https://cdn.angkordatabase.asia/libs/docs/clifford-geertz-the-interpretation-of-cultures.pdf
Heri, H., Asih, S., & Marjianto, M. (2021). Makna Simbolik Makna Simbolik Tradisi Sedekah Bumi di Desa Medani Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati. Sabbhata Yatra: Jurnal Pariwisata Dan Budaya, 2(2), 121–133. https://doi.org/10.53565/sabbhatayatra.v2i2.360
Ifana, N., & Sukmayadi, T. S. (2024). Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Tradisi Mbolo Rasa pada Suku Mbojo (Studi Deskriptif di Suku Mbojo, Desa Nunggi Kecamatan Wera Kabupaten Bima). CIVICUS: Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 12(2), 20–25. https://doi.org/10.31764/civicus.v12i2.16734
Koentjaraningrat. (1987). Anthropology in Indonesia. Journal of Southeast Asian Studies, 217–234.
Mariani, L. (2017). Ritus ruwatan murwakala di Surakarta. Umbara: Indonesian Journal of Anthropology, 1(1), 43–56. https://doi.org/10.24198/umbara.v1i1.9603
Marjito, E. R., & Juniardi, K. (2021). Urgensi penanaman nilai-nilai budaya berbasis tradisi saprahan dalam pembelajaran sejarah lokal di kota pontianak. Jurnal Swadesi, 2(1), 59–731.
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Qualitative data analysis: An expanded sourcebook (2nd Editio). London Sage Publications.
Muhtar, M. K., Ariska, F., Firdaus, T. B., & Sartini, S. (2025). Globalisasi dan Rekonstruksi Identitas: Telaah Filosofis Restorasi Meiji untuk Revitalisasi Budaya Indonesia. Kiryoku, 9(1), 210–227. https://doi.org/10.14710/kiryoku.v9i1.210-227
Na’imah, I. F. A. K. (2017). Kontruksi Masyarakat Tentang Perhitungan Weton Dalam Tradisi Pra Perkawinan Adat Jawa (Studi di Dusun Petak Desa Beged Kecamatan Ngayam Kabupaten Bojonegoro). Universitas Airlangga.
Nasution, R. D. (2017). Pengaruh modernisasi dan globalisasi terhadap perubahan sosial budaya di Indonesia. Jurnal Penelitian Komunikasi Dan Opini Publik, 21(1), 30–42.
Sari, L. R., & Megasari, D. S. (2020). Tata Laksana Upacara Pernikahan Adat Suku Osing Di Desa Kemiren Banyuwangi. Jurnal Tata Rias, 9(1), 146–155. https://doi.org/10.26740/jtr.v9n1.33298
Sudirana, I. W. (2019). Tradisi versus modern: Diskursus pemahaman istilah tradisi dan modern di Indonesia. Mudra Jurnal Seni Budaya, 34(1), 127–135.
Wiyanarti, E., Supriatna, N., & Winarti, M. (2020). Pengembangan sejarah lokal sebagai sumber pembelajaran sejarah yang kontekstual. FACTUM: Jurnal Sejarah Dan Pendidikan Sejarah, 9(1), 67–74. https://doi.org/10.17509/factum.v9i1.21666
DOI: https://doi.org/10.31764/civicus.v13i2.32421
Refbacks
- There are currently no refbacks.
_________________________________________________________
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
ISSN 2614-509X (Online) | ISSN 2338-9680 (Cetak)
Email: [email protected] | Contact: 085238445360
Tel / fax : (0370)-633723 / (0370)-641906
_______________________________________________
![]() | CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan |
______________________________________________
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sudah terindeks oleh:
CIVICUS Editorial Office: