INOVASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH BERBAHAN DASAR BAMBU: UPAYA MEWUJUDKAN DESA BEBIDAS YANG BERSIH DAN BERKELANJUTAN

Abstract

Pengabdian ini mengenai inovasi sarana pengelolaan sampah berbasis bambu menunjukkan temuan yang signifikan dalam mendukung upaya terciptanya Desa Bebidas yang bersih dan berkelanjutan. Literatur yang dianalisis diperoleh dari pengindeks ilmiah seperti Scopus, Elicit, Gemini, dan Google Scholar, dengan fokus pada publikasi dalam kurun waktu 2020–2025. Temuan menegaskan bahwa bambu dipilih sebagai bahan utama karena ketersediaannya yang melimpah, sifatnya yang ramah lingkungan, biaya relatif rendah, serta keterkaitannya dengan nilai-nilai budaya lokal. Berbagai bentuk inovasi yang dikembangkan antara lain tempat sampah terpilah, komposter, kios bank sampah, dan unit portabel, yang berfungsi mendorong pemilahan dan pengolahan sampah sejak sumber, menghasilkan kompos bagi sektor pertanian, dan mendukung ekonomi sirkular masyarakat desa. Dampak positif inovasi ini meliputi peningkatan partisipasi masyarakat, pembentukan kesadaran kolektif terhadap kebersihan, pengurangan volume sampah, serta pengurangan ketergantungan pada material sintetis. Kendati demikian, implementasi inovasi ini masih menghadapi sejumlah kendala, seperti daya tahan bambu terhadap cuaca, fluktuasi partisipasi warga, serta keterbatasan regulasi dan dukungan kelembagaan. Dengan demikian, keberhasilan penerapan sarana pengelolaan sampah berbasis bambu menuntut integrasi yang efektif antara aspek teknis, sosial, dan kebijakan, serta strategi pengawetan, peningkatan partisipasi masyarakat, dan dukungan regulasi yang berkelanjutan untuk memastikan efektivitas jangka panjang.