Formulasi Lilin Aromaterapi dari Minyak Atsiri Kombinasi Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum) dan Batang Medang (Cinnamomum iners Reinw. Ex Blume) sebagai Antiemetik

Risqika Yuliatantri Paramawidhita

Abstract


Minyak atsiri adalah salah satu metabolit sekunder dari tanaman yang berbentuk minyak dengan karakteristik yaitu mudah menguap (volatile). Minyak atsiri atau minyak esensial dapat diperoleh hampir dari seluruh bagian tanaman, diantaranya adalah bunga, daun, biji, kulit kayu, buah, akar, atau rimpang. Kombinasi minyak atsiri jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) dan minyak atsiri batang medang (Cinnamomum iners Reinw. ex Blume) berpotensi dapat meningkatkan efek terapi sebagai antiemetik. Penelitian ini bertujuan untuk membuat formulasi sediaan lilin aromaterapi dari minyak atsiri kombinasi jahe merah (Zingiber officinale var Rubrum) dan batang medang (Cinnamomum iners Reinw. Ex Blume). Proses pembuatan lilin aromaterapi minyak atsiri jahe merah dan batang medang menggunakan variasi konsentrasi (16% : 2%), (11% : 7%), (4% : 14%). Formula yang digunakan yaitu Paraffin padat dan cera alba, dan dilakukan evaluasi fisik sediaan yang meliputi uji organoleptik, uji waktu bakar, uji homogenitas, uji titik leleh, dan uji hedonik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Minyak Atsiri jahe merah dan batang medang dapat diformulasikan dalamĀ  sediaan lilin aromaterapi sebagai antiematik. Hasil evaluasi fisik (uji organoleptis, uji waktu bakar, uji homogenitas, uji titik leleh, dan uji hedonik) sediaan lilin aromaterapi formula 1 (16% : 2%) menunjukkan konsentrasi kombinasi minyak atsiri terbaik dibandingkan dengan formula 2 (11% : 7%) dan formula 3 (4% : 14%).

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.31764/lf.v4i1.9985

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


EDITORIAL OFFICE: