Strategi Berbasis Komunitas dalam Mengatasi Kenakalan Remaja:Kajian Literatur Terhadap Implementasi di Kota Mataram

Abstract

Abstract: This study aims to analyze and recommend the most relevant and effective community-based strategies to prevent juvenile delinquency in Dasan Agung Subdistrict, Selaparang District, Mataram City. Using a qualitative approach through Library Research and the Integrative Literature Review method, this research reviewed scholarly sources published between 2015 and 2024. The review process was carried out systematically through keyword identification, literature screening, and thematic analysis of secondary data. The findings indicate that community actors such as Karang Taruna, neighborhood leaders, community figures, and youth forums play significant roles in educational and character-building efforts. However, the effectiveness of these strategies is limited by weak institutional coordination and the underdeveloped capacity for direct intervention. This study highlights the importance of strengthening collaborative systems between local actors and formal institutions at the subdistrict level. The novelty of this research lies in its multisystem local approach, which is grounded in social and cultural values specific to the urban community. It recommends a more adaptive, integrated, and sustainable design of community strategies to build a resilient social protection system for urban youth.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan merekomendasikan strategi berbasis komunitas yang paling relevan dan efektif dalam mencegah kenakalan remaja di Kelurahan Dasan Agung, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif berbasis Library Research dan metode Integrative Literature Review, studi ini menelaah berbagai sumber ilmiah dari tahun 2015–2024. Proses review dilakukan secara sistematis dengan tahapan identifikasi kata kunci, seleksi literatur, dan analisis tematik terhadap data sekunder. Hasil studi menunjukkan bahwa Karang Taruna dan aktor lokal lainnya seperti RT/RW, tokoh masyarakat, serta forum anak memiliki peran signifikan dalam fungsi edukatif dan pembinaan karakter remaja. Namun, efektivitas strategi masih terkendala oleh lemahnya koordinasi antar lembaga dan belum optimalnya fungsi intervensi langsung. Penelitian ini menyoroti pentingnya penguatan sistem kolaboratif antara aktor komunitas dan institusi formal di tingkat kelurahan. Kebaruan penelitian terletak pada pendekatan multisistem lokal yang mempertimbangkan nilai sosial budaya setempat. Studi ini merekomendasikan perlunya desain strategi yang lebih adaptif, terintegrasi, dan berkelanjutan dalam membangun perlindungan sosial bagi remaja di lingkungan perkotaan.