Keterlambatan Bicara Pada Anak Usia Dini Khususnya 6 Tahun di TK Al-Insani Medan
Abstract
Abstract: The purpose of the study to describe the casual factors and solutions to the delay in talking about children TK Al-Insani in Medan, using qualitative research with a case study approach. The researcher uses parents and teachers as informants. Ways to collect data that researchers use are documention, interviews, and field techniques. The results of the activity showed several factors in the delay in talking about and the solutions to dealing with them. Delay factors in speaking children such as (1) knowledge is still lacking: not yet able to recognize letters an numbers. (2) second language: children are confused using language. (3) speking style: speaking in children is not clear. (4) parent relations: parent are busy and pay litlte attention to child development. (5) Health: the childs hearing, tongue and nose do not have a problem. The findings are supporte by related theories and expert opinions. Furthemore, the efforts carried out by the researcher, namely, stumulate children to speak with teaching and learning activities and tell parent the suggestions of experts and institutions specifically the problems face by children.
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan tentang faktor penyebab dan solusi keterlambatan bicara anak TK Al-Insani Medan, menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan study kasus. Peneliti menggunakan orangtua dan guru sebagai informan. Cara untuk mengumpulkan data yang peneliti gunakan adalah dokumentasi, wawancara dan teknik lapangan. Hasil kegiatan menunjukkan beberapa faktor keterlambatan bicara anak dan solusi dalam menghadapinya. Faktor keterlambatan bicara anak seperti (1) pengetahuan masih kurang: belum bisa mengenal huruf dan angka. (2) bahasa kedua: anak bingung menggunakan bahasa. (3) gaya bicara: dalam berbicara anak tiak jelas. (4) hubungan orangtua: orangtua sibuk dan kurang memperhatikan perkembangan anak. (5) kesehatan: pendengaran, lidah, dan hidung anak tidak terjadi masalah. Hasil temuan didukung teori dan pendapat ahli yang berkaitan. Selanjutnya upaya peneliti lakukan yaitu, menstimulasi anak agar berbicara dengan kegiatan belajar mengajardan memberi tahu orangtua saran dari para ahli dan lembaga khusus masalah yang dihadapi anak.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Afiuddin & Beni A. S. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Allen, K. Eileen & Lynn R. Marotz. (2010). Profil Perkembangan Anak Prakelahiran Hingga Usia 12 Tahun. Jakarta: PT. Indeks.
Astuti, R. (2017). Penerapan Pembelajaran Bilingual di TK Inklusi. Jurnal Pendidikan Anak, 3(2), 109-123.
Eliza, D. (2017). Pengembangan Model Pembelajaran Karakter berbasis Cerita Tradisional Minangkabau atau Anak Usia Dini. 3(3b), 153-163.
Harlock, E. B. (1978). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.
Hernawati, T. (2017). Pengembangan Kemampuan Berbahasa dan Berbicara Anak Tunarungu. 1(1), 101-110.
Jaenudin, E. (2000). Stimulasi Keluarga pada Perkembangan Bicara 6 sampai 36 bulan di Kelurahan Kuringan, Semarang Utara. Semarang Tesis UNDIP.
Khoiriyah, A & Fitriani. (2016). Model Pengembangan Kecakapan Berbahasa Anak yang Terlambat Berbicara. Jurnal Ilmiah Mahsiswa Pendidikan Anak Usia Dini. 1(2), 36-45.
Madwaty, L. (2016). Strategi Pengembangan Bahasa pada Anak. Jakarta: Kharisma Putra Utama.
Nurlaeli, D. A. (2015). Hubungan antara Interaksi Orangtua dengan Keterampilan Berbicara Anak Usia 4-6 Tahun di TK Pertiwi Babakan Kalimanah Purbalingga Jawa Tengah. Tesis UNY.
Susanto, A. (2017). Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Bumi Aksara.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Safitri, Y. (2017). Faktor-faktor Berhubungan dengan Perkembangan Bahasa Balita di UPTD kesehatan Baserah Tahun 2016. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. 1(2), 148-155.
Zusfinhana, I. H. (2018). Penerapan Terapi Wicara Konsosnan B/P/M/W untuk Anak Lambat Bicara Usia 4 tahun. Helper. 35(1), 19-30.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Prosiding Seminar Nasional Paedagoria telah terindek: