Perkembangan Borneo Historical Community sebagai Komunitas Pegiat Sejarah Lokal di Kota Banjarmasin Tahun 2019-2022
Abstract
Abstrak: Rasa ingin tahu dan minat generasi muda terhadap sejarah lokal di Kota Banjarmasin mulai memudar. Untuk mengembalikan minat yang sempat memudar serta melestarikan situs dan peninggalan sejarah tersebut, maka dibentuk lah organisasi atau komunitas yaitu Borneo Historical Community. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perkembangan, program kerja dan kendala yang dihadapi organisasi BHC dalam membangun kesadaran sejarah lokal di Kota Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan metode sejarah, melalui tahapan heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Jenis data yang dikumpulkan menggunakan data primer dan data sekunder berupa sumber atau benda lisan. Data primer dikumpulkan melalui wawancara kepada ketua dan pendiri organisasi BHC untuk mengetahui lebih detail mengenai visi, misi, tujuan dan sejarah terbentuknya organisasi. Untuk data sekunder, penulis mencari dan mengumpulkan sumber-sumber yang relevan dengan penelitian yang dilakukan melalui studi literatur, dokumentasi dan observasi. Dalam hal ini penulis melakukan observasi dengan mendatangi langsung lokasi penelitian di tempat atau situs bersejarah yang ada di Banjarmasin, seperti Kampung Arab, Pasar Sudimampir, dan pabrik peninggalan Belanda (NV Handel Maatschappij Oentjeng). Program kerja BHC tahun 2019-2022 mengalami perkembangan meskipun pelaksanaannya masih dilakukan secara online. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain seminar atau webinar hingga pertemuan dengan komunitas pecinta sejarah di Indonesia. Pada tahun 2022, kegiatan kios buku dan pelatihan menjadi Tour Guide dilaksanakan secara offline. Kendala yang dihadapi BHC dalam melaksanakan program kerja tahun 2019-2022 adalah keterlibatan anggota dalam melaksanakan kegiatan terkadang tidak sebesar jumlah anggota yang terdaftar dalam BHC itu sendiri, sehingga terjadi ketimpangan dan ketidakselarasan dalam melaksanakan kegiatan. program kerja.
Abstract: The younger generation's curiosity and interest in local history in the city of Banjarmasin has begun to fade. To restore interest that had faded and preserve the historical sites and relics, an organization or community, the Borneo Historical Community, was formed. This research aims to explain the developments, work programs and obstacles faced by the BHC organization in building local historical awareness in the City of Banjarmasin. This research uses historical methods, through heuristic, verification, interpretation and historiography stages. The type of data collected uses primary data and secondary data in the form of oral sources or objects. Primary data was collected through interviews with the chairman and founder of the BHC organization to find out more details about the vision, mission, goals and history of the formation of the organization. For secondary data, the author searched for and collected sources relevant to the research conducted through literature study, documentation and observation. In this case, the author made observations by going directly to the research location in historical places or sites in Banjarmasin, such as the Arab Village, Sudimampir Market, and the Dutch heritage factory (NV Handel Maatschappij Oentjeng). The BHC work program from 2019-2022 is experiencing development, although its implementation is still carried out online. Activities carried out include seminars or webinars to meetings with the history lover community in Indonesia. In 2022, book stall activities and training to become a Tour Guide will be carried out offline. The obstacle for the BHC when implementing the work program from 2019-2022 is that the involvement of members in carrying out activities is sometimes not as large as the number of members registered within the BHC itself, so there is inequality and misalignment when they carry out the work program.
Keywords
Full Text:
DOWNLOAD [PDF]References
Agusyanto, Ruddy. (2007). Jaringan Sosial dalam Organisasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Daliman, A. (2015). Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ombak.
Effendi, Rusdi. (2020). Geografi Dan Ilmu Sejarah (Deskripsi Geohistori untuk Ilmu Bantu Sejarah). Banjarmasin: Program Studi Pendidikan Sejarah, Universitas Lambung Mangkurat.
Kuntowijoyo. (2013). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Madjied, M. Dien & Wahyudhi, J. (2018). Ilmu Sejarah: Sebuah Pengantar. Jakarta: Prenadamedia Group.
Rivai, Veitzal & Mulyadi, Deddy. (2009). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Rajawali Pers.
Rochgiyanti, dkk. (2022). Buku Panduan Situs Bersejarah di Kota Banjarmasin. Banjarbaru: CV Banyubening Cipta Sejahtera.
Sztompka, Piotr. (2008). Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada.
Sugiyanto. (2011). Pengantar Ilmu Sejarah. Jember: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Rochgiyanti, dkk. (2022). Mengenal Situs Sejarah Di Kota Banjarmasin Bersama Borneo Historical Community (BHC). Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(4), 1498- 1507.
Sriwati., dkk. (2022). Upaya Borneo Historical Community (BHC) dalam Mengenalkan Situs Bersejarah di Kota Banjarmasin. Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya, 8(4), 1247-1256.
Rifa’i, Muhammad. (2017). Pengelolaan Terhadap Perubahan Dan Perkembangan Organisasi. Jurnal Manajemen Pendidikan Dan Keislaman, Vol. 6., No. 1, 54-68.
Subroto, W., & Prawitasari, M. (2021). Perubahan Orientasi Masyarakat Kota Banjarmasin dari Sungai ke Darat Awal Abad XX. In Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah (Vol. 6, No. 2).
DOI: https://doi.org/10.31764/historis.v8i2.20989
Refbacks
- There are currently no refbacks.
ALAMAT REDAKSI:
Program Studi Pendidikan Sejarah
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Universitas Muhammadiyah Mataram