SOSIALISASI BUDIDAYA TANAMAN GULMA APU-APU (PISTIA STRATIOTES L.) SEBAGAI AGEN TERAPI OBAT
Abstract
ABSTRAK
Di wilayah Lombok Nusa tenggara Barat tanaman apu-apu (Pistia stratiotes L.) masih dikenal sebagai gulma atau tanaman hama dikalangan para petani sebab dianggap mengganggu hasil dari pertanian. Tujuan dari pengabdian ini adalah memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pemanfaatan tanaman apu-apu (Pistia stratiotes L.) sebagai agen terapi obat, dikarenakan tumbuhan apu-apu (Pistia Stratiotes L) mempunyai kandungan senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, fenol, saponin, tanin, steroid, dan juga alkaloid. Pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui sosialisasi, dengan melibatkan beberapa mahasiswa dan perangkat desa Bug-bug setempat sebagai mitra, dan beberapa warga desa yang dengan berbagai latar belakang. Dengan adanya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang manfaat dari tanaman apu-apu (Pistia stratiotes L.), masyarakat dapat menerapkan ilmu serta dapat memandang sisi positif dari tanaman gulma tersebut, sehingga beberapa diantaranya tergerak untuk membudidayakan tanaman tersebut untuk pemanfaatan dalam bidang farmasi. Dengan adanya sosialisasi dan edukasi ini dapat mengubah paradigma masyarakat terhadap tanaman gulma dalam hal ini apu-apu. Keuntungan dari sosialisasi dan edukasi ini juga memberikan peluang lapangan kerja bagi masyarakat sekitar, untuk dapat bermitra dengan para peneliti dalam pemanfaatan tanaman gulma sebagai TOGA.
Kata kunci: Gulma; Apu-apu; Tanaman obat Keluarga.
ABSTRACT
In the Lombok region, West Nusa Tenggara, the apu-apu plant (Pistia stratiotes L.) is still known as a weed or pest plant among farmers because it is considered to disrupt agricultural results. The aim of this service is to provide education to the public regarding the use of the apu-apu plant (Pistia stratiotes L.) as a drug therapy agent, because the apu-apu plant (Pistia Stratiotes L) contains secondary metabolite compounds such as flavonoids, phenols, saponins, tannins, steroids, and also alkaloids. The activities were carried out through socialization, involving several students and local Bug-bug village officials as partners, and several village residents from various backgrounds. By providing outreach and education to the public about the benefits of the apu-apu plant (Pistia stratiotes L.), the public can apply knowledge and see the positive side of this weed plant, so that some of them are moved to cultivate this plant for use in the pharmaceutical field. With this socialization and education, it can change the community's paradigm towards weed plants, in this case apu-apu. The benefits of this outreach and education also provide employment opportunities for local communities, to be able to partner with researchers in using weed plants as TOGA.
Keywords: Gulma; Apu-apu; Herbal
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Atmojo, M., & Darumurti, A. (2021). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 100–109. https://doi.org/10.31294/jabdimas.v4i1.8660
Dianasari, D., & Firdiyansari, I. (2019). Potency of Ethanolic Extract of Pistia stratiotes Herbs and Its Fractions as Antioxidants using DPPH Method. 16(2), 83–88.
Febriansah, R. (2017). Pemberdayaan Kelompok Tanaman Obat Keluarga Menuju Keluarga Sehat Di Desa Sumberadi, Mlati, Sleman. BERDIKARI : Jurnal Inovasi Dan Penerapan Ipteks, 5(2), 80–90. https://doi.org/10.18196/bdr.5221
Harefa, D. (2020). Pemanfaatan Hasil Tanaman Sebagai Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Madani : Indonesian Journal of Civil Society, 2(2), 28–36. https://doi.org/10.35970/madani.v2i2.233
Hikmat, A., Zuhud, E. A. M., Siswoyo, ., Sandra, E., & Sari, R. K. (2011). Revitalisasi konservasi tumbuhan obat keluarga (toga) guna meningkatkan kesehatan dan ekonomi keluarga mandiri di desa Contoh Lingkar Kampus IPB Darmaga Bogor. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 16(2), 71–80. https://journal.ipb.ac.id/index.php/JIPI/article/view/6600
Mulyasuryani, A., & Savitri, A. (2015). Penentuan Hidrokuinon dalam Sampel Krim Pemutih Wajah secara Voltammetri Menggunakan Screen Printed Carbon Electrode (SPCE). Jurnal Kimia VALENSI, 1(November), 97–102. https://doi.org/10.15408/jkv.v0i0.3145
Ngajow, M., Abidjulu, J., & Kamu, V. S. (2013). Pengaruh Antibakteri Ekstrak Kulit Batang Matoa ( Pometia pinnata ) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus secara In vitro. 2(November 2013), 128–132.
Oktaviani, A. D., Ulayyah, N. N. P., Yuliani, T. S., Rahayu, M. S., Lubis, I., & Nurul, F. (2020). Pemanfaatan Lahan Pekarangan untuk Memenuhi Kebutuhan Keluarga di Desa Cintalaksana , Kecamatan Tegalwaru , Kabupaten Karawang ( Use of Yard Land to Meet Family Needs in Cintalaksana Village , Tegalwaru District , Karawang Regency ). Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat, 2(4), 535–539.
Pertiwi, R., Notriawan, D., & Wibowo, R. H. (2020). Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Meningkatkan Imunitas Tubuh sebagai Pencegahan COVID-19. Dharma Raflesia : Jurnal Ilmiah Pengembangan Dan Penerapan IPTEKS, 18(2), 110–118. https://doi.org/10.33369/dr.v18i2.12665
Siska Mayang Sari, Ennimay, & Tengku, A. R. (2019). Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Pada Masyarakat. Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3, 1–7. https://doi.org/10.31849/dinamisia.v3i2.2833
DOI: https://doi.org/10.31764/joce.v2i2.20355
Refbacks
- There are currently no refbacks.