MENUMBUHKAN HARGA DIRI DAN HUBUNGAN SEHAT PADA REMAJA MELALUI PROBLEM BASED LEARNING DI SMP KABUPATEN MALANG
Abstract
ABSTRAK
Hubungan percintaan pada remaja saat ini cukup mengkhawatirkan. Maraknya kekerasan seksual berdampak paa berbagai aspek, salah satunya terkait harga diri. Rendahnya harga diri dapat menimbulkan permasalahan mental seperti depresi, kecemasan, dan permasalahan dalam pembelajaran. Dalam pengabdian ini bertujuan untuk menumbuhkan kembali harga diri dan hubungan sehat remaja di SMP Negeri 1 Kasembon melalui strategi Problem Based Learning (PBL) serta siswa dapat meningkatkan pengetahuan serta menerapkan hubungan sehat remaja. Metode yang akan digunakan meliputi: 1) delegasi dari masing-masing kelas yang akan dibagi menjadi beberapa kelompok kecil; 2) sosialisasi, hal tersebut memiliki kaitan dengan penyampaian materi mengenai studi kasus perilaku toxic love; 3) analisis kasus, kasus yang diberikan berkaitan dengan perilaku hubungan tidak sehat (toxic love) dan bagaimana siswa tersebut mampu mengatasi kasus menggunakan langkah-langkah problem based learning dibagi dalam kelompok kecil; dan 4) penutup. Mitra sasaran dalam pengabdian ini SMP Negeri 1 Kasembon Malang dengan jumlah peserta 35 siswa pada semua jenjang. Hasil yang dicapai secara keseluruhan siswa dapat memahami materi yang telah disampaikan dan siswa dapat memecahkan masalah dengan menjawab persoalan dari kasus yang diberikan sera mampu mempresentasikan hasil analisis kasusnya dengan baik.
Kata kunci: toxic love; hubungan sehat; problem based learning
ABSTRACT
Romantic relationships among teenagers today are quite worrying. The rise of sexual violence has an impact on various aspects, one of which is related to self-esteem. Low self-esteem can lead to mental problems such as depression, anxiety, and problems in learning. In this community service, the aim is to restore self-esteem and healthy relationships for teenagers at SMP Negeri 1 Kasembon through the Problem Based Learning (PBL) strategy and students can increase their knowledge and implement healthy relationships for teenagers. The methods that will be used include: 1) delegations from each class will be divided into several small groups; 2) socialization, this is related to the delivery of material regarding case studies of toxic love behavior; 3) case analysis, the cases given are related to unhealthy relationship behavior (toxic love) and how the students are able to overcome the case using problem-based learning steps divided into small groups; and 4) closing. The target partner in this community service is SMP Negeri 1 Kasembon Malang with a total of 35 students at all levels. The results achieved overall students can understand the material that has been presented and students can solve problems by answering questions from the cases given and are able to present the results of their case analysis well.
Keywords: toxic love; healthy relationship; problem based learning
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ardianti, R., Sujarwanto, E., & Surahman, E. (2022). Problem-based Learning: Apa dan Bagaimana. Diffraction, 3(1), 27–35. https://doi.org/10.37058/diffraction.v3i1.4416
Bachtiar, A. S. Q., & Hartini, N. (2021). Pengaruh self-esteem dan penerimaan kekerasan dalam pacaran terhadap dating violence victimization pada remaja perempuan. Buletin Riset Psikologi Dan Kesehatan Mental (BRPKM), 1(1), 705–714.
Cantika, D., Tohar, A. A., & Khairi, Z. (2024). Membangun Harga Diri: Upaya Penguatan Pendidikan Karakter Remaja. Indonesian Journal of Education and Development Research, 2(2), 1271–1280.
Herri Setiawan. (2023). Analisis Semiotika Self-Love (Mencintai Diri Sendiri) dalam Video Klip “Jiwa yang Bersedih “ Ghea Indrawari. Sintaksis : Publikasi Para Ahli Bahasa Dan Sastra Inggris, 1(5), 08–23. https://doi.org/10.61132/sintaksis.v1i5.71
Hotimah, H. (2020). Penerapan metode pembelajaran problem based learning dalam meningkatkan kemampuan bercerita pada siswa sekolah dasar. Jurnal Edukasi, 7(2), 5–11.
Kanda, A. S., & Kivania, R. (2024). Dampak Toxic Relationship Terhadap Kesehatan Mental. Sammajiva: Jurnal Penelitian Bisnis Dan Manajemen, 2(1), 118–129.
Mayasari, A., Arifudin, O., & Juliawati, E. (2022). Implementasi Model Problem Based Learning (PBL) Dalam Meningkatkan Keaktifan Pembelajaran. Jurnal Tahsinia, 3(2), 167–175.
Meianti, N. M. P., & Widodo, R. (2025). Upaya Meningkatkan Self Esteem Dalam Pembelajaran Matematika Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) Pada Siswa Kelas II di SDN Pendem 01 Batu. Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 10(02), 286–297.
Praptiningsih, N. A., & Putra, G. K. (2021). Toxic relationship dalam komunikasi interpersonal di kalangan remaja. Communication, 12(2), 132–142.
Pratiwi, A. S., Fauzan, L., Hotifah, Y., & Brahim, J. (2024). Psychodrama Guide to Addressing Self-Esteem in Vocational High School Students from an Islamic Perspective. 5(2), 116–133. https://doi.org/10.18326/pamomong.v5i2.1123
Putri, J. E., Suhaili, N., Marjohan, M., Ifdil, I., & Afdal, A. (2022). Konsep self esteem pada wanita dewasa awal yang mengalami perceraian. Jurnal EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia, 8(1), 20–25.
Rahmadani, S. K., Neviyarni, N., & Firman, F. (2024). Sarana Dan Prasarana Bimbingan Dan Konseling Serta Solusinya Terhadap Permasalahan dalam Pendididikan. Journal Islamic Pedagogia, 4(2), 150–157.
Rosjayani, A. P., Solahudin, D., & Kurniawan, M. I. (2022). Pemberdayaan Perempuan Korban Kekerasan Seksual. Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam, 7(3).
Yulya, T. W., Irawan, S. A., Hati, K. A. P., Lovi, L., Efendi, N. P., Ilmi, M. F., Anugrah, A., Arina, N. B., & Wijaya, T. A. (2023). Pengaruh pola asuh otoriter terhadap self esteem pada masa transisi anak ke remaja. Educate: Journal Of Education and Learning, 1(1), 25–31.
DOI: https://doi.org/10.31764/jce.v4i2.33950
Refbacks
- There are currently no refbacks.