PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT DAN MENGEMBANGKAN CIRIKHAS DESA WISATA SUKOSARI KIDUL

Kristian Suhartadi Widi Nugraha, Didik Pudjo Musmedi, Ika Barokah Suryaningsih, Intan Nurul Awwaliyah

Abstract


ABSTRAK

Permasalahan yang masih dihadapi objek pengabdian antara lain meningkatkan kesadaran pengelola dan masyarakat sekitar obyek tentang kolaborasi dan pemberdayaan dalam mengelola obyek wisata. Meningkatkan pemahaman masyarakat sekitar obyek wisata bahwa kontribusi masyarakat merupakan hal utama dalam pengembangan desa wisata dan pengembangan sarana dan prasarana kebersihan khususnya dalam menghadapi pandemic virus serta dalam upaya meningkatkan kesadaran hidup bersih dari wisatawan dan masyarakat. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian ini adalah menggunakan pendekatan Participatory Rural Appraisal. Metode ini memungkinkan para anggota perangkat desa serta lembaga bumdes dan pengawas desa di Desa Sukosari Kidul untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dengan tim pelaksana sebagai fasilitator dari luar, berbagi informasi, membuat perencanaan dan tindakan nyata. Secara praktis, kegiatan dapat dilakukann dalam bentuk sosialisasi, pelatihan dan pendampingan sesuai permasalahan dan tujuan yang ditetapkan. Hasil pengabdian kepada masyarakat adalah pengelola lebih kompeten dalam aktivitas teknis pengelolaan serta masyarakat semain memahami fungsi dan manfaat desa wisata serta mampu bekerja sinergis untuk kemakmuran bersama.

 

Kata kunci: tata kelola; ciri khas; desa wisata; sukosari kidul

 

ABSTRACT

Increase the understanding of the community around tourism objects that the community's contribution is the main thing in the development of tourist villages and the development of hygiene facilities and infrastructure, especially in dealing with the virus pandemic as well as to increase awareness of clean living from tourists and the public. Problems still faced by the object of service include increasing the awareness of managers and the community around collaboration and empowerment in managing tourism objects. The method used in implementing this service is the Participatory Rural Appraisal approach. This method allows members of the village apparatus, bumdes institutions, and village supervisors in Sukosari Kidul Village to improve their knowledge and skills with the implementing team as external facilitators, share information, make plans and take concrete actions. Activities can be carried out through socialization, training and assistance according to the problems and objectives set. The result of community service is that managers are more competent in technical management activities, and the community increasingly understands the functions and benefits of tourist villages and can work synergistically for mutual prosperity.

 

Keywords: governance; characteristics; tourism village; sukosari kidul.


Keywords


governance; characteristics; tourism village; sukosari kidul.

Full Text:

PDF

References


Andini, N. (2013). Pengorganisasian Komunitas dalam Pengembangan Agrowisata di Desa Wisata Studi Kasus: Desa Wisata Kembangarum, Kabupaten Sleman. Journal of Regional and City Planning, 24(3), 173–188.

BPS Kabupaten Bondowoso. (2019). Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bondowoso 2019. BPS Kabupaten Bondowoso.

BPS Kabupaten Bondowoso. (2020). Kabupaten Bondowoso. BPS Kabupaten Bondowoso.

Dewi, M. H. U., Fandeli, C., & Baiquni, M. (2013). Pengembangan Desa Wisata Berbasis Partisipasi Masyarakat Lokal Di Desa Wisata Jatiluwih Tabanan, Bali. Jurnal Kawistara, 3(2), 129–139. https://doi.org/10.22146/kawistara.3976

Dewi, R. R., Wulandari, S., & Azis, A. A. (2020). Kerjasama Pengembangan Potensi Wisata Sungai Di Desa Menuran Kecamatan Baki. SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 4(1), 479. https://doi.org/10.31764/jpmb.v4i1.3261

Hermawan, H. (2016). Dampak Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran Terhadap Ekonomi Masyarakat Lokal. Jurnal Pariwisata, 3(2), 105–117.

Raharjana, D. T. (2012). Membangun Pariwisata Bersama Rakyat: Kajian Partisipasi Lokal Dalam Membangun Desa Wisata Di Dieng Plateau. Jurnal Kawistara, 2(3), 225–237. https://doi.org/10.22146/kawistara.3935

Silvitiani, K., Yuliana, F., & Siregar, V. P. (2017). Perencanaan Pengembangan Wisata Pantai Berbasis Potensi Sumberdaya Alam dan Daya Dukung Kawasan di Desa Sawarna, Banten. Jurnal Manusia & Lingkungan, 24(2), 66–72. https://doi.org/10.22146/jml.23076

Susyanti, D. W., & Latianingsih, N. (2013). Potensi Desa melalui Pariwisata Pedesaan. Ekonomi Dan Bisnis, 12(1), 33–36.

Syah, F. (2017). Strategi mengembangkan desa wisata. Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu Ke-3(Sendi_U 3) 2017, 3, 335–341. https://doi.org/10.1353/etc.2014.0034

Wijijayanti, T., Agustina, Y., Winarno, A., Istanti, L. N., & Dharma, B. A. (2020). Rural tourism: A local economic development. Australasian Accounting, Business and Finance Journal, 14(1 Special Issue), 5–13. https://doi.org/10.14453/aabfj.v14i1.2

Zakaria, F., & Suprihardjo, R. D. (2014). Konsep Pengembangan Kawasan Desa Wisata di Desa Bandungan Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan. Teknik Pomits, 3(2), C245–C249. https://doi.org/2337-3520




DOI: https://doi.org/10.31764/jpmb.v6i3.10406

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

______________________________________________________

Jurnal Selaparang

p-ISSN 2614-5251 || e-ISSN 2614-526X

 

EDITORIAL OFFICE: