APLIKASI METODE PENANGKARAN INDUK RAJUNGAN SEBAGAI UPAYA RESTOCKING DI ALAM MELALUI SISTEM RUMÔH BIENG RENJONG
Abstract
ABSTRAK
Rajungan merupakan komoditas ekspor yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi, tingginya penangkapan rajungan menyebabkan hasil tangkapan yang diperoleh nelayan semakin menurun. Kurangnya pemahaman masyarakat terkait teknologi penangkapan yang ramah lingkungan dan teknik penangkaran telah memperparah penurunan stok dialam. Model penangkaran rajungan yang berkelanjutan diketahui dapat dilakukan untuk mengatasi penurunan stok rajungan dialam. Adapun metode teknis pelaksanaan utama dalam kegiatan ini, yaitu (1) Kegiatan pengelolaan induk mulai dari penampungan dan penerimaan induk bertelur yang tertangkap dari nelayan pemeliharaan bak induk, seleksi induk khususnya yang sudah bertelur, pakan dan pengelolaan kualitas air induk, pengeraman (inkubasi) induk serta penetasan telur rajungan. (2) Pengelolaan kualitas air agar diperoleh kelulushidupan crablet yang tinggi. (3) Pencegahan hama dan penyakit, hama dan penyakit yang sering menyerang seperti ektoparasit dan jamur. Hasil PKM ini merupakan solusi alternatif dalam kegiatan ini dengan membuat sistem RUMÔH BIENG RENJONG dapat memudahkan nelayan dalam memahami konsep ini dibuat sesederhana mungkin, sehingga diperoleh peningkatan stok di alam dari hasil restocking secara mandiri oleh masyarakat nelayan secara berkelanjutan yang nantinya dapat meningkatkan hasil tangkapan dan meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir, khususnya pelaku usaha perikanan rajungan.
Kata kunci: induk; penangkaran; rajungan; restocking
ABSTRACT
Blue swimming crab is an export commodity that has high economic value, the high crab catch causes the catches obtained by fishermen to decrease. The lack of public understanding regarding environmentally friendly fishing technologies and captive breeding techniques has exacerbated the decline in natural stocks. It is known that sustainable crab breeding models can be used to overcome the decline in natural crab stocks. The main implementation technical methods in this activity are (1) broodstock management activities starting from sheltering and receiving egg-laying broodstock caught from fisherman maintenance of brood tanks, selection of broodstock especially those that have laid eggs, feed and broodstock water quality management, incubation (incubation) of broodstock and hatching crab eggs. (2) Management of water quality in order to obtain high crablet survival. (3) Prevention of pests and diseases, pests and diseases that often attack such as ectoparasites and fungi. The results of this PKM are an alternative solution in this activity by making the RUMÔH BIENG RENJONG system easier for fishermen to understand this concept. Make it as simple as possible, so that an increase in stocks in nature is obtained from the results of independent restocking by fishing communities in a sustainable manner which can later increase catches and increase fish stocks. the economy of coastal communities, especially crab fisheries business actors.
Keywords: broodstock; crab; restocking
Keywords
Full Text:
PDFReferences
DAFTAR RUJUKAN
Agus, S. B., Zulbainarni, N., Sunuddin, A., Subarno, T., Nugraha, A. H., Rahimah, I., Alamsyah, A., & Rachmi, R. (2016). Distribusi spasial rajungan (Portunus pelagicus) pada musim timur di perairan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 21(3), 209–218.
Bengen, D. G., & Retraubun, A. S. W. (2006). Menguak realitas dan urgensi pengelolaan berbasis eko-sosio sistem pulau-pulau kecil. Pusat Pembelajaran dan Pengembangan Pesisir dan Laut (P4L).
Edi, H. S. W., Djunaedi, A., & Redjeki, S. (2018). Beberapa aspek biologi reproduksi rajungan (Portunus pelagicus) di Perairan Betahwalang Demak. Jurnal Kelautan Tropis, 21(1), 55–60.
Ernawati, T., Boer, M., & Yonvitner, Y. (2015). BIOLOGI POPULASI RAJUNGAN (Portunus pelagicus) DI PERAIRANSEKITARWILAYAHPATI, JAWATENGAH. BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap, 6(1), 31–40.
Ruliaty, L. (2017). Petunjuk Teknis Teknik Produksi Benih dan Baby Crab Rajungan (Portunus pelagicus)(Suatu Alternatif Usaha Budidaya Perikanan). Jepara: Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara.
Sulwartiwi, L., & Yus, J. T. H. (2010). Teknik Pemeliharaan Benih Rajungan (Portunus pelagicus Linn.) Di Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau Jepara Kabupaten Jepara Propinsi Jawa Tengah [Rearing Technique Of Blue Swimming Crab (Portunus pelagicus Linn.) Fry At Brackish Water Culture Dev. Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan, 2(1 SE-Research Articles), 87–96. https://doi.org/10.20473/jipk.v2i1.11672
Wiyono, E. S. (2007). Hasil Tangkapan Dinamis Harian Biru Terbang Kepiting (Portunus pelagicus) dengan Hubungan dalam Siklus Bulan di Bondet Waters, Cirebon. Buletin PSP, 16(1), 138–145.
DOI: https://doi.org/10.31764/jpmb.v6i4.10850
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
______________________________________________________
Jurnal Selaparang
p-ISSN 2614-5251 || e-ISSN 2614-526X
EDITORIAL OFFICE: