PEMBERDAYAAN SANTRI YAYASAN IKHWANUL MUSLIMIN DAN WARGA DESA BATU AMPAR TENTANG PENGOLAHAN OBAT TRADISIONAL
Abstract
ABSTRAK
Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati nomor 2 tertinggi di dunia. Banyak tumbuhan di Indonesia berpotensi sebagai tanaman obat, dan sebagian besar telah di budidaya dan konsumsi oleh masyarakat. Tujuan pengabdian ini adalah memberikan penyuluhan dan pelatihan tentang pengolahan tanaman obat menjadi sediaan instan siap minum. Mitra dalam pengabdian ini adalah Yayasan Ikhwanul Muslimin dan Warga Desa Batu Ampar. Permasalahan yang dihadapi oleh mitra adalah kurangnya pengetahuan tentang cara pengolahan tanaman obat menjadi suatu produk dengan nilai ekonomis yang tinggi. Metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan pemberian penyuluhan tentang manfaat tanaman obat dan pelatihan pembuatan produk sediaan instan temulawak. Pelaksanaan Pengabdian di Yayasan Ikhwanul Muslimin dengan 44 orang yang terdiri dari Santri dari Yayasan Ikhwanul Muslimin dan Warga Desa Batu Ampar. Evaluasi yang dilaksanakan dengan membagikan kuesioner pada akhir pelaksanaan pengabdian. Hasil akhir dari kegiatan ini adalah adanya pemahaman dan kemampuan mengenai cara pengolahan temulawak menjadi suatu sediaan yang mempunyai nilai ekonomis.
Kata Kunci: penyuluhan; pelatihan; tanaman obat; temulawak
ABSTRACT
Indonesia is the country with the 2nd highest biodiversity in the world. Many plants in Indonesia have the potential to be medicinal plants, and most of them have been cultivated and consumed by the community. This service aims to provide counselling and training on processing medicinal plants into instant preparation product. Partners in this service are Yayasan Ikhwanul Muslimin and the Resident of Batu Ampar Village. The problem faced by partners is the lack of knowledge about how to process medicinal plants into a product with high economic value. Methods used to solve the problems by providing counselling o the benefits of medicinal plants and training on the manufacture of temulawak instant preparation products. Implementation of Service at Yayasan Ikhwanul Muslimin with 44 people consisting of santri from Yayasan Ikhwanul Muslimin and Residen of Batu Ampar Village. Evaluation carried out by distributing questionnaires at the end of the community service. The final result of this activity is an understanding and ability of how to process Temulawak into a preparation that has economic value.
Keywords: counseling; training; medical plants; temulawak
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alqamari, M., Tarigan, D. M., & Alridiwirsah. (2017). Budidaya Tanaman Obat & Rempah (M. O. Mulya, Ed.; I). UMSU Press. http://umsupress.com
Kartika, T. (2015). Inventaris Jenis-Jenis Tumbuhan Berkhasiat Obat di Desa Tanjung Baru Petai Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir (OI) Provinsi Sumatra Selatan. Sainmatika, 12(1), 1–10.
Khamidah, A., Antarlina, S. S., & Sudaryono, T. (2017). Ragam Produk Olahan Temulawak Untuk Mendukung Keanekaragaman Pangan. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pertanian, 36(1), 1. https://doi.org/10.21082/jp3.v36n1.2017.p1-12
Kim, M. B., Kim, C., Song, Y., & Hwang, J. K. (2014). Antihyperglycemic and anti-inflammatory effects of standardized Curcuma xanthorrhiza Roxb. Extract and its active compound xanthorrhizol in high-fat diet-induced obese mice. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, 2014. https://doi.org/10.1155/2014/205915
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/187/2017 tentang Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesi, Pub. L. No. HK.01.07/MENKES/187/2017 (2017).
Buku Kebijakan Obat Tradisional Nasional Tahun 2007, Pub. L. No. 381/Menkes/SK/III/2007 (2007).
Novryanti, D. R. A., Suyanto, & Asyari, M. (2022). Inventarisasi Tumbuhan Berkhasiat Obat Menurut Masyarakat Lokal (Ethnomedicine) di Wilayah Bukit Besar KHDTK Pendidikan dan Pelatihan Universitas Lambung Mangkurat. Jurnal Sylva Scienteae, 5(1), 92–99.
Simamora, A., Timotius, K. H., Yerer, M. B., Setiawan, H., & Mun’im, A. (2022). Xanthorrhizol, a potential anticancer agent, from Curcuma xanthorrhiza Roxb. In Phytomedicine (Vol. 105). Elsevier GmbH. https://doi.org/10.1016/j.phymed.2022.154359
Syamsudin, R. A. M. R., Perdana, F., Suci Mutiaz, F., Galuh, V., Putri Ayu Rina, A., Dwi Cahyani, N., Aprilya, S., Yanti, R., & Khendri, F. (2019). Temulawak Plant (Curcuma xanthorrhiza Roxb) as a Traditional Medicine. Jurnal Ilmiah Farmako Bahari, 10(1), 51–65. www.journal.uniga.ac.id
Syukur, C., & Hernani. (2001). Budidaya Tanaman Obat Komersial. Penebar Swadaya.
Warmasari, N. W. M., Ernawati, D. K., Indrayani, A. W., Dewi, N. W. S., & Jawi, I. M. (2020). Antibacterial Activity From Temulawak Extract (Curcuma xanthorrhiza Roxb) On Growth Inhibition of Staphylococcus epidermidis In Vitro. Jurnal Epidemiologi Kesehatan Komunitas, 5(1), 1–7.
Widjaja, E. A., Rahayuningsih, Y., Rahajoe, J. S., Ubaidillah, R., Maryanto, I., Walujo, E. B., & Semiadi, G. (2015). Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014 (M. F. Suhendra, R. Wahyu H, S. P. Dewi, & M. Helmiawan, Eds.; II). LIPI Press.
Yurleni. (2018). Penggunaan Beberapa Metode Ekstraksi Pada Rimpang Curcuma Untuk Memperoleh Komponen Aktif Secara Kualitatif. Biospecies, 11(1), 48–56
DOI: https://doi.org/10.31764/jpmb.v6i4.11328
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
______________________________________________________
Jurnal Selaparang
p-ISSN 2614-5251 || e-ISSN 2614-526X
EDITORIAL OFFICE: