INOVASI COKELAT COUVERTURE DENGAN PENAMBAHAN DAUN KELOR DAN PEMANIS ALAMI STEVIA BESERTA BRANDING KEMASAN DI RUMAH COKELAT BODAG, MADIUN
Abstract
ABSTRAK
Beberepa komoditas perkebunan di Kabupaten Madiun yaitu kakao, kopi, tebu dan porang. Produksi kakao kering di wilayah Madiun mencapai 526 ton. Hal ini menjadikan Madiun sebagai salah satu daerah penghasil komoditas kakao di Jawa Timur. Masyarakat setempat terutama dengan rumah tinggal dekat dengan wilayah perkebunan kakao memiliki keinginan secara moral untuk bisa mengembangkan kakao khususnya Desa Bodag, Kare. Tim pengabdian UNS telah bersepakat dengan mitra yaitu Rumah Cokelat Bodag untuk menyelenggarakan program;1) Sosialisasi dan pelatihan potensi pengembangan cokelat couverture dengan penambahan daun kelor dan daun stevia; 2) brand kemasan cokelat couverture. Tujuan pengabdian ini adalah pengembangan teknologi pengolahan cokelat couveture dengan penambahan daun kelor dan pemanis daun stevia menjadi salah satu produk unggulan mitra Rumah Cokelat Bodag, Kabupaten Madiun. Adapun kegiatan pengabdian berupa pelatihan pangan fungsional, pelatihan pembuatan cokelat couverture dengan penambahan daun kelor dan pemanis stevia serta monitoring-evaluasi. Hasil kegiatan sosialisasi menunjukkan peningkatan kepahaman mitra akan materi pelatihan khususnya tentang potensi pangan fungsional dan pengaplikasiannya pada cokelat couverture. Kegiatan pelatihan pengembangan teknologi pengolahan cokelat couveture dengan penambahan daun kelor dan pemanis daun stevia dimulai dari penyangraian, pengupasan kulit tanduk, pemastaan, proses ball mill, proses conching, tempering, molding, pengemasan. Tim pengabdian mengajarkan cara mengemas yang benar dan sesuai regulasi pemerintah.
Kata kunci: cokelat; couverture; kelor; stevia; brand
ABSTRACT
Several plantation commodities in Madiun Regency, namely cocoa, coffee, sugarcane and porang. Dry cocoa production in the Madiun area reaches 526 tons. This makes Madiun one of the cocoa producing regions in East Java. The local community, especially those living close to cocoa plantation areas, have a moral desire to be able to develop cocoa, especially Bodag Village, Kare. The UNS team has agreed with partners, namely Rumah Coklat Bodag to organize the program; 1) Socialization and training on the potential for developing couverture chocolate with the addition of moringa and stevia leaves; 2) brand couverture chocolate packaging. The purpose of this service is to develop couveture chocolate processing technology with the addition of moringa leaves and stevia leaf sweetener to become one of the superior products of the partners of the Bodag Chocolate House, Madiun Regency. The service activities are in the form of functional food training, training in making couverture chocolate with the addition of moringa leaves and stevia sweetener as well as monitoring-evaluation. The results of the socialization activity showed an increase in partners' understanding of the training material, especially about the potential of functional food and its application to couverture chocolate. Training activities for the development of couveture chocolate processing technology with the addition of Moringa leaves and stevia leaf sweeteners start from roasting, stripping the horn skin, pasting, ball mill process, conching, tempering, molding, packaging. The service team teaches how to pack properly and according to government regulations.
Keywords: chocolate; couverture; moringa; stevi ; brand
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aminah, S., Ramdhan, T., & Yanis, M. (2015). Kandungan nutrisi dan sifat fungsional tanaman kelor (Moringa oleifera). Buletin pertanian perkotaan, 5(2), 35-44.
BAPEDA, P. J. T. (2013). Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur. http://bappeda.jatimprov.go.id
Delbaere, C., Van de Walle, D., Depypere, F., Gellynck, X., & Dewettinck, K. (2016). Relationship between chocolate microstructure, oil migration, and fat bloom in filled chocolates. European Journal of Lipid Science and Technology, 118(12), 1800-1826.
Foodreview. (2018). Reaksi Kimia Selama Proses Sangrai Kakao. Foodreview.co.id
Makkar, & Becker. (1996). Daun Kelor Kaya Akan Antioksidan. Kanisius.
Misnawi, Mulato, S., Widyotomo, S., Sewet, A., Sugiyono, & . (2005). Optimasi suhu dan lama penyangraian biji kakao menggunakan penyangrai skala kecil tipe silinder. Pelita Perkebunan, 21, 169-183.
Rifqi, M. (2021). Pegaruh proses conching terhadap sifat fungsional cokelat (Cacao theobroma cacao L.). EDUFORTECH, 6(1).
Rukmana. (2013). Budidaya Stevia. Kanisius.
Sari, P.,Utari, E., Praptiningsih, Y., Maryanto. (2013). Karakteristik Kimia-Sensori Dan Stabilitas Polifenol Minuman Cokelat-Rempah. Jurnal Agroteknologi, 9(1).
Wulandari, G. 2019. Penambahan Bubuk Kelor (Moringa oleifera) dan Pemanis Alami Daun Stevia (Stevia rebaudiana) Pada Cokelat. Tugas Akhir. Universitas Sebelas Maret.
Yuniastuti, A. (2014). Peran Pangan Fungsional Dalam Meningkatkan Derajat Kesehatan. Prosiding Seminar Nasional & Internasional, Universitas Muhammadiyah Semarang.
DOI: https://doi.org/10.31764/jpmb.v6i4.11635
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
______________________________________________________
Jurnal Selaparang
p-ISSN 2614-5251 || e-ISSN 2614-526X
EDITORIAL OFFICE: