IMPLEMENTASI KONSEP MERDEKA BELAJAR KOLABORATIF MELALUI PENGOLAHAN TANAMAN BIOFARMAKA GALAKTAGOG DI KOTA MATARAM

I Gusti Agung Ayu Hari Triandini, Anri Anri, Yani Mulyani, Rahma Ziska, Cep Ahmad Muhtar, I Gde Adi Suryawan Wangiyana

Abstract


ABSTRAK

Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka mendorong proses pembelajaran di perguruan tinggi yang semakin otonom dan fleksibel. Dalam mendukung konsep merdeka belajar diperlukan kerja sama antar prodi dan dunia industri serta mitra lainnya. Prodi mitra dan prodi pelaksana pengabdian memiliki visi misi yang sama yaitu menumbuhkan jiwa entrepreneur sebagai profil lulusannya. Mitra kegiatan pengabdian masyarakat yaitu dari kelompok studi HHBK (Hasil Hutan Bukan Kayu) UNDIKMA (Universitas Pendidikan Mandalika), Pengusaha Produk Herbal Sasak Aren dan Kader ASMAN TOGA (Asuhan Mandiri Tanaman Obat Keluarga)Bendega. Metode dan tahapan dalam penerapan iptek kepada masyarakat antara lain mulai dari identifikasi kebutuhan mitra, perancangan kegiatan, pelaksanaan kegiatan webinar, pendampingan operasional dan praktek serta evaluasi kegiatan. Edukasi dilakukan secara active and participatory learning yaitu edukasi mengenai tanaman biofarmaka berdasarkan evidence based practice dan pelatihan pembuatan makanan dan minuman herbal instan yang berkhasiat sebagai galaktagog yaitu berupa manisan jahe agar dan teh celup katuk dengan jumlah peserta 40 orang. Tahapan pengolahan produk yang dilakukan secara umum yaitu sortasi, pencucian, pengeringan dan pengolahan serta pengemasan produk. Terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra jika dibandingkan antara sebelum dan sesudah kegiatan. Secara umum, diketahui bahwa tingkat pengetahuan responden tentang tanaman biofarmaka sebelum kegiatan yaitu rata-rata 68,75% (cukup) dan mengalami peningkatan menjadi 100% (baik) setelah kegiatan sosialisasi dilakukan. Mitra telah mampu membuat produk galaktagog herbal jenis manisan jahe agar & teh celup katuk serta menguasai pengetahuan dasar tentang pengolahan tanaman biofarmaka.

 

Kata kunci: belajar; biofarmaka; galaktagog; merdeka.

 

ABSTRACT

The Independent Campus Learning Policy encourages the learning process in higher education to become more autonomous and flexible. In supporting the concept of independent learning,the collaboration between study programs and the industrial world, and other partners is needed. The partner study program and the service-implementing study program have the same vision and mission to create an entrepreneurial spirit in the alumni profile. The Partners for community service activities are the UNDIKMA NTFPs (Non-Timber Forest Products) study group, Sasak Aren Herbal Product Entrepreneurs, and ASMAN TOGA Bendega Cadre. Methods and stages in the application of science and technology to the community, starting from identifying partner needs, designing activities, implementing webinars, operational and practical assistance, and evaluating activities. Education is carried out in active and participatory learning, as the education regarding biopharmaceutical plants based on evidence-based practice and training on making instant herbal food and drinks which are efficacious as galactagogues in the form of ginger candy jelly and katuk tea with 40 participants. The stages of product processing are sorting, washing, drying, and processing, and packaging of products. There was an increase in partners' knowledge and skills when compared before and after the activity. In general, it is known that the level of knowledge of respondents about biopharmaceutical plants before the activity was an average of 68.75% (enough) and increased to 100% (good) after the socialization activity was carried out. Partners have been able to make herbal galactagogue products such as ginger candy jelly & katuk tea bags and have basic knowledge about processing biopharmaceutical plants.

 

Keywords: study; biopharmaca; galactagogue; independence.


Keywords


study; biopharmaca; galactagogue; independence.

Full Text:

PDF

References


ABSTRAK

Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka mendorong proses pembelajaran di perguruan tinggi yang semakin otonom dan fleksibel. Dalam mendukung konsep merdeka belajar diperlukan kerja sama antar prodi dan dunia industri serta mitra lainnya. Prodi mitra dan prodi pelaksana pengabdian memiliki visi misi yang sama yaitu menumbuhkan jiwa entrepreneur sebagai profil lulusannya. Mitra kegiatan pengabdian masyarakat yaitu dari kelompok studi HHBK (Hasil Hutan Bukan Kayu) UNDIKMA (Universitas Pendidikan Mandalika), Pengusaha Produk Herbal Sasak Aren dan Kader ASMAN TOGA (Asuhan Mandiri Tanaman Obat Keluarga)Bendega. Metode dan tahapan dalam penerapan iptek kepada masyarakat antara lain mulai dari identifikasi kebutuhan mitra, perancangan kegiatan, pelaksanaan kegiatan webinar, pendampingan operasional dan praktek serta evaluasi kegiatan. Edukasi dilakukan secara active and participatory learning yaitu edukasi mengenai tanaman biofarmaka berdasarkan evidence based practice dan pelatihan pembuatan makanan dan minuman herbal instan yang berkhasiat sebagai galaktagog yaitu berupa manisan jahe agar dan teh celup katuk dengan jumlah peserta 40 orang. Tahapan pengolahan produk yang dilakukan secara umum yaitu sortasi, pencucian, pengeringan dan pengolahan serta pengemasan produk. Terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra jika dibandingkan antara sebelum dan sesudah kegiatan. Secara umum, diketahui bahwa tingkat pengetahuan responden tentang tanaman biofarmaka sebelum kegiatan yaitu rata-rata 68,75% (cukup) dan mengalami peningkatan menjadi 100% (baik) setelah kegiatan sosialisasi dilakukan. Mitra telah mampu membuat produk galaktagog herbal jenis manisan jahe agar & teh celup katuk serta menguasai pengetahuan dasar tentang pengolahan tanaman biofarmaka.

Kata kunci: belajar; biofarmaka; galaktagog; merdeka.

ABSTRACT

The Independent Campus Learning Policy encourages the learning process in higher education to become more autonomous and flexible. In supporting the concept of independent learning,the collaboration between study programs and the industrial world, and other partners is needed. The partner study program and the service-implementing study program have the same vision and mission to create an entrepreneurial spirit in the alumni profile. The Partners for community service activities are the UNDIKMA NTFPs (Non-Timber Forest Products) study group, Sasak Aren Herbal Product Entrepreneurs, and ASMAN TOGA Bendega Cadre. Methods and stages in the application of science and technology to the community, starting from identifying partner needs, designing activities, implementing webinars, operational and practical assistance, and evaluating activities. Education is carried out in active and participatory learning, as the education regarding biopharmaceutical plants based on evidence-based practice and training on making instant herbal food and drinks which are efficacious as galactagogues in the form of ginger candy jelly and katuk tea with 40 participants. The stages of product processing are sorting, washing, drying, and processing, and packaging of products. There was an increase in partners' knowledge and skills when compared before and after the activity. In general, it is known that the level of knowledge of respondents about biopharmaceutical plants before the activity was an average of 68.75% (enough) and increased to 100% (good) after the socialization activity was carried out. Partners have been able to make herbal galactagogue products such as ginger candy jelly & katuk tea bags and have basic knowledge about processing biopharmaceutical plants.

Keywords: study; biopharmaca; galactagogue; independence.

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, & Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Rineka Cipta.

Dilokthornsakul, W., Rinta, A., Dhippayom, T., & Dilokthornsakul, P. (2022). Efficacy and safety of ginger regarding human milk volume and related clinical outcomes: a systematic review of randomized controlled trials. Complementary Medicine Research, 29(1), 67–73. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/33789272/

DINKES NTB. (2022). Persentase Bayi Yang Mendapat IMD dan Pemberian ASI Eksklusif di Provinsi NTB. https://data.ntbprov.go.id/dataset/persentase-bayi-yang-mendapat-imd-dan-pemberian-asi-eksklusif-di-provinsi-ntb

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi RI. (2020). Buku Panduan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi RI.

Handayani, S., Pratiwi, Y. S., & Fatmawati, N. (2022). Effect of Katuk Leaves (Sauropus androgynus (L.) Merr) on Breast Milk Production. Global Medical & Health Communication, 4(12), 86–91. https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/gmhc/article/view/8948/pdf

Mawaddah, S., & Karlawaty, N. (2021). Efektivitas Teh Daun Katuk terhadap Produksi ASI pada Ibu Postpartum Hari ke 4-7. Jurnal Surya Medika (JSM), 6(2), 167–171. https://journal.umpr.ac.id/index.php/jsm/article/view/2135

Mustikasari, S., & Effendy, H. V. (2022). Efektivitas Konsumsi Teh Daun Katuk Terhadap Perubahan Status Anemia Pada Ibu Hamil Di UPT Puskesmas Gayaman Mojokerto. Journals of Ners Community, 13(5), 559–568. https://journal.unigres.ac.id/index.php/JNC/article/view/2031

Paritakul, P., Ruangrongmorakot, K., Laosooksathit, W., Suksamarnwong, M., & Puapornpong, P. (2016). The effect of ginger on breast milk volume in the early postpartum period: A randomized, double-blind controlled trial. Breastfeeding Medicine, 11(7), 361–365. https://doi.org/10.1089/bfm.2016.0073

Sriyani, & Utami, I. T. (2021). Pengaruh Minuman Jahe terhadap Pengurangan Emesis Gravidarum pada Ibu Hamil Trimester I di Praktek Bidan Mandiri Bidan Emiliawati Karya Penggawa Pesisir Barat. Human Care Journal, 6(3), 584–591. https://ojs.fdk.ac.id/index.php/humancare/article/view/1252/pdf

Sutarto, S., Sari, R. D. P., Utama, W. T., & Indriyani, R. (2022). Pembuatan Produk Minuman Herbal Keluarga dari Jahe di Desa Dwi Warga Tunggal Jaya Kabupaten Tulang Bawang. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Buguh, 2(2), 88–91. https://jurnalbuguh.unila.ac.id/index.php/buguh/article/view/1067/54

Tim Penyusun. (2020a). Naskah Akademik Prodi D3 Kebidanan PSDKU Mataram Universitas Bhakti Kencana. Prodi D3 Kebidanan PSDKU Mataram Universitas Bhakti Kencana.

Tim Penyusun. (2020b). Naskah Akademik Prodi S1 Kehutanan UNDIKMA. Prodi S1 Kehutanan UNDIKMA.

Tresnawati, T. (2021). Pascapanen dan Pengolahan Produk Tanaman Biofarmaka. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP).

Triandini, I. G. A. A. H., Hairani, Hidayati, D., Aligita, W., Hayati, N. I., Muhsinin, S., & & Pasha, E. Y. M. (2021). Pembinaan Kader Dalam Asuhan Mandiri TOGA Di Bendega. SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 5(1), 570–574. http://journal.ummat.ac.id/index.php/jpmb/article/view/6266

Wijayakusuma, H. H. M. (2015). Cara Membuat Jamu yang Benar. http://www.farmakoterapi.com/cara-membuat-jamu-yang-benar/




DOI: https://doi.org/10.31764/jpmb.v7i1.12496

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

______________________________________________________

Jurnal Selaparang

p-ISSN 2614-5251 || e-ISSN 2614-526X

 

EDITORIAL OFFICE: