UPAYA PENURUNAN STUNTING MELALUI KELAS PASANGAN RAMAH ANAK (PARANA) DI DESA KEMBANG KERANG KECAMATAN AIKMEL LOMBOK TIMUR
Abstract
ABSTRAK
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kondisi gagal tumbuh pada anak balita disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama serta terjadinya infeksi berulang, dan kedua faktor penyebab ini dipengaruhi oleh pola asuh yang tidak memadai terutama dalam 1.000 HPK. Pentingnya orang tua memiliki pengetahuan terkait upaya pencegahan stunting. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan orang tua tentang menjadi orang tua idaman/orang tua hebat dan cinta dan penghargaan dalam keluarga, meningkatkan pengetahuan orang tua tentang MPASI serta pentingnya memberikan stimulasi dan bermain dengan anak. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode ceramah, pemberian leaflet dan metode pre - post test dalam bentuk kuesioner. Pengabdian masyarakat ini bermitra dengan Bidan di Puskesmas Aikmel. Adapun yang menjadi sasaran dari kegiatan ini yaitu orang tua yang memiliki bayi dan balita di Desa Kembang Kerang, sejumlah 20 orang. Instrumen yang digunakan adalah power point, leaflet dan kuesioner. Berdasarkan hasil pretest dan posttest dari kegiatan yang dilakukan dapat dilihat terjadi peningkatan pengetahuan orang tua dari nilai pretest dalam kategori kurang sebesar 45 % (9 orang) meningkat menjadi sebagian besar kategori pengetahuan baik sebesar 75 % (15 orang) pada saat posttest. Hal ini menunjukkan bahwa para peserta dapat menerima edukasi yang diberikan dengan baik.
Kata kunci: pendidikan kesehatan; parana; stunting
ABSTRACT
Stunting in families is a condition of failure to thrive in children under five due to chronic malnutrition, especially in the first 1,000 days of life (HPK). The condition of failure to thrive in children under five is caused by a lack of nutritional intake for a long time and the occurrence of repeated infections, and these two causative factors are influenced by inadequate parenting, especially in 1,000 HPK. It is important for parents to have knowledge regarding stunting prevention efforts. The purpose of this community service activity is to increase parental knowledge about being ideal parents/great parents and love and respect in the family, increase parental knowledge about solids and the importance of providing stimulation and playing with children. The method used in this activity is the lecture method, giving leaflets and the pre-post test method in the form of a questionnaire. The subject of this community service is all parents in Kembang Kerang Village, East Lombok. The instruments used were power points, leaflets and questionnaires. Based on the results of the pretest and posttest of the activities carried out, it can be seen that there was an increase in parents' knowledge from the pretest score in the less category of 45% (9 people) increasing to the majority of good knowledge categories of 75% (15 people) during the posttest. This shows that the participants can receive the education provided properly.
Keywords: health education; parana; stunting
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Annisa. Anisa, P. (2012). Faktot-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Kelurahan Kalibaru Depok. Fakultas Kesehatan Masyarakat: Universitas Indonesia.
Achadi, E. L., Kusharisupeni, K., Atmarita, A., & Untoro, R. (2012). Status Gizi Ibu Hamil dan Penyakit Tidak Menular pada Dewasa. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional (National Public Health Journal), 7(4), 147–153. https://doi.org/10.21109/KESMAS.V7I4.47
Ali Nasrun, M., & Ilmu Kesehatan, F. (2018). Hubungan Indikator Keberhasilan Pembangunan Ekonomi Dengan Stunting Di Indonesia R A H M A N I A.
Bappeda NTB. (2020b). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi NTB 2019-2024. Mataram : Bappeda Provinsi NTB.
Bappeda NTB. (2020b). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi NTB 2019-2024. Mataram : Bappeda Provinsi NTB.
Bappenas. (2007). Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi 2006-2010; Jakarta : Bappenas RI.
Dinas Kesehatan Provinsi NTB. (n.d.). Retrieved February 9, 2023, from https://dinkes.ntbprov.go.id/gen2025/
Hardisman, Empat dampak stunting bagi anak dan negara Indonesia 2019.
Kemenkes RI. (2018). Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian Kesehatan RI, 53(9), 1689–1699.
Lestari, W., & Kristiana, L. (2018). Stunting : Studi Konstruksi Sosial Masyarakat Perdesaan Dan Perkotaan Terkait Gizi Dan Pola. Aspirasi:Jurnal Masalah-Masalah Sosial, 9(1), 17–33.
Maulid, A., Rhosma Dewi, S., Jember,. Hubungan Peran Keluarga Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia Toddler Di Wilayah Kerja Puskesmas Jelbuk Kabupaten Jember.
Ni’mah, C., Muniroh, L., Hubungan Tingkat Pendidikan, Tingkat Pengetahuan Dan Pola Asuh Ibu Dengan Wasting Dan Stunting Pada Balita Keluarga Miskin 2015S skripsi
Setneg RI. (2013). Peraturan Presiden Nomor 42 tahun 2013 tentang Gernas Percepatan Perbaikan Gizi; Jakarta : Setneg RI.
Sayuti, R. H., Anwar, K., & Hidayati, S. A. (2021). Pendampingan Pasangan Ramah Anak (Parana) Dalam Rangka Pembentukan Generasi Emas Ntb (Gen) Di Provinsi NTB. Abdi Insani, 8(2), 205–215.
Sutarto. 2018. Stunting, Faktor Resiko dan Pencegahannya. Jurnal kesehatan, vol 5, no 1, Juni 2018
DOI: https://doi.org/10.31764/jpmb.v7i1.13683
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
______________________________________________________
Jurnal Selaparang
p-ISSN 2614-5251 || e-ISSN 2614-526X
EDITORIAL OFFICE: