UPAYA PENURUNAN GEJALA HOT FLUSH PADA WANITA KLIMAKTERIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PULAU PANGGUNG

Septika Yani Veronica, Artiwi Artiwi, Era Ulandari, Fisca Pratiwi, Ita Nur'aini, Wulan Anggia Lestari, Yeni Andrika Pratiwi

Abstract


ABSTRAK                                                               

Hot flush disebabkan adanya penurunan hormon estrogen yang mengakibatkan adanya gejala seperti berkeringat di malam hari, jantung berdebar-debar dan perasaan yang tak menentu. Jika tidak ditangani maka akan memperparah kondisi ibu klimakterium. Susu kedelai mampu menurunkan gejala Hot flush pada wanita klimakterium. Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah untuk mensintesis gagasan kreatif melalui sebuah program edukasi dengan menitikberatkan pada usaha preventif dan promotif dalam mencegah dan mengatasi kecemasan pada wanita klimakterium akhibat dari efek gejala  Hot flush yang terjadi. Pelaksanaan dalam kegiatan pengabdian masyarakat diikuti oleh wanita pada usia klimakterium yang berjumlah 23 orang. Berdasarkan hasil  terlihat bahwa sebelum dilakukan penyuluhan berkaitan dengan klimakerium dan hot flush serta penanagannya, rata – rata pengetahuan wanita usia klimkaterium sebesar 55,65% artinya masuk dalam kategori rata-rata cukup baik, dan setelah dilakukan penyuluhan rata – rata pengetahuan meningkat menjadi sebesar 90,87% artinya masuk dalam kategori baik, terdapat peningkatan rata-rata pengetahuan sebesar 35,2%, artinya penyuluhan yang diberikan telah meningkatkan pengetahuan wanita usia klimakterium sebesar 35,2%. Sehingga dari hasil ini diharapkan adanya inovasi yang dapat dilakukan denga mengembangkan olahan makanan dari bahan makanan kedelai selain itu wanita usia klimakterium dapat menyadari pentingnya meningkatkan kualitas hidup pada masa klimakterium salah satunya dengan melakukan olahraga.

 

Kata Kunci : susu kedelai; hot flush; wanita klimakterium.

                             

ABSTRACT

Hot flushes are caused by a decrease in the hormone estrogen which causes symptoms such as night sweats, heart palpitations and feelings of uncertainty. If left untreated, it will worsen the climacteric mother's condition. Soy milk can reduce hot flush symptoms in climacteric women. The purpose of this community service activity is to synthesize creative ideas through an educational program with an emphasis on preventive and promotive efforts in preventing and overcoming anxiety in climacteric women due to the effects of Hot flush symptoms that occur. The implementation of community service activities was attended by 23 women at climacteric age. Based on the results, it can be seen that before carrying out counseling related to climacteric and hot flushes and their treatment, the average knowledge of women of climacteric age is 55.65%, meaning that they fall into the average category quite well, and after this, the average knowledge increases to 90 .87% means that it is in the good category, there is an average increase in knowledge of 35.2%, meaning that the counseling provided has increased the knowledge of women of climacteric age by 35.2%. So from these results it is hoped that there will be innovations that can be carried out by developing processed foods from soy food ingredients. Besides that, women of climacteric age can realize the importance of improving the quality of life during the climacteric, one of which is by doing sports.

 

Keywords: soy milk; hot flush; climacteric women.


Keywords


soy milk; hot flush; climacteric women.

Full Text:

PDF

References


Ariyanti, H., & Apriliana, E. (2016). Pengaruh Fitoestrogen terhadap Gejala Menopause. Majority, 5 (5), 1–5.

Atika, M., & Arisanti, Z. (2022). PENGARUH PEMBERIAN OLAHAN KEDELAI ( Glycinemax ( L .) Merill ) DALAM MENGURANGI GEJALA MENOPAUSE PADA WANITA KLIMAKTERIUM. 6(April).

Lubis, R. E., & Asfur, R. (2020). Pengaruh Pemberian Susu Kedelai (Glycine Max L. Merr.) Terhadap Gejala Menopause Pada Ibu - Ibu Pengajian Aisyiyah. Jurnal Ilmiah Kohesi, 4(4), 102–107.

Mayasari, I. (2023). Available online at https://stikesmus.ac.id/jurnal/index.php/JKebIn/index. 14(1), 25–35.

Nurfadilah, K., Azzahroh, P., & Suciawati, A. (2022). Pengaruh Pemberian Susu Kedelai terhadap Gejala Hot Flush pada Wanita Klimakterium. Jurnal Kebidanan, 11(2), 164–170.

Ritonga, N. J., Limbong, Y. S., Sitorus, R., & Anuhgerah, D. E. (2021). Efektivitas Pemberian Susu Kedelai Dalam Mengatasi Keluhan Pada Masa Pre Menopouse Di Klinik Bidan Maiharti Kisaran Barat Tahun 2020. Jurnal Kebidanan Kestra (Jkk), 3(2), 136–143. https://doi.org/10.35451/jkk.v3i2.590

Sari, M. (2020). Hubungan Penetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Kecematan Pada Wanita Premenopause Di Puskesmas Balai Agung Sekayu Tahun 2022. In Jurnal Kepetawatan.

Sitohang. (2018). Excellent Midwifery Journal. Excellent Midwifery Journal, 1(2), 85–92.

Yulifianti, R. (2018). Kedelai sebagai Bahan Pangan Kaya Isoflavon. Buletin Palawija, 16(2), 84. https://doi.org/10.21082/bulpa.v16n2.2018.p84-93

Zaheer, K., & Humayoun Akhtar, M. (2017). An updated review of dietary isoflavones: Nutrition, processing, bioavailability and impacts on human health. Critical Reviews in Food Science and Nutrition, 57(6), 1280–1293. https://doi.org/10.1080/10408398.2014.989958




DOI: https://doi.org/10.31764/jpmb.v7i2.14229

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

______________________________________________________

Jurnal Selaparang

p-ISSN 2614-5251 || e-ISSN 2614-526X

 

EDITORIAL OFFICE: