PELATIHAN PENGELOLAAN PENANGKARAN RUSA SAMBAR (Rusa unicolor) PADA MASYARAKAT DI KHDTK AEK NAULI, SUMATERA UTARA
Abstract
ABSTRAK
Salah satu upaya untuk melestarikan rusa Sambar (Rusa unicolor) dan mengembangkan pemanfaatannya secara berkelanjutan adalah penangkaran. Secara bioteknologi, keberhasilan penangkaran pada rusa Sambar sangat bergantung pada pengelolaan yang benar dari aspek teknis penangkarannya, seperti perumahan, makanan, kesehatan, dan reproduksi. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis aspek teknis manajemen penangkaran rusa Sambar termasuk perumahan, makanan, perawatan kesehatan, dan reproduksi. Data yang dikumpulkan tentang aspek teknis penangkaran dianalisis secara kualitatif secara deskriptif, dan kemudian tingkat kualifikasi penangkaran diklasifikasikan sebagai baik atau buruk, dan keberhasilan penangkaran didasarkan pada ada atau tidak adanya pengembangbiakan dan kematian rusa. Pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa pengelolaan rusa Sambar di Aek Nauli tergolong baik dan memenuhi standar prinsip kesejahteraan hewan, dengan indikator bahwa semua rusa di penangkaran sehat, tidak memiliki kematian, dan mampu berkembang biak dengan baik. Rusa Sambar juga dianggap masyarakat telah memberikan manfaat sosial dan memberikan dampak positif sebagai sarana edukasi dan objek wisata yang menarik.
Kata kunci: manajemen; penangkaran; rusa Sambar
ABSTRACT
One of the efforts to conserve the Sambar deer (Rusa unicolor) and to develop its sustainable use is captivity. Biotechnologically, the success of captive breeding in Sambar deer highly depends on the correct management of technical aspects of its captivity, such as housing, food, health, and reproduction. This community service was conducted with the aim of (a) analyzing the technical aspects of the Sambar deer breeding management including housing, food, health care, and reproduction. The collected data on technical aspects of captivity were analyzed qualitatively in a descriptive manner, and then the level of captive qualification was classified as good or bad, and the success of the breeding was based on the presence or absence of breeding and death of deer. community service shows that the management of Sambar deer in AekNauli was classified as good and met the standard of animal welfare principles, with indicators that all deer in captivity were healthy, had no mortality, and were able to reproduce well. The Sambar deer was also considered by the community to have provided social benefits and had a positive impact as a means of education and attractive tourism objects.
Keywords: management; captivity; sambar deer
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alikodra HS. (2002). Pengelolaan Satwaliar. Bogor (ID): Yayasan Penerbit Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.
Garsetiasih, R. & Takandjandji, Mariana. (2008). Model Penangkaran Rusa. Makalah Utama pada Hasil-hasil Penelitian: Konservasi Sumberdaya Alam Hutan. Padang. doi.org/10.20886/jphka.2012.9.2.113-1 23
Haqulana M. (2015). Harimau dan rusa gunung Dempo turun ke permukiman.[diunduh 20 Februari 2020][http://news.okezone.com/read/2015/09/18/340/1216507/harimau-dan-r usagunung-dempo-turun-ke-permukim an].
Hernowo JB, Kurnia I. (2012). Panduan Praktikum Mata Kuliah Pengelolaan Satwaliar Semester Ganjil 2012-2013. Bogor (ID): Laboratorium Ekologi Satwaliar, Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan IPB.
Johnson, J., R. Thorstrom, D. Mindell. (2007). Systematics and Conservation of the Hook-Billed Kite Including the Island Taxa from Cuba and Grenada. Animal Conservation.10: 349-359. doi: 10.1111/j.1469-1795.2007.00118.x
Kartono, A. P., & et al. (2008). Penentuan Kuota Buru dan Introduksi Populasi Rusa Sambar Untuk Menjamin Perburuan Lestari. Media Konservasi, 13(2), 53-58.
Kuswanda W, Pratiara. (2017). Studi Kelayakan Pengelolaan KHDTK Aek Nauli Sebagai Sarana Litbang dan Wisata Ilmiah. Aek Nauli (ID): Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Masy’ud B, Ginoga LN. (2016). Penangkaran Satwa Liar. Bogor (ID): IPB Press.
Santosa Y, Sitorus F. (2008). Pendugaan parameter demografi dan pola penyebaran spasial walabi lincah (Macropus agilis papuanus) di kawasan Taman Nasional Wasur studi kasus di savana campuran Udi-Udi Seksi Pengelolaan III Wasur, Papua. Media Konservasi 2(13):65-70. doi.org/10.29244/medkon.13.2.%25p
Semiadi G, Nugraha RTP. (2004). Panduan Pemeliharaan Rusa Tropis. Bogor (ID): Pusat Biologi LIPI.
Sumanto. (2006). Perencanaan penangkaran rusa timor (Cervus timorensis) dengan sistem farming: studi kasus di penangkaran rusa Kampus IPB Darmaga. (ID): Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.
Takandjanji M. (2009). Desain penangkaran rusa timor berdasarkan analisis komponen bio-ekologi dan fisik di Hutan Penelitian Dramaga, Bogor. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.
DOI: https://doi.org/10.31764/jpmb.v7i2.14948
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
______________________________________________________
Jurnal Selaparang
p-ISSN 2614-5251 || e-ISSN 2614-526X
EDITORIAL OFFICE: