PENYULUHAN METODE ”CERDIK” SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN HIPERTENSI DI DESA WONOREJO RT 7 DAN 9 KECAMATAN SATUI
Abstract
ABSTRAK
Sampai saat ini hipertensi masih menjadi suatu masalah yang cukup besar. Prevalensi hipertensi di Indonesia berdasarkan Data Riskesdas tahun 2018 adalah 34,1%. Salah satu provinsi dengan prevalensi kejadian hipertensi tertinggi adalah Kalimantan Selatan sebesar 44,1%. Berdasarkan hasil diagnosa komunitas di Desa Wonorejo RT 7 & 9, didapatkan bahwa permasalahan yang ada adalah hipertensi, dengan jumlah penderita sebanyak 10 orang. Oleh sebab itu, dilakukan kegiatan intervensi berupa penyuluhan metode CERDIK dan pembentukan kader anti hipertensi dengan tujuan untuk pengendalian hipertensi guna menurunkan angka kejadian hipertensi. Kegiatan ini berlangsung secara offline dengan mematuhi protokol kesehatan. Rangkaian acara pada penyuluhan para responden diberi pre test untuk mengukur pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat mengenai hipertensi, lalu dilanjutkan dengan pemberian leaflet dan materi tentang hipertensi, setelah pemberian materi para responden diberikan post test untuk mengukur apakah ada peningkatan pengetahuan masyarakat. Setelah mendapatkan edukasi mengenai hipertensi semua responden dengan jumlah 10 orang memiliki pengetahuan yang baik terhadap penyakit hipertensi dengan persentase 100%. Pada akhir kegiatan penyuluhan diadakan pengukuran tekanan darah para responden oleh kader yang telah dipilih yang sebelumnya sudah diberi arahan dan pelatihan. Dengan diberikannya intervensi, responden yang semula belum mengetahui menjadi mengetahui dan memahami mengenai hipertensi.
Kata kunci: CERDIK; hipertensi; penyuluhan.
ABSTRACT
Until now, hypertension is still a big problem. The prevalence of hypertension in Indonesia based on the 2018 Riskesdas data is 34.1%. One of the provinces with the highest prevalence of hypertension is South Kalimantan at 44.1%. Based on the results of the community diagnosis in Wonorejo Village RT 7 & 9, it was found that the existing problem was hypertension, with 10 sufferers. Therefore, intervention activities were carried out in the form of counseling on the CERDIK method and forming anti-hypertensive cadres with the aim of controlling hypertension in order to reduce the incidence of hypertension. This activity takes place offline by complying with health protocols. The series of events at counseling the respondents were given a pre-test to measure knowledge, attitudes and community actions regarding hypertension, then continued with the distribution of leaflets and material about hypertension, after giving the material the respondents were given a post-test to measure whether there was an increase in public knowledge. After getting education about hypertension, all respondents with a total of 10 people had good knowledge of hypertension with a percentage of 100%. At the end of the counseling activity, the blood pressure measurement of the respondents was carried out by selected cadres who had previously been given direction and training. By giving the intervention, the respondents who did not know before became aware and understood about hypertension.
Keywords: CERDIK; counseling; hypertension.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ahda Fadillah, N. et al. (2022) ‘Pembentukan Kader Hipertensi Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pemantauan Kejadian Hipertensi’, Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 6(2), pp. 714–720.
Almina Rospitaria Tarigan, Zulhaida Lubis, S. (2018) ‘Pengetahuan Dan Dukungan Keluarga Mengenai Perawatan Hipertensi Pada Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Sambongpari Kota Tasikmalaya’, 11(1), pp. 9–17.
Anam Khairul (2017) ‘Gaya Hidup Sehat Mencegah Penyakit Hipertensi’, Jurnal Langsat, 3(2), pp. 97–102. Available at: https://www.rumahjurnal.net/index.php/langsat/article/view/15.
Ariyanti, R., Preharsini, I. A. and Sipolio, B. V. (2020) ‘Edukasi Kesehatan Dalam Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Hipertensi Pada Lansia’, Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(2), pp. 74–82.
Asri, Sigit Mulyono and Uswatul Khasanah (2020) ‘Pengaruh Pelatihan Kader Posbindu Terhadap Perilaku Deteksi Dini Hipertensi Pada Usia Dewasa’, Jurnal Kesehatan Panrita Husada, 5(1), pp. 43–52. doi: 10.37362/jkph.v5i1.315.
Astutik, M. F. and Mariyam, M. (2021) ‘Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi Menggunakan Terapi Rendam Kaki Dengan Air Hangat’, Ners Muda, 2(1), pp. 54–60. doi: 10.26714/nm.v2i1.7347.
Desy Amanda, S. M. (2018) ‘Hubungan Karakteristik dan Status Obesitas Sentral dengan Kejadian Hipertensi’, 6(1), pp. 57–66. doi: 10.20473/jbe.v6i1.2018.
Hidayat, C. T. et al. (2022) ‘Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Hipertensi Dengan Program Cerdik Pada Lansia Di Desa Kasiyan RW 12 dan 13 Kabupaten Jember’, Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Eksakta, 1(2), pp. 108–115. doi: 10.47134/trilogi.v1i2.26.
Kurniawati, V. (2020) ‘Analisis Pengetahuan Masyarakat Tentang Resiko Bahaya Hipertensi’, Jurnal Ilmiah Cerebral Medika, 2(1), pp. 1–7. doi: 10.53475/jicm.v2i1.24.
Muhammad Hafiz Bin Mohd Arifin, I Wayan Weta, N. L. K. A. R. (2016) ‘Faktor-Faktor Yang Kelompok Lanjut Usia Di Wilayah Kerja Upt Puskesmas Petang 1 Kabupaten Bandung Tahun 2016’, Jurnal Medika, 5(7), pp. 1–23.
Nurarifah, R. D. (2022) ‘Self Management Psasien Hipertensi dalam Mengontrol Tekanan Darah’, Jurnal Keperawatan Silampari, 5(2), pp. 641–649. Available at: https://medium.com/@arifwicaksanaa/pengertian-use-case-a7e576e1b6bf.
Taslim, T. and Betris, Y. A. (2020) ‘Gambaran pemberian obat pada penderitaan hipertensi di Puskesmas Rawang’, Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia, 2(2), pp. 72–79.
DOI: https://doi.org/10.31764/jpmb.v7i2.15214
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
______________________________________________________
Jurnal Selaparang
p-ISSN 2614-5251 || e-ISSN 2614-526X
EDITORIAL OFFICE: