GERAKAN CEGAH STUNTING SEJAK DINI (GENCAT SENI) GUNA MENURUNKAN ANGKA STUNTING.

Cahaya Indah Lestari, Catur Esty Pamungkas, Siti Mardiyah WD, Rizkia Amilia, Ni Wayan Ari Adiputri, Risa Arieska, Evi Diliana Rospia, Indriyani Makmun, Aulia Amini, Dwi Kartika Cahyaningtyas

Abstract


ABSTRAK

Stunting merupakan salah satu permasalahan gizi pada anak secara global. Sekitar 161 juta anak balita di dunia mengalami Stunting yang mana setengah dari jumlah balita Stunting tinggal di wilayah Asia. Berdasarkan data dari UNICEF, Indonesia menempati posisi keempat dengan populasi anak terbesar di dunia yaitu sebanyak 80 juta jiwa Laporan Survei Status Gizi Indonesia Tahun 2021 juga menunjukkan bahwa Prevalensi Stunting di Indonesia sebesar 24,4%. Angka ini masih di atas ambang batas yang ditetapkan oleh WHO  yaitu sebesar 20%. Target penurunan Stunting tahun 2024 adalah sebesar 14%, artinya menurunkan prevalensi Stunting sebesar 10% dalam 3 tahun. Tujuan pengabdian ini yaitu untuk meningkatkan pengetahun remaja tentang Gerakan cegah Stunting sejak dini di SMA Negeri 1 Aikmel Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat. Metode kegiatan pengabdian ini berupa penyuluhan terhadap remaja putri di SMA Negeri 1 Aikmel yang berjumlah 30 orang. Kegiatan ini  terdiri dari tiga tahap, yaitu pembagian kuesioner pre test, pemaparan materi tentang gerakan cegah Stunting sejak dini dan tanya jawab. Berdasarkan hasil kegiatan didapatkan sebagian besar remaja paham dengan penyuluhan yang diberikan, sehingga bisa disimpulkan bahwa pengabdian gerakan cegah Stunting sejak dini dapat meningkatkan pengetahuan remaja putri terkait Stunting serta gizi pada remaja

 

Kata kunci: pendidikan kesehatan; stunting; remaja putri

 

ABSTRACT

Stunting is one of the most common nutritional problems in children globally. Around 161 million children under five in the world experience stunting, of which half live in the Asian region. Based on data from UNICEF, Indonesia is in fourth place with the largest child population in the world, namely 80 million people. The 2021 Indonesian Nutrition Status Survey Report also shows that the prevalence of stunting in Indonesia is 24.4%. This figure is still above the threshold set by the WHO, namely 20%. The target for reducing stunting in 2024 is 14%, meaning reducing the prevalence of stunting by 10% in 3 years. The aim of this service is to increase teenagers' knowledge about the movement to prevent stunting from an early age at SMA Negeri 1 Aikmel, East Lombok Regency, West Nusa Tenggara Province. The method of this service activity is in the form of counseling for 30 young women at SMA Negeri 1 Aikmel. This activity consists of three stages, namely the distribution of pre-test questionnaires, the presentation of material about early stunting prevention movements, and questions and answers. Based on the results of the activity, it was found that the majority of teenagers understood the counseling provided, so it can be concluded that dedication to the stunting prevention movement from an early age can increase the knowledge of young women regarding stunting and nutrition in teenagers.


Keywords: health education; stunting; teenage girl

Keywords


health education; stunting; teenage girl

Full Text:

PDF

References


Achadi, E. L., Achadi, A. & Aninditha, T. Pencegahan Stunting:

Pentingnya Peran 1000 Hari Pertama Kehidupan. (Raja Grafindo

Persada, 2020). https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=1360418

DepKes (2017) ‘Buku Saku Pemantauan Status Gizi’, Buku Saku, pp. 1–150. Available at: https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Buku-Saku-Nasional-PSG-2017_975.pdf.

Dewi, I. A. and Adhi, K. T. (2014) ‘Pengaruh Konsumsi Protein Dan Seng Serta Riwayat Penyakit Infeksi Terhadap Kejadian Pendek Pada Anak Balita Umur 24-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Nusa Penida Iii’, Gizi Indonesia, 37(2), pp. 36–46. doi: 10.36457/gizindo.v37i2.161.

Fuada, N. et al. (2014) ‘Kemampuan Kader Posyandu Dalam Melakukan Pengukuran Panjang/tinggi Badan Balita’, Jurnal Ekologi Kesehatan, 13(3), pp. 229–239. Available at: https://www.neliti.com/id/publications/82587/ (Accessed: 5 July 2023).

'GHO | World Health Statistics data visualizations dashboard | Child Stunting’ WHO . diakses tanggal 1 April 2023, pukul 09.00 wita. https://apps.who.int/gho/data/node.sdg.2-2-viz-1?lang=en

Kemenkes RI (2018), Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI. Hasil utama riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2018. Jakarta: Balitbangkes, Kemenkes RI, 2018. https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-riskesdas-2018_1274.pdf

Indonesia, Badan Pusat Statistik. Pencegahan perkawinan anak percepatan yang tidak bisa ditunda. Jakarta: BPS, 2020 https://www.bps.go.id/news/2020/02/14/363/cegah-perkawinan-anak--pemerintah-luncurkan-stranas-ppa.html

Maleke, V. et al. (2015) ‘Hubungan Status Gizi Dengan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Di Kecamatan Modoinding’, e-CliniC, 3(3). doi: 10.35790/ECL.V3I3.9420.

MCA-Indonesia (2014) ‘Berbasis Masyarakat ( PKGBM ) Untuk Mencegah Stunting’, pp. 1–40.

Mustika, S., Khairunnisa, C. and Mardiati, M. (2022) ‘Prevalensi Stunting pada Siswa SMP Negeri 7 Lhokseumawe’, GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh, 1(4), p. 63. doi: 10.29103/JKKMM.V1I4.8907.

de Onis, M. and Branca, F. (2016) ‘Childhood Stunting: a global perspective’, Maternal & child nutrition, 12 Suppl 1(Suppl 1), pp. 12–26. doi: 10.1111/MCN.12231.

Rahman, T., Adhani, R. and Triawanti (2016) ‘Hubungan antara Status Gizi Pendek (Stunting) dengan Tingkat Karies Gigi’, Dentino Jurnal Kedokteran Gigi, 1(1), pp. 88–93. https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/dentino/article/view/427/0

Swarinastiti, D., Hardaningsih, G. and Pratiwi, R. (2018) ‘Dominasi Asupan Protein Nabati Sebagai Faktor Risiko Stunting Anak Usia 2-4 Tahun’, Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal), 7(2), pp. 1470–1483. doi: 10.14710/DMJ.V7I2.21465.

UNICEF, WHO , The World Bank. Levels and trends in child malnutrition: key findings of the 2020. Edition of the Joint Child Malnutrition Estimates. Geneva: World Health Organization; 2020.

Fitriani et al. (2022) ‘Cegah Stunting Itu Penting!’, Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JurDikMas) Sosiosaintifik, 4(2), pp. 63–67. doi: 10.54339/jurdikmas.v4i2.417.

Widaryanti, R., Yuliani, I., & Rahmuniyati, M. E. (2021). Kesiapan Penerapan program 1000 Hari

Pertama Kehidupan di Kota Yogyakarta. Jurnal Jarlit Bappeda Kota Yogyakarta, 17. https://journal.jogjakota.go.id/index.php/jid/article/view/11

Wulandari, Handayani, Wijayanti (2021). Analysis of Knowledge Factors and Activity Patterns on Stunting in Adolescents (Junior High School) through Nutritional Patterns in Bojonegoro Regency. Universitas Negeri Semarang, Indonesia. https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/phpj/article/view/28799/11787.




DOI: https://doi.org/10.31764/jpmb.v7i3.16328

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

______________________________________________________

Jurnal Selaparang

p-ISSN 2614-5251 || e-ISSN 2614-526X

 

EDITORIAL OFFICE: