PEMANFAATAN LIMBAH PRODUKSI ARANG KAYU MENJADI BRIKET ARANG SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEBERDAYAAN EKONOMI PEDESAAN

Digdo Listyadi Setyawan, Nasrul Ilminnafik, Hary Sutjahjono, Intan Hardiatama, Misto Misto

Abstract


ABSTRAK

Di Dusun Gunung Giri, yang  terletak di Desa Wonosari, Kecamatan Grujugan, Kabupaten Bondowoso,  terdapat sejumlah UMKM pembuat arang kayu. Arang kayu  biasanya digolongkan menjadi tiga A, B dan C.  Harga arang kayu untuk golongan A  adalah Rp. 2.700 per kg, golongan B adalah Rp. 500 per kg , sedangkan untuk golongan C biasanya dibuang.  Sebetulnya produk arang golongan B dan C dapat diolah lebih lanjut menjadi bentuk briket sehingga  memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi. Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dilaksanakan dengan menggunkan metode penyuluhan dan  pelatihan kepada mitra yang berjmlah sekitar 15 orang pengrajin arang yang pada akhir program dilakukan evaluasi berupa kuisioner dan berkonsultasi berkelanjutan untuk pengambangan produk arang kayu yaitu menjadikan arang golongan B dan C menjadi briket arang. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan softskill SDM  pengrajin  sebesar lebih dari 80 % dan peningkatan nilai ekonomis dari pembuatan beriket arang sebesar 200 %.

 

Kata kunci: briket; arang kayu; pelatihan; penyuluhan.

 

ABSTRACT

In Gunung Giri Hamlet, which is located in Wonosari Village, Grujugan District, Bondowoso Regency, there are a number of SMEs producing wood charcoal. Wood charcoal is usually classified into three A, B and C. The price of wood charcoal for class A is Rp. 2,700 per kg, group B is Rp. 500 per kg, while for group C it is usually discarded. Actually, the products of group B and C charcoal can be further processed into briquettes so that they have a higher economic value. The Community Service Program (PKM) was carried out using counseling and training methods for approximately 15 partners who were charcoal craftsmen who at the end of the program were evaluated in the form of questionnaires and ongoing consultations for the development of wood charcoal products, namely turning class B and C charcoal into charcoal briquettes. The results of the community service activities show that there has been an increase in the soft skills of craftsmen's human resources by more than 80% and an increase in the economic value of making charcoal beriket by 200%.

 

Keywords: briquettes; wood charcoal; training; counseling.


Keywords


briquettes; wood charcoal; training; counseling.

Full Text:

PDF

References


BPS Bondowoso. (2021). Kecamatan Grujugan Dalam Angka 2021. Badan Pusat Statistik.

Budi, E. (2017). Pemanfaatan Briket Arang Tempurung Kelapa Sebagai Sumber Energi Alternatif. Sarwahita, 14(01), 81–84. https://doi.org/10.21009/sarwahita.141.10

Hidayah, M. T., Arbiantara, H., & Setyawan, D. L. (2016). Perancangan Dan Pembuatan Alat Pencetak Briket (Manual) Untuk Pemanfaatan Limbah Serbuk Kayu. https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/75764

Kurniawan, E. W. (2017). Mixing of acacia bark and palm shells to increase caloric value of palm shells white charcoal briquette. AIP Conference Proceedings, 1854(1), 020021.

Kusmartono, B., Situmorang, A., & Yuniwati, M. (2021). Pembuatan Briket Dari Tempurung Kelapa (Cocos Nucivera) Dan Tepung Terigu. Jurnal Teknologi, 14(2), 142–149. https://doi.org/10.34151/jurtek.v14i2.3770

Lafas, H. (2011). Pembuatan Briket Arang Tempurung Kelapa Dari Sisa Bahan Bakar Pengasapan Ikan Keluragan Bandarharjo Semarang. Universitas Diponegoro.

Nugroho, A. T., Wicaksono, T. A., Kurniasih, F., & Satriawan, D. (2020). Kajian Pembuatan Briket Bioarang dari Sampah Kiriman Pantai Teluk Penyu. Seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan” .

Nurmalasari, N., & Afiah, N. (2017). BRIKET KULIT BATANG SAGU (Metroxylon sagu) MENGGUNAKAN PEREKAT TAPIOKA DAN EKSTRAK DAUN KAPUK (Ceiba pentandra). DINAMIKA Jurnal Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, 8(1), 1–10. https://api.semanticscholar.org/CorpusID:194577024

Qistina, I., Sukandar, D., & Trilaksono, T. (2016). Kajian Kualitas Briket Biomassa dari Sekam Padi dan Tempurung Kelapa. Jurnal Kimia VALENSI, 0(0). https://doi.org/10.15408/jkv.v0i0.4054

Rezania, S., Md Din, M. F., Kamaruddin, S. F., Taib, S. M., Singh, L., Yong, E. L., & Dahalan, F. A. (2016). Evaluation of water hyacinth (Eichhornia crassipes) as a potential raw material source for briquette production. Energy, 111, 768–773. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.energy.2016.06.026

Ristianingsih, Y., Mardina, P., Poetra, A., & Febrida, M. Y. (2013). Pembuatan Briket Bioarang Berbahan Baku Sampah Organik Daun Ketapang Sebagai Energi Alternatif. Infoteknik, 14(1), 74–80.

Ristianingsih, Y., Ulfa, A., & S, R. S. K. (2015). Pengaruh Suhu Dan Konsentrasi Perekat Terhadap Karakteristik Briket Bioarang Berbahan Baku Tandan Kosong Kelapa Sawit Dengan Proses Pirolisis. Jurnal Konversi UNLAM, 4(2), 16–22.

Setyawan, D. L., Darsin, M., Ilminnafik, N., & Sutjahjono, H. (2014). Teknologi Pembuatan Briket Ampas Tebu Dan Serbuk Gergajian Kayu Sebagai Bahan Bakar Alternatif Yang Ramah Lingkungan. https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/62400




DOI: https://doi.org/10.31764/jpmb.v7i3.16607

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

______________________________________________________

Jurnal Selaparang

p-ISSN 2614-5251 || e-ISSN 2614-526X

 

EDITORIAL OFFICE: