Bimbingan teknis pewarna alami dari tanaman obat bersama tim penggerak PKK Desa Kait-kait

Eva Agustina, Rahmah Muliati, Nur Yohaniz Miskiah, Muhammad Syamsuddin Atuf, Agus Ansyari, Nofia Hardarani

Abstract


Abstrak

Desa Kait-kait, Kecamatan Bati-bati, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, memiliki potensi besar dalam bidang pertanian berkat kesuburan tanahnya, di mana 44% penduduknya berprofesi sebagai petani. Meskipun demikian, masyarakat belum memanfaatkan tanaman sekitar yang berkhasiat obat seperti jahe, kunyit, daun kelor dan lain-lain secara optimal. Permasalahan ini berkaitan dengan kurangnya pengetahuan tentang manfaat dan kegunaan tanaman tersebut, yang berpotensi menjadi alternatif pengobatan dan pewarna alami. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan tanaman obat. Kegiatan ini juga bagian dari program kerja Tim KKN-MBKM Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat tahun 2024 di Desa Kait-kait yang sekaligus bertujuan untuk merekognisi mata kuliah Budidaya Tanaman Rempah dan Obat. Mitra sasaran adalah 25 anggota PKK Desa Kait-kait. Metode pelaksanaan meliputi bimbingan teknis yang dilakukan pada 18 Agustus 2024, di mana peserta diajarkan tentang teknik budidaya tanaman obat dan pemanfaatannya sebagai pewarna alami. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman peserta tentang manfaat tanaman obat, serta antusiasme untuk mengaplikasikan ilmu yang didapatkan. Beberapa peserta mulai menanam tanaman obat di pekarangan mereka dan menunjukkan ketertarikan dalam penggunaan tanaman obat sebagai pewarna alami. Kegiatan ini diharapkan dapat memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kualitas kesehatan serta kesejahteraan di Desa Kait-kait.

 

Kata kunci: desa kait-kait; keterampilan masyarakat; pewarna alami; tanaman obat

 

Abstract

Kait-kait Village, Bati-bati District, Tanah Laut Regency, South Kalimantan, possesses significant agricultural potential due to its fertile soil, where 44% of the population work as farmers. However, the community has not optimally utilized local medicinal plants such as ginger, turmeric, and moringa. This issue is related to a lack of knowledge about the benefits and uses of these plants, which have the potential to be alternatives for medicine and natural dyes. This community service activity aimed to enhance the knowledge and skills of the community in utilizing medicinal plants. It was part of the work program of the KKN-MBKM Team from the Faculty of Agriculture of Lambung Mangkurat University in 2024, which also aimed to recognize the course on Cultivation of Spice and Medicinal Plants. The target participants were 25 members of the PKK of Kait-kait Village. The implementation method includeds a technical guidance session held on August 18, 2024, where participants were educated on cultivation techniques for medicinal plants and their application as natural natural dyes. The results indicated an increased understanding among participants about the benefits of medicinal plants, along with enthusiasm to apply the knowledge gained. Some participants started planting medicinal plants in their yards and expressed interest in using these plants as natural coloring agents. This activity was expected to empower the community and improve health and well-being in Kait-kait Village.

 

Keywords: community skills; kait-kait village; medicinal plants; natural dyes


Keywords


community skills; kait-kait village; medicinal plants; natural dyes

Full Text:

PDF

References


Angelina, R. & F. A. Syuhada. (2023). Manfaat bunga telang dan pembudidayaan di cv. Faruq farm. Jurnal Agriness, 1(1), 1–7. https://agriness.ppj.unp.ac.id/index.php/agrnes/article/download/12/1

Angriani, L. (2019). Potensi ekstrak bunga telang (Clitoria ternatea L.) sebagai pewarna alami lokal pada berbagai industri pangan. Canrea Journal, 2(2), 32–37. https://agritech.unhas.ac.id/ojs/index.php/canrea/article/view/120

Azima, A. M. S., A. Noriham, & N. Manshoor. (2017). Phenolics, antioxidants and color properties of aqueous pigmented plant extracts: Ardisia colorata var. elliptica, Clitoria ternatea, Garcinia mangostana and Syzygium cumini. Journal of Functional Foods, 38, 232–241. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.jff.2017.09.018

Corradini, M. G. (2019). Synthetic food colors. Encyclopedia of food chemistry (Melton Laurence, Shahidi Fereidoon Shahidi, & Varelis Peter, Eds.; Vol.1). Elsevier. https://books.google.co.id/books?id=MTV8DwAAQBAJ&lpg=PA291&ots=XyK4hWzLzo&dq=Corradini%2C%20M.%20G.%20(2019).%20Synthetic%20food%20colors.%20Encyclopedia%20of%20food%20chemistry%2C%201%2C%20291-296.&lr&hl=id&pg=PA291#v=onepage&q&f=false

Dey, S., & B. H. Nagababu. (2022). Applications of food color and bio-preservatives in the food and its effect on the human health (Vol.1). https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2772753X2200003X?via%3Dihub

Handayani, S. L., & I. R. Kusumasari. (2024). Pemanfaatan bunga rosella dalam meningkatkan pendapatan masyarakat di Kelurahan Ngipik, Kabupaten Gresik. Jurnal Bisnis Indonesia, 15(1). http://ejournal.upnjatim.ac.id/index.php/jbi/article/view/4556

Hendriyani, I. S., Y. Nurchayati, & N. Setiari. (2018). Kandungan klorofil dan karotenoid kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.) Walp.) pada umur tanaman yang berbeda. Jurnal Biologi Tropika, 1(2), 38–43. https://doi.org/https://doi.org/10.14710/jbt.1.2.38-43

Iskandar, A. (2016). Karakteristik saus paprika (Capsicum annuum) dengan penambahan rosella (Hibiscus sabdariffa) sebagai pewarna alami. Edufortech, 1(1), 59–67. https://ejournal.upi.edu/index.php/edufortech/article/viewFile/3975/2847

Kait-kait, P. D. (2022). Profil Desa Kait-kait Tahun 2022.

Makasana, J., & B. Z. Dholakiya. (2017). Extractive determination of bioactive flavonoids from butterfly pea (Clitoria ternatea Linn.). Research on Chemical Intermediates, 43(2), 783–799. https://doi.org/https://doi.org/10.1007/s11164-016-2664-y

Marhaeni, L. S. (2021). Daun kelor (Moringa oleifera) sebagai Sumber pangan fungsional dan antioksidan. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 13(2), 40–53. https://ejournal.borobudur.ac.id/index.php/3/article/view/882

Martins, N., C. L. Roriz, P. Morales, L. Barros, & I. C. F. R. Ferreira. (2016). Food colorants: challenges, opportunities and current desires of agro-industries to ensure consumer expectations and regulatory practices. Trends in Food Science and Technology, 52, 1–15. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.tifs.2016.03.009

Mauludifia, F., & S. D. Astrinia. (2020). Produksi serbuk pewarna alami dari bunga telang (Clitoria ternatea L.) dengan tray dryer yang didehumidifikasi zeolit. Media Informasi Penelitian Kabupaten Semarang (SINOV), 3(2), 221–231. https://journal.sinov.id/index.php/sinov/article/view/16

Nopiyanti, V., & R. Harjanti. (2016). Analisis stabilitas senyawa aktif antioksidan kelopak bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L.). Jurnal Farmasi Indonesia, 13(2), 101–110. https://doi.org/10.31001/jfi.v13i2.197

Pakaya, M. S., M. S. Latif, & K. N. M. Maspeke. (2024). Isolasi, karakterisasi dan uji aktivitas antioksidan bakteri endofit dari batang bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L.). Journal of Pharmacology and Natural Products, 1(2), 81–92. https://ejurnaljlm.com/index.php/jpnp/article/view/86

Rosyidah, A. Z., & R. Ismawati. (2016). Studi tentang tingkat kesukaan responden terhadap penganekaragaman lauk pauk dari daun kelor (Moringa oleivera). E-Journal Boga, 5(1), 17–22. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-tata-boga/article/view/13427

Wahyuningrum, A. S., & Emilda. (2023). Penyuluhan penggunaan bahan pewarna pada makanan di Desa Ranca Bungur Kabupaten Bogor. Reswara Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 552-560. https://doi.org/10.46576/rjpkm.v4i1.2516

Wahyuningtyas, T. A., S. Hamidah, & B. Lastariwati. (2019). Pukis ekstrak daun kelor (Moringa oleifera L.) sebagai cemilan bernutrisi tinggi untuk ibu menyusui. HEJ (Home Econ Journal), 3(2), 38–61.

Warnida, H., D. S. Putri, & Y. Sukawaty. (2019). Formula lipstik dengan pewarna alami dari ekstrak kelopak bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L.). Jurnal Ilmu Farmasi Terapan Dan Kesehatan, 1(1), 8–14. https://epik.ikifa.ac.id/index.php/journals/article/view/5




DOI: https://doi.org/10.31764/jpmb.v9i1.26914

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

______________________________________________________

Jurnal Selaparang

p-ISSN 2614-5251 || e-ISSN 2614-526X

 

EDITORIAL OFFICE: