Peningkatan hasil tangkapan nelayan tradisional Lhok Meureubo melalui teknologi bubu dasar ramah lingkungan berbasis sumberdaya lokal
Abstract
Abstrak
Nelayan tradisional Lhok Meureubo melakukan penangkapan ikan di perairan <12 mil laut, sehingga hasil tangkapan yang diperoleh relatif kecil jika dibandingkan dengan kapal perikanan yang berukuran <5 GT yang melakukan penangkapan di perairan laut lepas pantai. Nelayan tradisional Lhok Meureubo masih menggunakan alat tangkap hand line untuk penangkapan ikan karang, sehingga nelayan tersebut memerlukan waktu yang lama dan hasil tangkapan yang belum pasti serta dapat merusak terumbu karang. Bubu dasar termasuk dalam alat tangkap ikan yang populer digunakan yang bersifat pasif dan menetap di dasar perairan yang bertujuan untuk menangkap ikan demersal nilai ekonomis tinggi sebagai komoditas ikan ekspor. Masyarakat yang terlibat langsung pada kegiatan pengabdian ini yaitu nelayan tradisional Lhok Meureubo sebanyak 30 nelayan. Tujuan kegiatan ini yaitu memperkenalkan teknologi bubu dasar untuk memudahkan nelayan tradisional Lhok Meureubo untuk menangkap ikan karang. Metode pada pengabdian ini yaitu memberikan sosialisasi dan edukasi mulai dari persiapan kegiatan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasil dari kegiatan FGD persiapan kegiatan yang diperoleh adalah permasalahan nelayan tradisional Lhok Meureubo yang dihadapi selama ini dalam melakukan penangkapan ikan karang, nelayan yang akan terlibat langsung, waktu pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan edukasi. Memberikan sosialisasi dan edukasi langsung kepada nelayan tradisional Lhok Meureubo terkait alat tangkap teknologi bubu berbasis sumberdaya lokal yang dapat digunakan oleh nelayan tradisional tersebut untuk menangkapa ikan karang.
Kata kunci: nelayan tradisional; bubu dasar; ramah lingkungan; sumberdaya lokal.
Abstract
Lhok Meureubo traditional fishermen fish in waters <12 nautical miles, so the catch obtained is relatively small when compared to fishing vessels measuring <5 GT which fish in offshore sea waters. Lhok Meureubo traditional fishermen still use handline fishing gear to catch coral fish, so these fishermen need a long time and the catch is uncertain and can damage coral reefs. Bottom traps are one of the popular fishing tools used, which are passive and remain at the bottom of the waters with the aim of catching demersal fish with high economic value as export fish commodities. This community service activity directly involves 30 traditional fishermen from Lhok Meureubo. The purpose of this activity is to introduce basic trap technology to make it easier for traditional fishermen from Lhok Meureubo to catch reef fish. The method of this service is to provide socialization and education, starting with activity preparation, implementation, and evaluation. The results of the FGD activity in preparation for the activities obtained were the problems that Lhok Meureubo traditional fishermen have faced so far in fishing for coral fish, the fishermen who will be directly involved, and the timing of the socialization and education activities. Providing direct outreach and education to Lhok Meureubo traditional fishermen regarding local resource-based trap technology fishing equipment that can be used by traditional fishermen to catch coral fish.
Keywords: traditional fishermen; bottom traps; environmentally friendly; local resources.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Fuadi, A., Wiryawan, B., & Mustaruddin. (2018). Pendugaan Daerah Penangkapan Ikan Layang. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan. 9(2):149-61. https://doi.org/10.24319/jtpk.9.149-161.
Fuadi, A., Rizal, M., & Akbardiansyah. (2022). Pemetaan Zonasi Daerah Penangkapan Hiu Dilindungi Yang Di Daratkan Di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujong Baroh Aceh Barat. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. 28(4). http://dx.doi.org/10.15578/jppi.28.4.2022.199-208.
Septiana, S. (2018). Sistem Sosial-Budaya Pantai: Mata Pencaharian Nelayan dan Pengolah Ikan aSetiyono, E., Adi, W., & Kurniawan. (2016). Perbandingan Lama Perendaman Bubu Dasar Menggunakan Tutupan Daun Kelapa Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Di Teluk Kelabat Desa Pusuk Bangka Barat. Jurnal Sumberdaya Perairan. 10(2):1-5. https://journal.ubb.ac.id/akuatik/article/view/336
Fuadi, A., Wiryawan, B., & Mustaruddin. (2018). Pendugaan Daerah Penangkapan Ikan Layang. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan. 9(2):149-61. https://doi.org/10.24319/jtpk.9.149-161
Fuadi, A., Rizal, M., & Akbardiansyah. (2022). Pemetaan Zonasi Daerah Penangkapan Hiu Dilindungi Yang Di Daratkan Di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujong Baroh Aceh Barat. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. 28(4). http://dx.doi.org/10.15578/jppi.28.4.2022.199-208
Fuadi, A., Arif, M., Dianshar, R., Kusumayadi, D., & Oktavinanda, G. (2024). Mapping the distribution of stingray fishing grounds in the southern western waters of Aceh the eastern season. Depik Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir dan Perikanan, 13(3): 385-390. http://dx.doi.org/10.13170/depik.13.3.34532
Jeksen, M., Syafrialdi., & Djunaidi. (2018). Pengaruh Hasil Tangkapan Alat Tangkap Bubu Dasar Dengan Menggunakan Umpan Yang Berbeda Di Sungai Tembesi Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. SEMAH : Journal Pengelolaan Sumberdaya Perairan. 2(3):1-11. https://doi.org/10.36355/semahjpsp.v2i3.208
Septiana, S. (2018). Sistem Sosial-Budaya Pantai: Mata Pencaharian Nelayan dan Pengolah Ikan di Kelurahan Panggung Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal. Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan. 13(1):83-92. https://doi.org/10.14710/sabda.13.1.83-92
Risamasu, F. J. L., & Tallo, I. (2018). Komposisi jenis dan keragaman hasil tangkapan bubu yang dioperasikan bersama rumpon pada kedalaman berbeda. Prosiding Seminar Nasional Ikan. 8(2);6-11. http://iktiologi-indonesia.org/prosiding-seminar-nasional-ikan-8-jilid-2/
Malik, R. F. (2013). Kajian Beberapa Desain Alat Tangkap Bubu Dasar Di Perairan Kepulauan Ternate Provinsi Maluku Utara. [Skripsi]. Fakultas Perikanan, Universitas Hasanuddin Makassar.
Riyanto, M. (2008). Respons Penciuman Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus) terhadap Umpan Buatan. [Tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana,Institut Pertanian Bogor. 45 hlm.
Saputri, E. A., Anadi, L., & Alimina, N. (2021). Efektivitas Alat Tangkap Bubu Terhadap Hasil Tangkapan Serranidae Berdasarkan Jenis Umpan dan Waktu Hauling di Konawe Selatan. Journal of Fishery Science and Innovation. 5(1);17-24. http://dx.doi.org/10.33772/jsipi.v5i1.16306
Sari, R. M., Adibrata, S., & Kurniawan. (2021). Analisis Penggunaan Alat Tangkap Bubu Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Yang Didaratkan di Kota Pangkalpinang. Akuatik-Jurnal Sumberdaya Perairan. 15(2);82-88. https://doi.org/10.33019/akuatik.v15i2.3114
Suaib, S., & Salman. (2019). Hasil Tangkapan Bubu Pada Terumbu Karang Alami Dan Terumbu Karang Buatan Di Perairan Barru Kabupaten Barru. Agrokompleks. 19(2);6-11. https://doi.org/10.51978/japp.v19i2.109.
di Kelurahan Panggung Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal. Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan. 13(1):83-92. https://doi.org/10.14710/sabda.13.1.83-92.
Risamasu, F. J. L., & Tallo, I. (2018). Komposisi jenis dan keragaman hasil tangkapan bubu yang dioperasikan bersama rumpon pada kedalaman berbeda. Prosiding Seminar Nasional Ikan. 8(2);6-11. http://iktiologi-indonesia.org/prosiding-seminar-nasional-ikan-8-jilid-2/.
Malik, R. F. (2013). Kajian Beberapa Desain Alat Tangkap Bubu Dasar Di Perairan Kepulauan Ternate Provinsi Maluku Utara. Skripsi. Fakultas Perikanan, Universitas Hasanuddin Makassar.
Suaib, S., & Salman. (2019). Hasil Tangkapan Bubu Pada Terumbu Karang Alami Dan Terumbu Karang Buatan Di Perairan Barru Kabupaten Barru. Agrokompleks. 19(2);6-11. https://doi.org/10.51978/japp.v19i2.109.
DOI: https://doi.org/10.31764/jpmb.v8i4.27435
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
______________________________________________________
Jurnal Selaparang
p-ISSN 2614-5251 || e-ISSN 2614-526X
EDITORIAL OFFICE: