Penguatan resiliensi tokoh muda dalam mengahadapi radikal terorisme di ITSKes Muhammadiyah Selong Lombok Timur Nusa Tenggara Barat
Abstract
Abstrak
Radikal terorisme masih menjadi ancaman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Meskipun sepanjang tahun 2023 hingga Oktober 2024 aksi terorisme nihil, tetapi konsildasi dan propaganda mereka di bawah tanah tetap berjalan nelalui berbagai instrumen yang ada. Hampir semua lini dan elemen masyarakat telah menjadi sasaran dan target mereka. Telah terjadi pergeseran pola aksi mereka dari gerakan hard approach ke soft approach. Kondisi ini harus terus disosialisasikan dan disuarakan ke tengah masyarakat, terutama kepada tokoh muda. Oleh karena itu, tujuan kegiatan ini adalah untuk melakukan penguatan resiliensi tokoh muda dalam mengahadapi radikal terorisme di ITSKes Muhammadiyah Selong Lombok Timur Nusa Tenggara Barat. Kegiatan ini bermitra dengan BNPT, FKPT dan ITSKes Muhammadiyah Selong dengan menghadirkan peserta kegiatan dari tokoh muda dari berbagai latar belakang di ITSKes Muhammadiyah Selong. Kegiatan ini menggunakan pendekatan service learning dengan metode training, dialog interaktif, dan workshop. Evaluasi dan refleksi dilakukan melalui kuesioner. Hasil pengabdian masyarakat ini menunjukkan hasil yang positif, dimana para pemuda memiliki kesadaran yang kuat terhadap ancaman radikal terorisme. Melalui kegiatan ini mereka mengetahui eksistensi jaringan radikal terorisme di dunia, Indonesia, dan khususnya di NTB, serta dapat memperkuat resiliensi menghadapi ancaman tersebut.
Kata kunci: resiliensi; radikal; terorisme; hard approach; soft approach
Abstract
Radical terrorism is still a threat to the life of the nation. Although throughout 2023 until October 2024 there were zero acts of terrorism, their underground consolidation and propaganda continued through various existing instruments. Almost all lines and elements of society have become their targets. There has been a shift in their pattern of action from hard approach to soft approach. This condition must continue to be socialized and voiced to the community, especially to young leaders. Therefore, the aim of this activity is to strengthen the resilience of young leaders in dealing with radical terrorism in ITSKes Muhammadiyah Selong East Lombok, West Nusa Tenggara. This activity partnered with BNPT, FKPT and ITSKes Muhammadiyah Selong by presenting participants from young figures from various backgrounds at ITSKes Muhammadiyah Selong. This activity uses a service learning approach with training, interactive dialog, and workshop methods. Evaluation and reflection were conducted through questionnaires. The results of this community service show positive results, where the youth have a strong awareness of the threat of radical terrorism. Through this activity they know the existence of radical terrorism networks in the world, Indonesia, and especially in NTB, and can strengthen resilience to face these threats.
Keywords: resilience; radical; terrorism; hard approach; soft approach.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adilansyah, A., Annisya, A., & Argubi, A. H. (2018). Terorisme di Bima: Kajian Perubahan Perilaku Individu Biasa Menjadi Teroris. Prosiding Seminar Nasional Lembaga Penelitian Dan Pendidikan (LPP) Mandala, 25–44.
Adilansyah, N. N., Annisya, A., & Argubi, A. H. (2018). Kajian Perubahan Perilaku Individu Biasa Menjadi Teroris. Jurnal Komunikasi Dan Kebudayaan, 5(2), 1–22.
Ainy, N. N. (2024, November 14). Mengapa Infiltrasi Radikalisme di Ruang Digital Lebih Popular? Jalandamai.Org.
Amin, S. (2019). Peningkatan profesionalisme guru melalui pelatihan pengembangan media pembelajaran sparkol videoscribe di Kabupaten Malang. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 4(4), 563–572.
Andi Faisal Bakti. (2024). Penguatan Resiliensi Masyarakat Dalam Beragama.
Asrori, S. (2019). Mengikuti Panggilan Jihad; Argumentasi Radikalisme dan Ekstremisme di Indonesia. Aqlam: Journal of Islam and Plurality, 4(1).
Chodir, F. (2024). Moderasi Beragama Perspektif Maqashid Al- Shariah. Syariah: Journal of Fiqh Studies, 2(1), 61–76.
detiknews. (2023). BNPT Ungkap 148 Teroris Ditangkap Seoanjang Tahun 2023, Didominasi Jaringan JI-JAD.
Elvinaro, Q., & Syarif, D. (2021). Generasi Milenial dan Moderasi Beragama: Promosi Moderasi Beragama oleh Peace Generation di Media Sosial. JISPO Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 11(2), 195–218.
Fathiyah Wardah. (2024). BNPT: Sel-sel Teror di Indonesia Konsolidasi Lewat Prekrutan dan Propaganda.
Hafid, W. (2020). Geneologi Radikalisme Di Indonesia (Melacak Akar Sejarah Gerakan Radikal). Al-Tafaqquh: Journal of Islamic Law, 1(1), 31–48.
Hasani, I. (2012). Dari Radikalisme Menuju Terorisme: Studi Relasi dan Transformasi Organisasi Islam Radikal di Jawa Tengah & DI Yogyakarta.
Indrayana, D. (2008). Negeri para mafioso: hukum di sarang koruptor. Penerbit Buku Kompas.
Institue for Economic and Peace. (2024). Global Terrorism Index 2024.
Malik, A. (2018). Jaringan Intelektual Dan Ideologi Pesantren Salafi Jihadi: Studi pada Daerah “Zona Merah” Terorisme di Bima. Ta’allum: Jurnal Pendidikan Islam, 6(2), 223–240.
Mukhlishi, M. (2015). TITIK TEMU PEMAHAMAN ANTARA JIHAD DAN TERORISME. Al-Ulum Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Ke Islaman, 2(1), 68–75.
Njatrijani, R. (2018). Kearifan lokal dalam perspektif budaya Kota Semarang. Gema Keadilan, 5(1), 16–31.
Noorhayati, S. M. (2020). Mekanisme Kultural sebagai Counter-Radikalisme: Mengurai Narasi Terorisme Muslim Sasak di Nusa Tenggara Barat (NTB). AT-TURAS: Jurnal Studi Keislaman, 7(1), 16–29.
Palahuddin, P., & Mappanyompa, M. (2022). The Multicultural Islamic Education at Muhammadiyah University of Mataram. Afkaruna: Indonesian Interdisciplinary Journal of Islamic Studies, 18(2), 366–378.
PMD BNPT. (2024a). Densus 88 Tangkap 3 Teroris di Demak, Kudus, dan Solo.
PMD BNPT. (2024b). Kapolri: Brimob-Densus 88 Amankan 181 Tersangka Teroris Selama 2023-2024.
Purnomo, P., & Solikhah, P. I. (2021). Konsep Dasar Pendidikan Islam Inklusif: Studi Tentang Inklusivitas Islam Sebagai Pijakan Pengembangan Pendidikan Islam Inklusif. J-PAI: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 7(2).
Ridho, A., Aksan, N. I. S. M., & Sujud, M. (2022). Simbiosis Mutualisme Media Massa dan Terorisme: Sebuah Analisis Kebijakan Pemerintah RI Melawan Terorisme. Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 7(2), 109–128.
Salim, A., Hermawan, W., Bukido, R., Umar, M., Ali, N., Idris, M., Willya, E., Mubarok, A. Z. S., Rasyid, A. F., & Yusuf, N. (2023). Moderasi Beragama: Implementasi dalam Pendidikan, Agama dan Budaya Lokal.
Santoso, A. D. R. B., Santoso, P., & Malik, I. (2022). Peran Polda Riau Dalam Mencegah Radikalisme Dan Terorisme Dalam Rangka Mewujudkan Keamanan Nasional di Daerah. The Indonesian Journal of Politics and Policy (IJPP), 4(1), 63–73.
Sholikin, A. (2018). Potret Sikap Radikalisme Menuju Pada Perilaku Terorisme Di Kabupaten Lamongan. Journal of Governance, 3(2), 184–202.
Tamawiwy, A. C. (2019). Bom Surabaya 2018: Terorisme dan Kekerasan Atas Nama Agama. GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual Dan Filsafat Keilahian, 4(2), 175–194.
Tukina, T. (2011). Tinjauan Kritis Sosial: Terorisme di Indonesia. Humaniora, 2(1), 731–742.
Willy Medi Cristian Nababan. (2024). Sepanjang 2024, Ada 2.264 Akun Medsos Sebarkan Konten Terorisme.
ZULKIFLI, Z. (2014). Warung Internet: Gerbang Dunia Virtual Remaja Kota Medan. Jurnal Bahas Unimed, 25(3), 78695.
Zunaidi, A. (2024). Metodologi Pengabdian Kepada Masyarakat Pendekatan Praktis untuk Memberdayakan Komunitas. Yayasan Putra Adi Dharma.
DOI: https://doi.org/10.31764/jpmb.v9i2.27983
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
______________________________________________________
Jurnal Selaparang
p-ISSN 2614-5251 || e-ISSN 2614-526X
EDITORIAL OFFICE: