Pembekalan bahasa korea dasar bidang pariwisata guna meningkatkan keterampilan komunikasi siswa SMK Negeri 3 Denpasar, Bali

Ashanti Widyana, Didin Samsudin, Asma Azizah, Jayanti Megasari, Teja Mustika, Ibrahim Ibrahim

Abstract


Abstrak

Setelah pandemi melanda, Indonesia mulai bangkit untuk memulihkan roda perekonomian yang sempat terhenti. Salah satu sektor yang kembali menggeliat pasca pandemi adalah pariwisata, terutama di Bali. Bali memiliki daya tarik sendiri bagi wisatawan lokal dan mancanegara, terutama wisatawan dari Korea Selatan yang pada tahun 2023 menyumbang sebanyak 226.789 orang wisatawan atau sekitar 4,3 % dari total wisatawan mancanegara yang berwisata ke Bali. Industri pariwisata Bali yang semakin pulih meningkatkan kebutuhan tenaga profesional yang mampu berbahasa Korea, khususnya yang mendukung layanan pariwisata. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu elemen penting untuk menyiapkan generasi muda untuk memenuhi kebutuhan ini. Sebagai bentuk dukungan untuk mempersiapkan lulusan yang berkompeten dalam bahasa Korea bidang pariwisata, dilaksanakanlah program pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dasar bahasa Korea. Program ini menggunakan metode pembelajaran bauran (blended learning), menggabungkan sesi daring melalui Zoom dan tatap muka di SMKN 3 Denpasar. Sebanyak 20 siswa dari SMKN 3 Denpasar menjadi peserta pelatihan, yang difokuskan pada penguasaan bahasa Korea dasar untuk pariwisata. Pelatihan ini dirancang dengan bahan ajar khusus, silabus terstruktur, dan panduan praktis. Hasil program ini mencakup lima luaran utama: panduan bahasa Korea untuk pariwisata, hak kekayaan intelektual (HKI), publikasi di jurnal nasional, liputan media massa, dan video dokumentasi kegiatan. Diharapkan, kegiatan ini mampu membekali siswa dengan keterampilan bahasa Korea yang relevan dan mendukung peningkatan kompetensi mereka di industri pariwisata.

 

Kata kunci: bahasa korea dasar; Bali, blanded learning; pariwisata; pembekalan; pengabdian kepada masyarakat; sekolah menengah kejuruan 

 

Abstract

After the pandemic, Indonesia began to recover its economy, with tourism being one of the sectors that thrived again, particularly in Bali. Known for its unique charm, Bali remains a favorite destination for domestic and international tourists. In 2023, South Korean tourists made up 4.3% of international visitors to Bali, totaling 226,789 arrivals. This recovery has created a growing need for professionals proficient in Korean to support tourism services. Vocational High Schools (SMK) are pivotal in preparing students to meet this demand. To enhance their skills, a community service program was conducted at SMKN 3 Denpasar, focusing on basic Korean language proficiency for tourism purposes. The program used a blended learning approach, combining online sessions via Zoom with face-to-face classes. Twenty students participated in the training, which included specialized teaching materials, a structured syllabus, and practical exercises. Key outcomes included a Korean language guide for tourism, intellectual property rights registration, publication in a national journal, media coverage, and a video documentation of the activities. This initiative aims to equip students with essential Korean language skills, enabling them to thrive in Bali’s recovering tourism sector and meet its professional demands effectively.

 

Keywords: Bali; basic korean language; blended learning; community service; facilitating; tourism; vocational high school


Keywords


Bali; basic korean language; blended learning; community service; facilitating; tourism; vocational high school

Full Text:

PDF

References


Dewi, K. P., Wedhanti, N. K., Dewi, K. S., & Budasi, I. G. (2021). Developing English for Front Office Material for XII Grade Students at SMK N 2 Singaraja. The Art of Teaching English as a Foreign Language, 2(1), 24–38.

Efthymiou, I. P. (2024). Blended learning: Maximizing the benefits of technology in the classroom. In Cases on Economics Education and Tools for Educators (pp. 54–77). IGI Global.

Liuhuizi, X., & Yasin, M. H. M. (2024). The role of psychological factors in the acquisition of Korean language by foreign learners. Journal of Digitainability, Realism & Mastery (DREAM), 3(05), 64–79.

Putri, A. R. A., Fadhila, P. G., & Furqan, A. (2023). Tourism impact on economic growth in Bali. Archives of Business Research, 11(6), 94–101.

Rooney, J. E. (2003). Blending learning opportunities to enhance educational programming and meetings. Association Management, 55(5), 26–32.

Suparta, I. N., Setiawina, N. D., Dewi, M. H. U., & Yadnyana, I. K. (2022). The influence of the tourism sector and financial performance on development performance in regencies/cities in Bali Province. International Journal of Health Sciences, 6(S4), 4218–4327.

Ward, J., & LaBranche, G. A. (2003). Blended learning: The convergence of e-learning and meetings. Franchising World, 35(4), 22–23.




DOI: https://doi.org/10.31764/jpmb.v8i4.28014

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

______________________________________________________

Jurnal Selaparang

p-ISSN 2614-5251 || e-ISSN 2614-526X

 

EDITORIAL OFFICE: