Penyuluhan dan pelatihan pembuatan masker tradisional dari kulit buah asam kandis sebagai upaya pengembangan ekonomi masyarakat Nagari Salibutan
Abstract
Abstrak
Gamaran merupakan salah satu Korong yang terdapat di Nagari Salibutan. Berdasarkan observasi di lapangan terdapat hutan sosial yang luasnya mencapai 2.800 hektar di Korong Gamaran yang membudidayakan tanaman asam kandis. Asam kandis ini biasanya diolah oleh Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Kandis Bundo Gamaran. Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua KUPS Kandis Bundo Gamaran, untuk saat ini KUPS hanya menghasilkan produk olahan buah asam kandis dalam bidang kuliner dan olahan bumbu. Diketahui bahwa buah asam kandis memiliki aktivitas antioksidan sehingga bisa dikembangkan dalam bidang kecantikan seperti masker tradisional untuk perawatan kulit wajah. Namun KUPS Kandis Bundo Gamaran ini belum memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam hal tersebut. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan terhadap KUPS Kandis Bundo Gamaran tentang proses pembuatan masker tradisional berbahan dasar asam kandis sehingga bisa menghasilkan inovasi produk turunan dari asam kandis yang memiliki nilai jual yang lebih. Metode pelatihan yang digunakan adalah ceramah, diskusi, demonstrasi dan praktik. Peserta pelatihan adalah anggota KUPS Bundo Gamaran yang berjumlah 20 orang. Kegiatan pelatihan ini diawali dengan tahap perencanaan yang mencakup koordinasi terkait kebutuhan pelatihan dan sasaran pelatihan. Tahap pelaksanaan diawali dengan proses penyampaian materi dan diskusi serta dilanjutkan proses demonstrasi dan praktik pembuatan masker tradisional berbahan dasar asam kandis. Tahapan terakhir pelatihan adalah evaluasi yang mengukur capaian kegiatan pelatihan. Hasil pelatihan menggambarkan bahwa peserta dapat mengikuti kegiatan dengan penuh antusias. Selanjutnya, peserta juga dapat memenuhi beberapa indikator ketercapaian kegiatan pelatihan antara lain memahami manfaat buah asam kandisi dalam bidang kecantikan. Selanjutnya, peserta juga memahami dan mampu membuat masker tradisonal. Beberapa indikator tersebut mengindikasikan bahwa tujuan pelaksanaan pelatihan dapat tercapai dengan baik.
Kata kunci: KUPS Kandis Bundo Gamaran; buah asam kandis; masker tradisional.
Abstract
Gamaran is one of the Korongs in Nagari Salibutan. Based on observations in the field, there is a social forest covering an area of 2,800 hectares in Korong Gamaran which cultivates kandis acid plants. Kandis acid is usually processed by the Kandis Bundo Gamaran Social Forestry Business Group (KUPS). Based on the results of an interview with the chairman of KUPS Kandis Bundo Gamaran, currently KUPS only produces processed kandis acid fruit products in the culinary and spice processing sectors. It is known that kandis tamarind fruit has antioxidant activity so it can be developed in the beauty sector such as traditional masks for facial skin care. However, KUPS Kandis Bundo Gamaran does not yet have the knowledge and skills in this matter. This service activity aims to provide knowledge and skills to KUPS Kandis Bundo Gamaran regarding the process of making traditional masks made from kandis acid so that they can produce innovative products derived from kandis acid which have greater selling value. The training methods used are lectures, discussions, demonstrations and practice. The training participants were 20 members of KUPS Bundo Gamaran. This training activity begins with a planning stage which includes coordination regarding training needs and training targets. The implementation phase begins with the process of delivering material and discussions and continues with the demonstration process and practice of making traditional masks made from kandis acid. The final stage of training is evaluation which measures the achievements of training activities. The results of the training illustrate that participants were able to participate in the activities with enthusiasm. Furthermore, participants can also fulfill several indicators of achievement of training activities, including understanding the benefits of kandisi tamarind fruit in the field of beauty. Furthermore, participants also understand and are able to make traditional masks. Several indicators indicate that the objectives of implementing the training can be achieved well.
Keywords: KUPS Kandis Bundo Gamaran; kandis acid; traditional masks
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anindita, A. H., & Masluhiya, S. A. (2017). Formulasi masker alami berbahan dasar rumput laut dan cokelat mengurangi keriput dan bintik noda pada kulit wajah. Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 5(2), 205-219. Jurnal Care, 5(2), 205–219.
Ardiningsih, P., Sumarni, Nofiani, R., & Jayuska, A. (2012). Phythochemical screening and antimicrobial activity of sub fractions asam kandis (Garcinia diocia Blume). Journal of Applied Pharmaceutical Science, 2(12), 172–174. https://doi.org/10.7324/JAPS.2012.21230
Departemen Kesehatan RI. (2008). Farmakope Herbal Indonesia. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Haniy, S. . (2022). Peserta Pelatihan Jurnalisme Warga “Muda Melangkah untuk Perhutanan Sosial ". WRI Indonesia.
I.W.V. Febrya. (2016). Penggunaan Green Cosmetic Dalam Mewujudkan Perilaku Kesadaran Lingkungan. Jurnal Ilmu Lingkungan, 10(2), 199–203. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.31258/jil.10.2.p.199-203.
Jena, B. S., Jayaprakasha, G. K., S. K. K. (2002). Organic Acid from Leaves, Fruits and Rinds of Garcinia cowa. J. Agric. Food Chem, 50, 3431–3434.
Lucida Henny, Fitri Ema, Pitricia Deby, & Hosiana Vinny. (2017). Formulasi Masker Peel-off dari Ekstrak Etanol Kulit Buah Asam Kandis (Garcinia cowa, Roxb) dan Uji Aktivitas Antioksidannya. Jurnal Sains Dan Teknologi Farmasi, 19(01). https://doi.org/0.4103/0973-1482.148700
Rahminiwati, M., Wiendarlina, I. Y. (2016). Daya Hambat Ekstrak Heksan, Etil Asetat dan Etanol Dari Daun Asam Kandis (Garcinia parvifolia (Miq.) Miq.). Terhadap Aktivitas Enzim α-Glukosidase Secara In Vintro. Jurnal Ilmiah Farmasi, 6(2), 63–70.
Syamsudin., Kumala, S dan Sutaryo, B. (2007). Screening of Some extracts From Garcinia parvifolia Miq. (Guttiferae) for Antiplasmodial, Antioxidant, Cytotoxic and Antibacterial Activities. Asian Journal of Plant Sciences, 6(6), 972–976.
Yuniarsih, N., Indriyati, A., & Munjiani, A. (2010). Review : Masker Wajah Herbal Di Indonesia 1 1 Nia Yuniarsih , 2 Aeni Indriyati , 3 Ani Munjiani. Buana Farma, 1, 17–21.
DOI: https://doi.org/10.31764/jpmb.v9i2.28275
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
______________________________________________________
Jurnal Selaparang
p-ISSN 2614-5251 || e-ISSN 2614-526X
EDITORIAL OFFICE: