PENGEMBANGAN DESA SENTRA ORGANIC FARMING DI DESA RENDENG, GEBANG, PURWOREJO

Budi Setiawan, Zulfanita Zulfanita, Didik Widiyantono, Sugeng Eko Putro Widoyoko

Abstract


ABSTRAK

Kesadaran petani akan dampak dari penggunaan pupuk atau pestisida kimia dalam pertanian konvensional sangat rendah. Penurunan kualitas lingkungan seperti berkurangnya serangga, penurunan kesuburan tanah, penurunan kualitas air, udara dan polusi tanah disebabkan oleh penggunaan bahan kimia dalam pertanian konvensional. Salah satu yang dapat dijadikan solusi untuk mengatasi kondisi ini adalah pengembangan pertanian organik (organic farming). Program Pengabdian Masyarakat dilaksanakan di desa Rendeng, kecamatan Gebang, kabupaten Purworejo bertujuan untuk menjadikan desa Rendeng sebagai kawasan pertanian, peternakan dan perikanan berbasis organic farming. Mitra dalam pelaksanan pengabdian masyarakat ini adalah kelompok tani Ngudi Makmur dengan anggota 30 orang.  Metode yang digunakan adalah Education for Sustainable Development (EfSD) merupakan salah satu metode pengabdian kepada masyarakat yang berorientasi pada penyelesaian masalah pada lingkungan masyarakat. Metode EfSD menekankan pada 3 pilar yaitu ekonomi, ekologi atau lingkungan dan sosial. Program kegiatan yang dilaksanakan secara garis besar meliputi, 1) pemberdayaan masyarakat melalui penguatan kelembagaan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia,2) Penumbuhan dan pengembangan budidaya pertanian, dan perikanan berbasis organic farming, 3) peningkatan produksi, pengolahan dan pemasaran hasil pertanian dan perikanan. Hasil pengabdian masyarakat ini berupa penguatan kelembagaan Kelompok Tani  Ngudi Makmur beraktifitas dengan aktif, adanya program kegiatan dan sosialisasi serta pelatihan serta pembinaan         pengetahuan dan pengalaman  kelompok  tani dalam pengembangan pertanian dan perikanan organik.

 

Kata kunci : organic farming; pertanian; perikanan; education for sustainable development.

 

ABSTRACT

Farmers' awareness of the impact of using chemical fertilizers or pesticides in conventional agriculture is very low. Environmental quality degradation such as reduced DR, decreased air quality, air pollution is caused by the use of chemicals in conventional agriculture. One of the solutions to overcome this condition is the development of organic agriculture (organic farming). The Community Service Program implemented in Rendeng village, Gebang District, Purworejo Regency aims to make Rendeng village an organic agriculture-based agricultural, livestock and fishery area. Partners in implementing this community service are the Ngudi Makmur farmer group with 30 members. The method used is Education for Sustainable Development (EfSD), which is a community service method that is oriented towards solving problems in the community environment. The EfSD method emphasizes 3 pillars, namely economic, ecological or environmental and social. The program of activities carried out in outline includes, 1) community empowerment through institutional strengthening and improvement of the quality of human resources, 2) cultivation and development of agricultural and fisheries based on organic agriculture, 3) increasing production, processing and marketing of agricultural and fishery products. The results of this community service are in the form of institutional strengthening of the Ngudi Makmur Farmer Group to be actively active, the existence of a program of activities and outreach as well as training as well as fostering knowledge and experience of farmer groups in developing organic agriculture and fisheries.

 

Keywords : organic farming; agriculture; fishery; education for sustainable development.


Keywords


organic farming; agriculture; fishery; education for sustainable development.

Full Text:

PDF

References


Ariesusanty, L., Nuryanti, S., & Wangsa, R. (2010). Statistik Pertanian Organik Indonesia. Aliansi Organis Indonesia - AOI.

Espinel, R. L. (2008). Multifunctionality in Peasant Agriculture: a means of Insertion into Globalization. 1–14.

Joshi, P., Gulati, A., & Jr, R. C. (2007). Agricultural diversification in South Asia: Beyond food security. Agricultural Diversification and ….

Paull, J. (2010). From France to the world: The international federation of organic agriculture movements (IFOAM). Journal of Social Research and Policy.

Pretty, J., Toulmin, C., & Williams, S. (2011). Sustainable intensification in African agriculture. International Journal of Agricultural Sustainability. https://doi.org/10.3763/ijas.2010.0583

Rosset, P. (2000). The multiple functions and benefits of small farm agriculture in the context of global trade negotiations1. Development (Basingstoke). https://doi.org/10.1057/palgrave.development.1110149

Saragih, S. E. (2008). Pertanian Organik Solusi Hidup Harmoni dan berkelanjutan. Penebar Swadaya.

Shiva, V. (1992). The violence of the Green Revolution: Third World agriculture, ecology and politics. The Violence of the Green Revolution: Third World Agriculture, Ecology and Politics. https://doi.org/10.2307/2760145

Singh, R. B. (2000). Environmental consequences of agricultural development: A case study from the green revolution state of Haryana, India. Agriculture, Ecosystems and Environment. https://doi.org/10.1016/S0167-8809(00)00219-X

Sutanto, R. (2002). Pertanian organik: menuju pertanian alternatif dan berkelanjutan. Kanisius.

Tilman, D., Fargione, J., Wolff, B., D’Antonio, C., Dobson, A., Howarth, R., Schindler, D., Schlesinger, W. H., Simberloff, D., &

Swackhamer, D. (2001). Forecasting agriculturally driven global environmental change. Science. https://doi.org/10.1126/science.1057544

Tilman, David, Cassman, K. G., Matson, P. A., Naylor, R., & Polasky, S. (2002). Agricultural sustainability and intensive production practices. In Nature. https://doi.org/10.1038/nature01014

The National List of Allowed and Prohibited Substances, Code of Federal Regulations (2017).




DOI: https://doi.org/10.31764/jpmb.v4i1.2998

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

______________________________________________________

Jurnal Selaparang

p-ISSN 2614-5251 || e-ISSN 2614-526X

 

EDITORIAL OFFICE: