SOSIALISASI UPAYA PEMBASAHAN LAHAN GAMBUT DENGAN PEMBANGUNAN SUMUR BOR SECARA PARTISIPATIF
Abstract
ABSTRAK
Pada musim kemarau lahan gambut sering mengalami kekeringan. Kondisi kering dapat menyebabkan lahan gambut mudah terbakar. Untuk menjaga lahan gambut dari kondisi kering, maka perlu dilakukan upaya pembasahan lahan gambut. Saat musim kemarau ketersedian air permukaan sulit diperoleh. Sumber air yang dapat diandalkan adalah air tanah. Pengambilan air tanah baik dan terkendali, perlu dilakukan dengan pengetahuan dan teknologi sederhana. Hal ini diperlukan agar pembasahan lahan gambut dapat dilakukan secara partisipatif. Untuk mencapai tujuan, maka dilakukan upaya sosialisasi tentang metode pembuatan sumur bor yang dapat dilakukan oleh masyarakat secara partisipatif. Sosialisasi ini merupakan salah satu kegiatan pengabdian kepada msayarakat (PKM) yang dilakukan oleh Tim Pelaksana, dengan pendanaan dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Tahun 2019. Kegiatan PKM ini dilakukan di Desa Wajok Hilir Kecamatan Siantan Kabupaten Mempawah Provinsi Kalimantan Barat. Kegiatan ini diawali dengan melakukan indept interview untuk mengali permasalahan di lokasi kegiatan. Sosialisasi dilakukan dengan metode ceramah dan praktek lapangan dengan melibatkan masyarakat setempat. Masyarakat sangat antusias mengikuti sosialisasi. Dampak kegiatan adalah meningkatnya kesehatan lingkungan dan masyakat serta dapat sebagai sumber air baku untuk keperluan sehari-hari. Kegiatan ini juga memberi dampak peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat setempat khususnya, dan diharapkan dapat menyebarluaskan informasi kepada masyarakat luas.
Kata kunci: lahan gambut; kekeringan, sumur bor; partisipatif; wajok hilir.
ABSTRACT
The peatlands often experience drought in the dry season. Dry conditions can cause peatlands to burn easily. It is necessary to make efforts to wet the peatlands to protect peatlands from dry conditions. During the dry season, it is difficult to obtain surface water. A reliable source of water is groundwater. The extraction of groundwater is good and controlled, it needs to be done with simple knowledge and technology. This is necessary so that the wetting of the peatlands can be done in a participatory manner. To achieve the goal, an effort was made to socialize the method of making boreholes that can be done by the community in a participatory manner. This socialization is one of the community service (PKM) carried out by the implementation team, with funding from the Ministry of Research, Technology, and Higher Education in 2019. This PKM activity was carried out in Wajok Hilir Village, Siantan District, Mempawah Regency, West Kalimantan. This activity begins with conducting an in-depth interview to multiply the problems at the location of the activity. The socialization was carried out by lecturing methods and field practice involving the local community. The community was very enthusiastic about participating in the socialization. The impact of these activities is to improve the health of the environment and the community as well as to serve as a source of raw water for daily needs. This activity also has an impact on increasing the knowledge and capacity of the local community in particular, and it is hoped that it can disseminate information to the wider community.
Keywords: peatlands; drought, boreholes; participatory; wajok hilir.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Badan_Penelitian_Dan_Pengembangan_Pertanian. (2014). LAHAN GAMBUT INDONESIA: Pembentukan, Karakteristik, dan Potensi Mendukung Ketahanan Pangan (Revisi, Ce). IAARD Press.
Dohong, A., Usup, A., Januminro, Kumalawati, R., Kusin, K.,
Rengganis, P., & Sigalingging, L. (2018). Modul Pelatihan Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut Sumur Bor Berbasis Masyarakat. Badan Restorasi gambut.
Herawati, H., Akbar, A. A., Farastika, D., & Azmeri. (2018). Water table evaluation post the construction of canal blocks on peatland in West Kalimantan , Indonesia. 03016, 1–8. https://doi.org/https://doi.org/10.1051/matecconf/201819503016
Herawati, H., Kartini, Abdurrahman, T., & Akbar, A. A. (2019). Pembasahan Gambut Secara Pratisipatif.
Suherman, D., & Sumawijaya, N. (2013). MENGHILANGKAN WARNA DAN ZAT ORGANIK AIR GAMBUT DENGAN METODE KOAGULASI-FLOKULASI Removing Colour and Organic Content of Peat Water Using Coagulation and Floculoation Method In Basaltic Condition Dadan Suherman dan Nyoman Sumawijaya. Jurnal RISET Geologi Dan Pertambanhan, 23(2), 127–139. https://doi.org/DOI :10.14203/risetgeotam2013.v23.75
World_Bank_Group. (2015). Krisis Kebakaran dan Asap Indonesia.
DOI: https://doi.org/10.31764/jpmb.v4i1.3252
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
______________________________________________________
Jurnal Selaparang
p-ISSN 2614-5251 || e-ISSN 2614-526X
EDITORIAL OFFICE: