Pelatihan dan pendampingan UMKM di bidang busana meningkatkan ekonomi masyarakat di Nagari Lubuak Batingkok
Abstract
Abstrak
Pakaian saat ini bukan hanya menjadi kebutuhan pokok manusia, melainkan telah menjadi bagian fashion yang mengalami perubahan sangat pesat. Hal inilah yang mendasari banyaknya usaha busana atau usaha produktif yang dimiliki perorangan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota dengan ciri khasnya masing-masing. Masyarakat di nagari Lubuak Batingkok banyak yang berusaha dibidang fashion perorangan, salah satunya menerima jahitan (modiste). Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini dilaksanakan untuk meningkatkan usaha perorangan tentang (1) pengetahuan para penjahit (pengusaha modiste) dalam mendesain dan teknik menjahit, (2) meningkatkan keterampilan dibidang menjahit baju kurung basiba dan busana muslimah sesuai dengan kebutuhan konsumen, (3) melatih dan melakukan pendampingan para pengusaha modiste agar lebih terampil dalam memproduksi busana sesuai pesanan konsumen. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah analisis keterampilan SDM dibidang modiste, menyusun program, pelaksanaan pelatihan dan evaluasi. Hasil dari PKM ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan mitra dalam beberapa aspek, antara lain meningkatnya pemahaman peserta mengenai desain dan teknik menjahit, ketepatan pembuatan pola, serta kerapian hasil jahitan. Indikator keberhasilan program terlihat dari (1) meningkatnya keterampilan peserta dalam pembuatan baju kurung basiba sesuai standar teknik, (2) kemampuan peserta menghasilkan karya busana secara mandiri, (3) keaktifan peserta selama pelatihan, dan (4) tersusunnya rencana tindak lanjut berupa pendampingan usaha modiste di nagari tersebut. Secara keseluruhan, program ini memberikan solusi nyata bagi permasalahan mitra dan berkontribusi pada upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di Nagari Lubuak Batingkok.
Kata kunci: pelatihan; pendampingan; keterampilan SDM.
Abstract
Clothing today is not only a basic human necessity but has also become an integral part of the fashion industry, which is experiencing rapid transformation. This development has encouraged the emergence of numerous fashion-related businesses and productive enterprises owned by individuals and Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) in Limapuluh Kota Regency, each with its own distinctive characteristics. Many residents of Nagari Lubuak Batingkok are engaged in individual fashion enterprises, including tailoring services (modiste). This Community Partnership Program (PKM) was implemented to strengthen individual businesses by: (1) enhancing the knowledge of tailors (modiste entrepreneurs) in fashion design and sewing techniques, (2) improving their skills in producing baju kurung basiba and Muslim fashion in accordance with consumer needs, and (3) providing training and mentoring to increase their proficiency in producing garments based on customer orders. The methods used in this program included assessing human resource skills in the modiste sector, developing an appropriate training program, conducting training activities, and performing evaluations. The results of this PKM indicate an improvement in the partners’ abilities across several aspects, including increased understanding of fashion design and sewing techniques, greater accuracy in pattern making, and enhanced neatness in the final products. Indicators of program success include: (1) improved participant skills in producing baju kurung basiba that meet technical standards, (2) the ability of participants to produce garments independently, (3) active engagement during the training sessions, and (4) the development of a follow-up plan for continued mentoring of modiste businesses in the nagari. Overall, this program provides practical solutions to the partners’ challenges and contributes to efforts to improve the welfare of the community in Nagari Lubuak Batingkok.
Keywords: training; mentoring; human resource skills.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ernawati. (2021). Konstruksi pola busana. Muharika Rumah Ilmiah.
Fitria, R. (2019). Pengembangan video pembelajaran teknik menjahit busana mata kuliah busana dasar di IKK FPP UNP. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 8(1), 19–29.
Fitriana, F., Salsabilla, D., & Prayudha, A. R. (2025). The impact of fast fashion on the development of local fashion brands in Banda Aceh. Home Economics Journal, 9(1), 12–22. https://jurnal.uny.ac.id/index.php/hej/article/view/82944
Hadiastuti, Ernawati, & Suci, P. H. (2024). Analysis of student learning outcomes through the task learning approach toward cash pattern construction course. Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan, 7(1), 1–10.
Imelda. (2016). Baju kurung basiba sebagai identitas busana perempuan Minangkabau. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Humaniora, 17(2), 115–126.
Irpan, M., Wibisono, G., Kurnianti, I., Sukmana, R. A., & Shaddiq, S. (2021). Utilization of digital communication in promotion of riverbank tour destination at Marabahan Barito Kuala in era 4.0. Procedia Engineering, 3(4), 453–462.
Isnaini. (2022). Modifikasi baju kurung basiba dengan hiasan bordir dan lekapan payet. Jurnal Busana dan Desain, 8(1), 45–53.
Isnaini, F., Pramudita, A., Rahmadana, M. F., & Sari, R. P. (2023). Fashion heritage future: Factors influencing Indonesian millennials and Generation Z’s interest in using traditional fabrics. Journal of Open Innovation: Technology, Market, and Complexity, 9(4), 100141. https://doi.org/10.1016/j.joitmc.2023.100141
Lestari, P., Rahmawati, A., Marta Dwi, A. A., Febriani, P. I., & Ramli, M. F. (2024). Fashion transformation from tradition to modernity: The evolution of aesthetics in the clothing culture of Kudus, Central Java. ARTiES: International Journal of Arts and Technology in Elementary School. https://jurnal.umk.ac.id/index.php/arties/article/view/14320
Pretes, M. (1995). Postmodern tourism: The Santa Claus industry. Annals of Tourism Research, 22(1), 1–15.
Putra, A. E., Azizah, S., & Nugroho, B. A. (2019). Strategy for the development of pacu jawi (cow race) cultural attraction as a livestock education tourism in Nagari Pariangan Village, Tanah Datar District. Science, 4(4), 233–237.
Wilson, S., Fesenmaier, D. R., Fesenmaier, J., & Van Es, J. C. (2001). Factors for success in rural tourism development. Journal of Travel Research, 40(2), 132–138.
Yuliarma, Y. (2016). The art of embroidery designs. Kepustakaan Populer Gramedia.
DOI: https://doi.org/10.31764/jpmb.v9i6.34490
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
______________________________________________________
Jurnal Selaparang
p-ISSN 2614-5251 || e-ISSN 2614-526X
EDITORIAL OFFICE:

















