Gerakan RW peduli stunting: masyarakat sehat, anak hebat
Abstract
Abstrak
Desa Lebak Wangi merupakan salah satu yang menjadi salah satu lokus percepatan penurunan stunting. Berdasarkan hasil wawancara awal dan observasi lapangan di RW.007, Desa Lebak Wangi, Kec. Sepatan Timur, Kab. Tangerang (lokasi mitra), ditemukan sejumlah permasalahan terkait stunting meliputi, minimnya pengetahuan kader maupun ibu balita terkait pencegahan stunting, kurangnya kesadaran & kehadiran ibu balita ke posyandu, sarana posyandu & akses informasi terkait stunting terbatas, minimnya pengelolaan data balita atau tidak tersedia alat bantu pencatatan dan pelaporan untuk penyimpanan data pihak internal khususnya di RW.007, Desa Lebak Wangi, Kec. Sepatan Timur. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan dan keterampilan kader mengenai pencegahan stunting melalui “Gerakan RW Peduli Stunting”. Adapun metode kegiatan ini diawali dengan sosialisasi penyamaan persepsi bersama ketua RW dan perwakilan kader RW 007, kemudian pembentukan tim RW “stunting corner”, pelatihan berupa edukasi literasi gizi serta pelatihan kader dalam deteksi dini stunting mencakup pengukuran antropometri, pencatatan dan pemantauan balita menggunakan form elektronik berupa kobotoolbox, kemudian dilanjutkan dengan pendampingan dan evaluasi kegiatan. Adapun tim kader yang dilatih sebanyak 28 orang selaku tim RW Peduli Stunting di Desa Lebak Wangi. Hasil pelatihan kader menunjukkan peningkatan rata-rata pengetahuan dan keterampilan kader dari 66,84% sebelum pelatihan menjadi 94,71% setelah pelatihan. Keberadaan Stunting Corner di balai warga serta form pemantauan digital menjadi pusat informasi yang mudah diakses masyarakat dan mendukung kader dalam menyampaikan pesan kesehatan secara lebih efektif.
Kata kunci: gerakan RW; peduli stunting; stunting corner; Desa Lebak Wangi
Abstract
Lebak Wangi Village is one of the designated loci for accelerating stunting reduction. Based on preliminary interviews and field observations in RW.007, Lebak Wangi Village, Sepatan Timur District, Tangerang Regency (partner location), several issues related to stunting were identified, including limited knowledge among cadres and mothers of toddlers regarding stunting prevention, low awareness and attendance of mothers at the posyandu (integrated health post), limited posyandu facilities and access to information related to stunting, as well as inadequate management of toddler data or the absence of recording and reporting tools for internal data storage, particularly in RW.007, Lebak Wangi Village, Sepatan Timur District. This activity aims to improve the knowledge and skills of community health cadres in stunting prevention through the “RW Cares about Stunting Movement” (Gerakan RW Peduli Stunting). The methods include an initial socialization and perception alignment session with the RW leader and RW 007 cadre representatives, followed by the formation of the RW “Stunting Corner” team, and training sessions on nutrition literacy education and early stunting detection. The training covers anthropometric measurement, toddler recording and monitoring using an electronic form via KoboToolbox, and is followed by mentoring and activity evaluation. A total of 28 cadres were trained as members of the RW Cares about Stunting team in Lebak Wangi Village. The results of the cadre training showed an increase in the average knowledge and skills of cadres from 66.84% before training to 94.71% after training. The establishment of the Stunting Corner at the community hall, along with the use of a digital monitoring form, has created an easily accessible information center for residents and supported cadres in delivering health messages more effectively.
Keywords: community harmony movement; caring for stunting; stunting corner; Lebak Wangi Village
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Barberi, L. S. (2025). Stunting in focus: challenges, successes, and a path forward to 2030. https://cdn.who.int/media/docs/default-source/nutrition-and-food-safety/events/2024/webinar---stunting-in-focus---challenges--successes--and-a-path-forward-to-2030-presentation.pdf?sfvrsn=c49fb30e_9&utm
Bate’e, M., & Wahyu, A. (2024). Hubungan Peran Kader Posyandu, Peran Tenaga Kesehatan, Dan Jumlah Kunjungan Ibu Balita Ke Posyandu Dengan Kejadian Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Titi Papan. Indonesian Trust Nursing Journal (ITNJ), 2(2).
Dwi Andayani, D., & Ilmi Usrotin Choiriyah. (2025). Peran Kader Posyandu Dalam Pencegahan Stunting Di Desa Dukuhsari Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo. Journal Publicuho, 8(1), 1–14. https://doi.org/10.35817/publicuho.v8i1.582
Efendi, N. F., Sitoayu, L., Nuzrina, R., Dewanti, L. P., & Wahyuni, Y. (2021). Hubungan intervensi gizi spesifik dalam program gerakan 1000 HPK terhadap kejadian stunting pada baduta di wilayah kerja Puskesmas Jatiluhur Purwakarta. Ilmu Gizi Indonesia, 5(1), 61. https://doi.org/10.35842/ilgi.v5i1.212
Firdaushy, N., Puspita, M., & Widiawati, S. (2024). Peran Kader Dalam Pemantauan Pertumbuhan Anak Balita Di Posyandu Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Pakuan Baru Jambi Tahun 2022. Jurnal Kesehatan Mahardika, 11(1), 7–13. https://doi.org/10.54867/jkm.v11i1.197
Fitriani, A., & Sahayati, S. (2023). Pelatihan Penggunaan Kobotoolbox sebagai Media Pengambilan Data Survei pada Mahasiswa Tugas Akhir Prodi Kesehatan Masyarakat Program Sarjana, FIKES, UNRIYO). Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat (ABDISEMAR), 2(1). https://doi.org/https://doi.org/10.35842/jas.v2i1.21
Hamdy, M. K., Rustandi, H., Suhartini, V., Koto, R. F., Agustin, S. S., Syifa, C. A., Arhabi, A., Baskara, V. A., Refiandinova, F., & Syauqi, A. (2023). Peran Kader Posyandu dalam Menurunkan Angka Stunting. Jurnal Ilmu Sosial Indonesia (JISI), 4(2). https://doi.org/10.15408/jisi.v4i2.37128
Handayani, L. (2024). Analisis Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Lokasi Fokus Stunting Kota Kendari. Journal of Health Sciences Leksia (JHSL), 2(1), 31–40. https://jhsljournal.com/index.php/ojs/article/view/27
Kemenkes RI. (2022). Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022. Kemenkes, 1–150.
Kementerian PPN/ Bappenas. (2018). Pedoman Pelaksanaan Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi di Kabupaten/Kota. Rencana Aksi Nasional Dalam Rangka Penurunan Stunting: Rembuk Stunting, November, 1–51. https://www.bappenas.go.id
Kobotoolbox. (2025). Kobotoolbox. Https://Www.Kobotoolbox.Org/Features/.
Kusumo, R., Pradita, R., & Heltiani, N. (2024). Pemberdayaan Kader Posyandu Remaja Dalam Pengelolaan Data Berbasis Digital Health Untuk Pencegahan Stunting. 4(2), 2024. https://doi.org/https://doi.org/10.51851/jsm.v4i2.600
Media Kreasi News. (2024, April 2). Pemkab Tangerang Tetapkan 24 Lokus Penurunan Stunting 2025. Https://Mediakreasinews.Co.Id/Pemkab-Tangerang-Tetapkan-24-Lokus-Penurunan-Stunting-2025/.
Pertiwi, T. S., Cut, A. K. M., & Elistia. (2020). Pencatatan Hasil Data Pemeriksaan Kesehatan (Pengukuran Tensi) dengan Menggunakan Aplikasi KoBoCollect. Jurnal Abdimas, 6(2), 118. https://doi.org/https://doi.org/10.47007/abd.v6i2
Sutarto, Mayasari, D., & Indriyani, R. (2018). Stunting, Faktor Resiko dan Pencegahannya. J Agromedicine, 5(1).
UNICEF/WHO/World Bank Group. (2021). Levels and trends in child malnutrition. Joint Child Malnutrition Estimates 2021 Edition, 1–32. https://www.who.int/publications/i/item/9789240025257
DOI: https://doi.org/10.31764/jpmb.v9i6.34605
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
______________________________________________________
Jurnal Selaparang
p-ISSN 2614-5251 || e-ISSN 2614-526X
EDITORIAL OFFICE:

















