UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN DBD DI DESA DLINGO, MOJOSONGO, BOYOLALI
Abstract
ABSTRAK
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue. Virus ini masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk genus Aedes. Penyakit DBD ditandai dengan demam tinggi secara terus menerus selama 2 hingga 7 hari dan disertai pendarahan serta shock yang jika tidak segera mendapat penanganan dapat menyebabkan kematian. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit DBD dalam rangka pencegahan dan penanggulangan penyakit DBD. Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi. Penyuluhan dilakukan melalui penyampaian materi terkaitpenjelasan mengenai tanda dan gejala DBD, solusi pencegahan DBD secara alami dengan memanfaatkan bahan alam yang berada disekitar lingkungan, serta pemberantasan jentik-jentik nyamuk menggunakan ABATE.Evaluasi keberhasilan kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan metode pretest dan posttest. Selain itu juga dilakukan survey kepuasan terhadap kegiatan pengabdian masyarakat melalui pengisian kuesioner oleh peserta.Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan peserta mengenai pengetahuan dan pencegahan terhadap penyakit DBD. Data hasil pretest menunjukkan yang semula memiliki nilai rata- rata sebesar 75 naik pada hasil nilai postest dengan rata-rata nilai 100. Hasil evaluasi terhadap tingkat kepuasan peserta kegiatan pengabdian yang dilaksanakan menunjukkan 69,2% peserta menyampaikan tema yang diambil baik sekali, 26,67% menyatakan baik dan 2,92% menyatakan cukup.
Kata kunci: penyuluhan; DBD; Boyolali.
ABSTRACT
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease caused by the dengue virus. Dengue virus enters the body through the bite of the Aedes mosquito. This community service programs aims to increase knowledge about DHF in the context of preventing dengue disease. The methods used are counseling and discussions. Counseling is carried out through the explanation about signs and symptoms of dengue fever, natural DHF prevention solutions by natural plants, and eradicating mosquito larvae using ABATE. Evaluation of community service activities is carried out using the pretest and posttest methods. In addition, survey of the satisfaction of this program was also conducted through filling out questionnaires by participants. The results of community service showed an increase in participants knowledge of sign, syomptoms and prevention of dengue disease, as indicated by an increase in post test value from 75 to 100.The results of the evaluation of the satisfaction levels of the participants in the program showed 69.2% of participants said it was very good, 26,67% said it was good, and 2,92% said it was good enough.
Keywords: counseling; DHF; Boyolali.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Candra, A. (2010). Demam Berdarah Dengue : Epidemiologi , Patogenesis , dan Faktor Risiko Penularan Dengue Hemorrhagic Fever : Epidemiology , Pathogenesis , and Its Transmission Risk Factors. Aspirator, 2(2), 110–119.
Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali. (2019). Profil Kesehatan Kabupaten Boyolali. Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali.
Kusuma, A. P., & Sukendra, D. M. (2016). Analisis Spasial Kejadian Demam Berdarah Dengue Berdasarkan Kepadatan Penduduk. Unnes Journal of Public Health, 5(1), 48–56.
Lisiswanti, R., Angraini, D. I., Apriliana, E., & Saputra, O. (2015). Peningkatan Pemahaman Masyarakat tentang Pencegahan Demam Berdarah di Kampung Baru. Jurnal JPM Ruwa Jurai, 1(1), 13–16.
Misnadiarly. (2009). Demam Berdarah Dengue (DBD): Ekstrak Daun Jambu Biji Bisa untuk Mengatasi DBD. Pustaka Populer Obor.
Muharni, S., Almahdy, & Martini, R. D. (2013). Effect of the use of supplements Psidii folium extract (psidium guajava linn.) and red fermented rice (Monascus purpureus) in increase of thrombocytes at dengue hemorrhagic fever (DHF) science in the installation of disease in hospital dr. M. Djamil Padan. Penelitian Farmasi Indonesia, 1(2), 57–61. https://ejournal.unri.ac.id/index.php/FPFI/article/view/1247
Prasetio, J. N. (2015). Potential Red Guava Juice in Patients With Dengue Hemorrhagic Fever. J Majority, 4(2), 25–29.
Saptawati, L., Febrinasari, R. P., Yudhani, R. D., Yono, H., Faza, A. G., Luthfiani, S., Ummiyati, H. S., Sudiro, T. M., & Dewi, B. E. (2017). In vitro study of eight Indonesian plants extracts as anti Dengue virus. Health Science Journal of Indonesia, 8(1), 12–18. https://doi.org/10.22435/hsji.v8i1.6601.12-18
Sukohar, A. (2014). Demam Berdarah Dengue (DBD). Medula, 2(2), 1–15. https://doi.org/10.35952/jik.v1i2.80
Tampi, F. H., Runtuwene, J., & Pijoh, V. D. (2013). Survei Jentik Nyamuk Aedes spp di desa Teep Kecamatan Amurang Barat Kabupaten Minahasa Selatan. Jurnal E-Biomedik, 1(1), 260–264. https://doi.org/10.35790/ebm.1.1.2013.4356
Yulidar, & Hadifah, Z. (2014). The Abormalities of Larvae’s Morphology After Temefos Exposure in Phase Larvae Instar 3 (L3). Jurnal Buski, 5(1), 23–28.
DOI: https://doi.org/10.31764/jpmb.v4i2.4305
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
______________________________________________________
Jurnal Selaparang
p-ISSN 2614-5251 || e-ISSN 2614-526X
EDITORIAL OFFICE: