PEMBENTUKAN DAN PENDIDIKAN KADER KESEHATAN JIWA DALAM MENDETEKSI GANGGUAN JIWA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANDAR JAYA KABUPATEN LAHAT TAHUN 2020
Abstract
ABSTRAK
Terbentuknya kader kesehatan jiwa di masyarakat merupakan angin segar bagi pelayanan kesehatan jiwa. Hal ini harus didukung oleh tingkat pengetahuan, kemampuan, dan pengalaman kader dalam menangani penderita gangguan jiwa, sehingga perlu diadakan pendidikan bagi kader kesehatan jiwa dalam penanganan gangguan jiwa dan deteksi gangguan jiwa di masyarakat. Kader kesehatan jiwa berperan sebagai penghubung antara tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan dengan masyarakat. Metode dilakukan dengan cara berkoordinasi dengan ketua kader kesehatan dan petugas kesehatan di Puskesmas Bandar Jaya untuk membentuk kader kesehatan jiwa dan memberikan edukasi kader terkait penanganan dan pendeteksian gangguan jiwa.Tingkat pengetahuan kader tentang penanganan dan pendeteksian gangguan jiwa sebelum dibentuknya kader kesehatan jiwa dan pendidikan kesehatan pada kategori kurang (75%) dan cukup (25%), dan semua kader tidak dapat mendeteksi gangguan jiwa. Setelah mendapatkan penyuluhan terjadi peningkatan pengetahuan kader pada kategori baik menjadi 60%, kategori baik 40%, dan tidak ada kader dalam kategori tingkat pengetahuan kurang, untuk deteksi gangguan jiwa 75% kader mampu mendeteksi gangguan jiwa. Setelah terciptanya kader kesehatan jiwa dan kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan kader kesehatan jiwa di masyarakat yang dapat meningkatkan efektivitas pencegahan, kuratif, dan pemulihan masalah kesehatan jiwa khususnya dalam penanganan dan pendeteksian gangguan jiwa di masyarakat.
Kata kunci: kader kesehatan jiwa; dekteksi gangguan jiwa; gangguan jiwa; komunitas.
ABSTRACTThe establishment of mental health cadres in the community is good news for mental health services. It must be supported by the cadre’s level of knowledge, ability, and experience in handling people with mental disorders. It is necessary to educate mental health cadres on handling mental disorders and detecting mental disorders in the community. Mental health cadres serve as a communicator between health workers in health facilities and the community. The method is used by coordinating with cadre’s leader and health workers in the Bandar Jaya Public health center to educate cadres about handling and detecting mental disorders. The level of knowledge of cadres before education and training was 74% of respondents lacking knowledge, 25% of respondents had sufficient knowledge, and no one of respondents had good knowledge of handling and detecting mental disorders. The level of knowledge obtained after education was carried out, and there was an increase in knowledge where 60% of respondents obtained good knowledge scores, 40% of respondents had sufficient knowledge. There were no respondents who found that their level of knowledge was lacking. This activity is expected to create mental health cadres in the community to increase the effectiveness of preventive, curative, and recovery mental health problems, especially in handling and detecting mental disorders in the community.
Keywords: mental health cadre; mental disorder detection; mental disorders; community.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
databoks. (2016). Databooks, 2016.pdf. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/06/09/negara-negara-dengan-penderita-gangguan-mental-terbesar
Farkhah, L., & Suryani, S. (2017). Faktor Caregiver dan Kekambuhan Klien Skizofrenia. Jurnal Keperawatan Padjadjaran, 5(1), 37–46. https://doi.org/10.24198/jkp.v5n1.5
Jayanti, D. M. A. D., & DKK. (2019). Peningkatan Kesehatan Jiwa Melalui Peran Kader Kesehatan Jiwa. Jurnal Difusi, 2(1), 33–40.
Keliat, B. A., Akemat, Daulima, N. H., & Nurhaeni, H. (2013). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas : CMHN (Basic Course). EGC.
Kosasih, C. E., Isabella, C., Purba, H., & Sriati, A. (2018). Upaya Peningkatan Gizi Balita Melalui Pelatihan Kader Kesehatan Pendahuluan Keadaan gizi masyarakat Indonesia pada saat ini masih belum menggembirakan . Berbagai masalah gizi seperti : gizi kurang dan gizi buruk , kekurangan vitaminA , anemia gizi besi ,. Mkk, 1(1), 90–100. file:///D:/KTI-2020/upaya-kader-gizi-jurnal.pdf
Model, P., Green, P. L., Rw, D. I., Tanah, D. A. N., Pramujiwati, D., Keliat, B. A., & Wardani, Y. (2013). Pemberdayaan Keluarga dan Kader Kesehatan Jiwa Dalan Penanganan Pasien Harga Diri Rendah Kronik Dengan Pendekatan Model Precede L.Green Di RW 06, 07 dan 10 Tanah Baru Bogor Utara. Jurnal Keperawatan Jiwa, 1(2), 170–177.
Notoatmodjo, S. (2011). (2011). Ilmu Seni Kesehatan masyarakat. Rineka Cipta.
Parekh. (2018). mental ilnes.pdf. The American Psychiatric Association (APA). https://www.psychiatry.org/patients-families/what-is-mental-illness
Purnama, G., Yani, D. I., & Sutini, T. (2016). Gambaran stigma masyarakat terhadap klien. Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia, 2(1), 29–37. https://ejournal.upi.edu/index.php/JPKI/article/view/2850
PURNOMO, H. J. (2018). PROMOSI KESEHATAN UNTUK MENGETAHUI PERUBAHAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN KECENDERUNGAN BERPERILAKU PADA KADER YANG ADA ANGGOTA MASYARAKATNYA YANG MENGALAMI GANGGUAN JIWA DI KABUPATEN SUKOHARJ [UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA]. http://eprints.ums.ac.id/66364/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf
RISKESDAS. (2018). Laporan_Nasional_RKD2018_FINAL.pdf. In Riskesdas (p. 198). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. http://labdata.litbang.kemkes.go.id/images/download/laporan/RKD/2018/Laporan_Nasional_RKD2018_FINAL.pdf
Saleh A, K. F. (n.d.). Pengaruh penyuluhan dan pelatihan melalui media leaflet terhadap pengetahuan kader PHBS di Kecamatan Ratolindo kabupaten Tojo Una-una. Urnal Kesehatan Masyarakat. 2018, 159–164.
Sunarti. (2019). peran, kader, posyandu PERAN KADER KESEHATAN DALAM PELAYANAN POSYANDU UPTD PUSKESMAS KECAMATAN SANANWETAN KOTA BLITAR. Jurnal Keperawatan Malang, 3(2), 94–100. https://doi.org/10.36916/jkm.v3i2.63
Wu, H. C., & Chen, F. P. (2016). Sociocultural factors associated with caregiver-psychiatrist relationship in Taiwan. Psychiatry Investigation, 13(3), 288–296. https://doi.org/10.4306/pi.2016.13.3.288
DOI: https://doi.org/10.31764/jpmb.v5i1.5575
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
______________________________________________________
Jurnal Selaparang
p-ISSN 2614-5251 || e-ISSN 2614-526X
EDITORIAL OFFICE: